Pemimpin Amanah Harapan Umat

"Sistem demokrasi tidak lebih dari memberikan harapan semu. Dengan jargonnya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat hanyalah ilusi. Sistem ini juga meracuni masyarakat dengan paham sekuler yang memisahkan agama dari sendi-sendi kehidupan. Tidak heran, dari sistem rusak ini terlahir karakter pemimpin yang jauh dari Islam."

Oleh. Eri
(Pemerhati Masyarakat dan Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Jelang pesta demokrasi tahun 2024, sebagian partai politik melakukan pemanasan. Para tokoh parpol giat bersafari politik demi meningkatkan citra partai di tengah masyarakat. Bahkan ada yang lebih dulu mencuri start. Seolah takut kalah saing dengan partai lain.

Di saat partai lain sedang berdiskusi hangat terkait tema pemilihan presiden langsung. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bakal mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres yang diusung partainya hari ini, Senin, 3 Oktober 2022 (kompas.com). Efek pun terasa, elektabilitas partai perlahan mulai naik.

Gebrakan baru terus digencarkan, mencari teman koalisi sampai memilih pasangan yang tepat demi kemenangan di pesta demokrasi. Sayangnya, para calon pemimpin yang dipasangkan lebih mengutamakan hasil survei, bukan berdasarkan kemampuan. Contohnya, duet Anies-AHY, Sufyanto (peneliti utama The Republic Institute) menilai sebagai pasangan Capres-Cawapres memiliki angka persentase elektabilitas lebih unggul daripada Ganjar-Puan. (idntimes.com 5/10/22)

Sungguh miris, masyarakat Indonesia masih terjebak pada sosok pemimpin yang ditampilkan. Jago berpidato, mengungkapkan visi-misi, bahkan memberikan segudang program yang diharapkan menyelesaikan masalah hidup rakyat yang kian mencekik.

Sejumlah elite politik menciptakan brand personality para calon pemimpin sebagai magnet meraih suara. Mereka berlomba-lomba memoles para jagoannya dengan berbagai pencitraan. Hal ini wajar dilakukan, karena masyarakat masih terjebak pada sosok pemimpin dari sisi fisik dan citra. Mereka tidak peduli dengan sistem apa yang akan diberlakukan.

Perlu masyarakat pahami, bicara pimpinan tidak sekadar sosok tetapi sistem kepemimpinannya. Menelisik fakta, seringkali berganti pemimpin tidak mengubah keadaan menjadi lebih baik. Sebab yang berganti hanya orangnya saja, tidak dengan sistemnya. Apalagi sistem yang diterapkan adalah sistem demokrasi kapitalisme.

Sistem demokrasi tidak lebih dari memberikan harapan semu. Dengan jargonnya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat hanyalah ilusi. Sistem ini juga meracuni masyarakat dengan paham sekuler yang memisahkan agama dari sendi-sendi kehidupan. Tidak heran, dari sistem rusak ini terlahir karakter pemimpin yang jauh dari Islam.

Karakter pemimpin harapan umat kian sulit. Adanya pemimpin muslim saat ini, tidak menjadi jaminan kesejahteraan terwujud. Sistem yang dijalankan tetaplah demokrasi. Dimana sistem yang melahirkan pemimpin tidak amanah, tersandera kepentingan partai, terlebih lagi pelayan bagi korporasi dan penjajah. Saat ini umat manusia dilanda berbagai bencana kelaparan, diskriminasi, penindasan, kejahatan dan lainnya. Penyebabnya adalah matinya fungsi kepemimpinan hakiki. Sungguh, umat tidak bisa berharap banyak dalam sistem demokrasi. Lantas, bagaimana menghadirkan pemimpin ideal harapan umat?

Dalam Islam, perkara kepemimpinan merupakan hal penting. Pemimpin yang ideal akan menjadi perisai umat. Serta memimpin dengan amanah dan bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Seperti sabda Rasulullah saw, :

فَاْلإمَامُ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Kepemimpinan yang amanah itu menjalankan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Seharusnya kita paham bahwa jabatan yang diemban akan dimintai pertanggungjawaban. Segenap tenaga, waktu, pikiran dan harta akan dikerahkan untuk melaksanakan amanah itu. Pemimpin yang berasaskan Islam tidak menjadikan jabatan untuk mengeruk materi dan memperkaya diri.

Semestinya umat muslim belajar dari para sahabat terkait kepemimpinan. Bagaimana sahabat Rasulullah saw. mengurus umat untuk kemaslahatan. Seperti Khalifah Umar bin Khattab menolak pencalonan dirinya menggantikan Rasulullah saw. Walau pada akhirnya, beliau menerima menjadi Khalifah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq meninggal.

Sejarah mencatat selama masa kepemimpinannya, Khalifah Umar bin Khattab berhasil mencapai kemajuan yang luar biasa. Kemakmuran, keamanan, ketentraman, dan kedamaian dirasakan seluruh negeri. Kisah termasyhur seorang ibu dengan anak-anaknya yang kelaparan, segera sang Khalifah mengambil gandum dan memanggulnya, lalu dimasak sendiri. Inilah bukti dari sekian banyak keberhasilan kepemimpinan Khalifah Umar. Selain itu, hampir seluruh jazirah Arab berhasil ditaklukan, menandakan negara Islam sebagai negara adidaya baru.

Dalam diri Khalifah Umar terdapat karakter pemimpin yang takut kepada Allah, perkataannya selalu jujur, seorang yang cerdas dan adil. Pemimpin yang siap mendengar keluh kesah rakyatnya, menerima nasihat atau kritik. Inilah beberapa karakter yang wajib dimiliki pemimpin ideal harapan umat.

Pemimpin ideal akan lahir dari sistem yang baik. Hanya sistem Islam yang mampu mewujudkan seorang pemimpin yang beriman, bertakwa serta amanah. Sebab, kepribadian mereka akan dididik dengan akidah Islam. Sungguh luar biasa karakter para pemimpin yang menerapkan Islam sebagai aturan kehidupan. Sampai saat ini demokrasi gagal melahirkan pemimpin yang mewujudkan kesejahteraan umat sesuai janji yang diucapkan. Waallahu a'lam bis shawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Eri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ngeri, Kapitalisme Lahirkan Generasi Sadis dan Psikopat!
Next
Derita Membawa Hikmah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram