Islam Rahmatan Lil‘alamin, termasuk bagi Kelompok Disabilitas

"Benarlah bahwa rahmat Islam itu tersiar ke seluruh penjuru alam yang juga di dalamnya terdapat kelompok difabel. Pilar penting dalam berbangsa dan bernegara, yakni individu, masyarakat serta pemimpin yang benar-benar memegang teguh Islam sebagai jalan hidupnya tentu akan ramah dan adil kepada penyandang disabilitas. Hal ini juga menunjukkan bahwa diskriminasi dan kezaliman jelas hanya terjadi ketika Islam dianggap tak penting memandu kehidupan."

Oleh. Iranti Mantasari, BA.IR, M.Si
(Alumni Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam UI)

NarasiPost.Com-Malang sungguh malang. Harapan orang tua menitip buah hatinya yang ditakdirkan Allah memiliki kekurangmampuan agar diasuh lebih baik harus kandas di tengah jalan. Penyandang disabilitas Borderline Personality Disorder atau gangguan kepribadian ambang mengalami penganiayaan dan penyiksaan oleh orang tua asuhnya di Rumah Kasih Sayang (RKS), sebagaimana yang diwartakan oleh CNN Indonesia (05/10/2021). Sudahlah pengasuhan khusus difabel tak didapatkan, kini sang anak harus merasakan kepahitan lagi dalam hal emosinya.
RKS yang dikelola oleh sepasang suami istri ini boleh jadi hanya satu dari sekian banyak lembaga serupa yang kekejiannya tak terungkap kepada publik. Hal ini berangkat dari beberapa kejadian penganiayaan lainnya yang diibaratkan seperti puncak gunung es, dimana yang tampak hanya sedikit dari apa yang tenggelam di bawah permukaan. Ditambah lagi dengan tak adanya izin operasi lembaga serta tidak terpenuhinya standar fasilitas sejak lama, justru memunculkan pertanyaan besar, mengapa hal ini bisa terjadi?

Dampak dari hal ini adalah tentu penyandang disabilitas yang diasuh di RKS –yang jumlahnya dilaporkan lebih dari satu- tidak menutup kemungkinan akan menjadi lebih “sakit” lagi karena tertekan secara mental oleh siksaan yang didapatkan selama ini. Buntut dari masalah ini pun tentu panjang, karena akan menambah beban tak hanya bagi korban, namun juga bagi keluarga yang harus menerima kenyataan pahit ini.

Pengasuh dari penyandang disabilitas, baik disabilitas mental, fisik, maupun mental dan fisik, sepatutnya memiliki standar khusus yang harus dipenuhi. Selain itu, keahlian khusus juga tak kalah “wajib” untuk dimiliki para pengasuh, terutama kesabaran dalam mengasuh, merawat, dan mengajarkan para penyandang disabilitas. Jadi, bukan hanya labelling sebagai sebuah lembaga yang mengutamakan kasih sayang, namun pada praktiknya amat jauh dari nilai kasih sayang itu sendiri.
Entah apa motif dari pelaku, namun satu hal yang dapat diambil menjadi pelajaran bagi banyak pihak adalah betapa alam sekuler hari ini telah berhasil melahirkan orang-orang yang amoral tersebab mengesampingkan ajaran agama. Penganiaya semacam ini tentu hanya melandaskan perbuatan kejinya pada akal dan emosinya semata, tanpa mempertimbangkan tuntunan agama. Jika agama dijadikan sebagai pegangannya, mestinya kejadian seperti ini tidak terjadi.

Sebut saja Islam. Sifat rahmatan lil ‘alamin yang tersemat padanya ini bukan sembarang sifat, karena sesuai maknanya, Islam adalah rahmat bagi seluruh alam yang tentu termasuk di dalamnya adalah penyandang disabilitas. Bahkan Islam memberi perhatian lebih pada kelompok ini yang dijelaskan melalui nash dan perbuatan mulia baginda Nabi saw. Sebagaimana yang termaktub dalam surah An-Nur ayat 61:

لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُوا۟ مِنۢ بُيُوتِكُمْ

“Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri…

Di dalam tafsir Al Madinah Al-Munawwarah dijelaskan bahwa ayat ini menjadi dasar kebolehan bagi orang-orang difabel tersebut untuk makan bersama orang sehat. Hal ini dikarenakan dahulu mereka merasa segan untuk melakukannya karena khawatir orang-orang yang sehat merasa terganggu. Selain itu, ayat 61 dari surah An Nur ini juga memberikan gambaran kepada kaum muslimin, khususnya yang Allah karuniakan kesehatan dan kemampuan fisik serta mental untuk tidak membeda-bedakan dirinya dengan mereka yang berbeda darinya.

Selain itu, tindak tanduk uswah hasanah umat Islam, yakni Rasulullah saw. juga menegaskan kepemimpinan beliau tidak menjadi rendah dengan memberi makan seorang pengemis Yahudi yang buta di zaman beliau hidup dahulu. Padahal, pengemis buta itu selalu menghina dan memfitnah Rasulullah saw., bahkan saat beliau sedang menyuapinya makanan setiap pagi. Tentu ini menjadi tamparan juga bagi para pemimpin yang lalai akan urusan dan kebutuhan rakyatnya, terlebih lagi kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus dibandingkan yang lain.

Benarlah bahwa rahmat Islam itu tersiar ke seluruh penjuru alam yang juga di dalamnya terdapat kelompok difabel. Pilar penting dalam berbangsa dan bernegara, yakni individu, masyarakat serta pemimpin yang benar-benar memegang teguh Islam sebagai jalan hidupnya tentu akan ramah dan adil kepada penyandang disabilitas. Hal ini juga menunjukkan bahwa diskriminasi dan kezaliman jelas hanya terjadi ketika Islam dianggap tak penting memandu kehidupan. Wallahu a’lam bisshawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Iranti Mantasari BA.IR M.Si Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Mengembalikan Peran Perempuan dalam Kemuliaan Islam
Next
Wakil Rakyat Jadi Konglomerat, Rakyat Melarat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram