Pilih Childfree, Standarnya Apa?

"Seorang manusia yang standar kehidupannya berasaskan Islam tentu akan memiliki kepribadian Islam, yakni pemikirannya adalah aqliyah Islam dan sikapnya pun merupakan nafsiyah Islam. Dengan demikian, takkan mungkin memilih keputusan childfree yang menentang fitrahnya"

Oleh : Riannisa Riu

NarasiPost.Com-Bulan Agustus lalu, warganet ramai memperbincangkan mengenai “childfree”, yakni keputusan seseorang atau pasangan yang sudah menikah untuk tidak memiliki anak. Topik ini menjadi hot issue setelah dipopulerkan oleh seorang YouTuber dan Selebgram terkenal yang saat ini tinggal bersama suaminya di Jerman. Influencer tersebut mengaku secara terang-terangan bahwa ia memilih kehidupan childfree bersama suaminya. Beberapa artis tanah air pun ada yang menyatakan dukungannya secara terbuka mengenai keputusan childfree ini.

Alasan untuk childfree terbilang banyak. Pertama, kedua orang tua mengaku tidak siap memiliki anak, sementara anak membutuhkan tanggung jawab penuh dan perhatian khusus dari kedua orang tua. Kedua, orang tua tak sanggup membayangkan biaya perawatan dan pengurusan anak hingga dewasa, apalagi di tengah kondisi ekonomi plus pandemi yang begitu menyulitkan seperti saat ini. Ketiga, mengklaim bahwa memiliki anak akan mengganggu hubungan romantisme dan keharmonisan suami istri, sehingga tidak lagi mesra seperti awal pernikahan. Keempat, alasan yang tampaknya idealis namun klise, yakni membludaknya populasi manusia di bumi ini sehingga tak perlu lagi menambah populasi manusia dengan melahirkan anak. Selain alasan-alasan ini, masih ada setumpuk alasan lain pendukung childfree.

Ketika seorang manusia ingin melakukan sesuatu, maka ia akan mengerahkan seribu upaya. Namun, jika manusia tidak ingin melakukan sesuatu, akan dikeluarkannya seribu alasan. Childfree pun demikian. Benar atau salahnya langkah untuk mengambil keputusan childfree ini bergantung pada standar kehidupan manusia itu sendiri, yakni standar yang digunakan oleh manusia tersebut dalam memilih seluruh keputusan dalam hidupnya.

Tatkala standar kehidupan yang dianut oleh manusia tersebut adalah standar yang bukan Islam, misalnya kapitalisme sekuler, maka tentulah childfree sama sekali bukan masalah baginya. Standar kapitalisme liberal memberikan berbagai bentuk kebebasan kepada manusia dalam hidupnya. Salah satunya adalah kebebasan berekspresi. Dengan standar liberal ini, baik childfree, LGBTQ+, atau dark jokes sekalipun dinilai sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang lumrah dilakukan siapa saja. Sehingga, standar ini menjadikan manusia benar-benar bebas untuk mengekspresikan dirinya, serta menentukan keputusan apa pun yang dia anggap baik baginya. Karena bahkan negara pun tidak akan ikut campur dalam urusan kehidupannya. Itulah asas utama dari standar kapitalisme sekuler, yakni pemisahan agama dari kehidupan.

Lalu bagaimana jika seorang manusia mengambil standar Islam?

Sederhana saja. Manusia tersebut tidak akan mungkin memutuskan untuk childfree. Karena asas utama dari standar Islam adalah kesadaran diri manusia akan adanya Allah Ta'ala dalam setiap sendi kehidupannya. Yakin bahwa dirinya terlahir ke dunia ini memiliki tujuan, yaitu untuk menggapai rida Allah Ta'ala. Mempercayai sepenuhnya bahwa setiap jengkal pemberian Allah Ta'ala itu pasti kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat, termasuk mulut yang berbicara seenaknya, juga rahim yang telah dititipkan Allah namun tidak dipergunakan untuk mengandung, dan sebagainya.

Allah Ta'ala telah memberikan potensi naluri (gharizah) kepada manusia. Salah satunya adalah Gharizah ‘Nau alias naluri untuk melestarikan jenis. Dari naluri ini lahirlah keinginan untuk berkeluarga, memiliki anak, rasa cinta kepada lawan jenis, serta perasaan kasih sayang kepada anak-anak. Ini adalah fitrah manusia yang diciptakan langsung oleh Allah. Hewan sekalipun memiliki naluri ini, sehingga mereka pun berjuang untuk menghasilkan keturunan. Karena itulah, jika manusia sampai memilih untuk tidak memiliki keturunan, maka pastilah ia memiliki standar pemikiran yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Sesederhana itu.

Seorang manusia yang standar kehidupannya berasaskan Islam tentu akan memiliki kepribadian Islam, yakni pemikirannya adalah aqliyah Islam dan sikapnya pun merupakan nafsiyah Islam. Dengan demikian, takkan mungkin memilih keputusan childfree yang menentang fitrahnya. This scenario is very unlikely to happen. Sebab, Islam adalah standar yang sesuai fitrah manusia, telah teruji berabad-abad lamanya di zaman kekhilafahan Islam. Inilah standar yang telah berhasil memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat, serta menciptakan anak-anak muda terbaik pada zamannya, yakni para cendekiawan polimatik yang karyanya akan terus bermanfaat hingga saat ini, seperti Abu Ali Al Hussain Ibnu Sina yang terkenal dengan ilmu kedokterannya, Abu Rayhan Al Biruni sang ahli astronomi terkemuka, Ibnu Al Haitsami sang bapak optik, Abbas Ibn Firnas sang penemu pesawat terbang pertama, dan masih banyak lagi.

Itu semua adalah bukti bahwa sistem Islam mampu memuliakan manusia agar hidup dengan standar iman dan takwa kepada Allah Ta'ala. Negara pun menjamin kebutuhan seluruh masyarakat dengan semaksimal mungkin, sehingga tidak ada pemikiran yang berasal dari sistem selain Islam seperti childfree. Wallahu alam bisshawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Riannisa Riu Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Jangan Batasi Sabarmu
Next
Mengapa Harus Ikhlas dalam Mengemban Dakwah?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram