Jangan Berharap pada Manusia

Berbeda jika kita berharap pada sistem buatan Allah SWT yaitu sistem Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah, yang dalam sejarahnya pernah berjaya selama kurang lebih 13 abad dalam menyejahterakan rakyat baik bagi Muslim maupun nonmuslim.


Oleh: Nur Rahmawati, SH

NarasiPost.com -- Manusia adalah makhluk yang sempurna dengan anugerah akal. Sehingga ketika manusia benar-benar menggunakan akalnya sesuai fitrah, maka akan didapat bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, tidak luput dari peran sang pencipta yaitu Allah SWT. Oleh karenanyalah pengharapan apapun pantas diberikan hanya kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Insyirah (8) yang artinya:

"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (TQS. Al-Insyirah: 8)

Pengharapan kepada Allah semata tersebut, akan menunjukkan tingkat keimanan kita kepada-Nya. Karena yang akan diperoleh ketidaksia-siaan. Berbeda ketika kita berharap pada manusia, maka bisa kita lihat sekarang banyak yang kecewa atau bahkan keluhan yang berdampak pada penyakit hati.

Contoh yang dapat kita ambil hikmahnya saat ini, ketika masih berharap pada sistem buatan manusia seperti sistem Kapitalisme-Sekularisme, liberisme, komunisme-Sosialisme dan yang lainnya bisa kita dapatkan hanya kezaliman yang terlahir buah dari sistem tersebut. Karena kita pahami bersama bahwa sistem-sistem tersebut buatan akal manusia yang mengedepankan nafsu belaka. Banyak kerusakan terjadi dimana-mana. Seperti baru-baru ini disahkannya Rancangan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja oleh anggota DPR yang disinyalir memasung hak buruh dan pekerja tidak tetap, dan banyak lagi produk UU buatan sistem selain sistem Islam yang nampak kezalimannya.

Berbeda jika kita berharap pada sistem buatan Allah SWT yaitu sistem Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah, yang dalam sejarahnya pernah berjaya selama kurang lebih 13 abad dalam menyejahterakan rakyat baik bagi Muslim maupun nonmuslim. Dimana sistem Islam ini pernah menguasai 2/3 dunia, dengan banyak kesaksian dari nonmuslim atas kesejahteraan yang pernah didapat dari penerapan sistem Allah tersebut.

Memang, kita harus memahami bahwa Allah hanya membolehkan mengambil sistem Islam untuk diterapkan di segala lini kehidupan. Juga kita harus memahami pula, apapun yang terjadi pada diri kita, harus kita yakini ini semua adalah cobaan atau ujian dari Allah. Dimana ujian itu bisa berupa keburukan atau kebaikan.

Tetaplah jangan sampai pengharapan kita pada manusia, yang juga memiliki kelemahan dan keterbatasan serta jaminan penyelesaiannya pun sangat diragukan. Berbeda jika berharap hanya kepada Allah, maka selain Allah berikan pahala atas kesabaran kita, juga akan menyelesaikan masalah kita dengan rasa puas dan menenangkan. Maka Allah memerintahkan kita untuk bersabar atas cobaan tersebut seperti firman Allah QS. Al Baqarah:153 yang artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (TQS Al Baqarah:153).

Karena cobaan adalah ujian hidup, yang akan terus Allah berikan selagi kita hidup untuk meningkatkan derajat keimanan kita, yang Allah tetapkan dalam firman Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 35 yang artinya:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar- benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (TQS. Al Anbiya:35).

Jadi, sudah seyogianyalah kita terus berharap hanya pada Allah SWT. Baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat maupun bernegara. Semoga Allah limpahkan Rahmat Nya yang akan menjadi wasilah kita menghadap Nya kelak, sehingga syurga tempat akhir kita. WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.[]

Picture source by Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com atau melalui pesan WhatsApp ke nomor +61452 068 210.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Prancis Catat Rekor Infeksi Corona, 26.896 Kasus Sehari
Next
Umat Islam Wajib Punya Mimpi Besar
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram