Antara Taliban dan Afganistan

"Kuatnya pengaruh Amerika dalam menanamkan ide demokrasi sekuler terhadap Afghanistan menyebabkan keterasingan publik Afghanistan dalam visi misi Taliban saat berkuasa kelak".

Oleh. Ayu Mela Yulianti, SPt.
(Pemerhati Generasi)

NarasiPost.Com-Milisi Taliban berhasil menguasai ibukota Afganistan, Kabul dan menguasai istana kepresidenan, sesaat setelah Amerika menarik mundur militer dan pasukannya dari tanah Afganistan. Pada saat yang sama, publik Afganistan pun banyak yang keluar wilayah Afganistan untuk mengungsi.

Tak lama setelah kekuasaan dan pemerintahan Afganistan dikuasai oleh Taliban, Cina dan Rusia ditengarai berusaha masuk ke Afganistan, setelah Amerika hengkang dari wilayah tersebut. Mereka masuk tentu dengan membuat kesepakatan dengan Taliban yang baru berkuasa dengan cara kudeta berdarah, walaupun mereka tidak sepenuhnya mengakui kekuasaan Taliban atas Afganistan.

Semua fakta di atas menunjukan bahwa kekuasaan Taliban atas Afganistan adalah cacat, sebab tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari publik Afganistan yang mayoritas memilih untuk pergi mengungsi. Atau dengan kata lain, kekuasaan Taliban atas Afganistan tidak mendapatkan simpati publik. Hal ini pun menunjukan bahwa publik Afganistan sangat asing dengan Taliban, termasuk semua visi misi yang ingin diwujudkannya saat berkuasa di Afganistan. Hal ini pun menunjukan bahwa keterasingan publik Afganistan akan Taliban menunjukan tidak adanya penyampaian secara jelas visi misi Taliban saat berkuasa kelak dan betapa publik Afganistan sudah terlalu lengket dengan ide demokrasi sekuler yang difasilitasi oleh pemerintahan Afganistan sebelumnya yang ada di bawah kontrol Amerika. Sehingga publik Afganistan ketakutan dengan penguasa baru mereka, yaitu milisi Taliban yang lengket dengan simbol-simbol agama yang tidak banyak dimengerti oleh publik Afganistan. Publik hanya memahami jika milisi Taliban jahat dan membuat Afganistan berdarah-darah. Alhasil, Amerika sebagai induk semang Afganistan sebelumnya, jika tidak mau dikatakan sebagai kaum imperialis atas publik Afganistan, telah berhasil menimbulkan konflik internal di tanah Afganistan. Taliban yang muslim dan pemerintahan Afganistan sebelummya yang tidak mau menyerah pun juga muslim. Mereka dapat diadu domba, dan hal ini berarti menjadi sebuah kerugian yang sangat besar di dunia Islam.

Belum lagi kedatangan Cina dan Rusia yang seolah menawarkan angin segar kepada Taliban di tengah kepenatannya yang tengah berusaha untuk menegakkan kekuasaannya di Afganistan, menunjukkan bahwa Taliban masih sangat lemah dalam membangun konsep kekuasaan yang hendak ditegakkannya. Taliban tidak mampu menilai dengan jernih bahwa Cina dan Rusia adalah masalah baru bagi Afganistan. Sebab Cina dan Rusia memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dengan Amerika, yaitu negara yang memiliki prinsip "tidak ada makan siang gratis". Sehingga kesamaaan prinsip antara Cina, Rusia, dan Amerika, akan menimbulkan masalah baru yang jauh lebih kompleks bagi pemerintahan baru Taliban di Afganistan.

Inilah kesulitan dan kegagalan yang sebenarnya yang dihadapi oleh Taliban saat berkuasa di Afganistan saat ini, yang ditenggmarai ingin menerapkan Islam dalam pemerintahannya, yaitu gagal mendapat simpati publik Afganistan dan menerima uluran tangan Cina dan Rusia yang notabene adalah negara yang berideologi sosialis komunis, yang tentu saja bersebrangan dengan Islam yang ingin diperjuangkan penegakannya oleh Taliban. Sungguh Taliban telah menggadaikan masa depan pemerintahan dan kekuasaannya di Afganistan, manakala tidak kembali pada fikrah dan thariqoh sebagaimana Baginda Rasul Saw menerapkan Islam dalam pemerintahan yang dibentuknya di Madinah. Atau dengan kata lain, cepat atau lambat Taliban akan mengalami kegagalan dalam menerapkan Islam dalam pemerintahannya, sebab tidak murninya jalan yang ditempuhnya untuk sampai pada kursi kekuasaan. Atau tidak meneladani Baginda Rasul Saw saat meraih kekuasaan untuk menerapkan Islam.

Jika kita kembali pada perjalanan dakwah Rasulullah Saw, hingga sampai pada keberhasilannya menerapkan syariat Islam kafah dalam pemerintahannya di Madinah. Baginda Rasul tidak menempuhnya dengan cara kudeta dan berdarah-darah. Kekuasaan Baginda Rasul Saw diperolehnya atas penyerahan kekuasaan dari suku Aus dan Khazraj di Madinah. Saat berkuasa pun, Baginda Rasul Saw dan para sahabat mendapatkan sambutan luar biasa dari penduduk Madinah dengan sambutan penuh harap dan sukacita. Sambutan ini terjadi sebab penduduk Madinah paham dengan apa yang dibawa Nabi dan visi misi kekuasaan dalam pemerintahan yang akan ditegakkannya.

Pemahaman penduduk Madinah tentang Islam yang dibawa Baginda Nabi Saw, tidaklah terjadi begitu saja. Namun, semua melalui proses dan waktu yang cukup lama, melalui interaksi dakwah Rasul dan para sahabat dengan masyarakat. Sampai semua mendapatkan sentuhan dakwah, hingga terbentuklah pemahaman dan keinginan dari penduduk Madinah untuk dipimpin oleh Baginda Rasul Saw. Penduduk Madinah begitu merindukan Rasul Saw dan kepemimpinannya.

Rasul melakukan tastqif jama'i (pembinaan masyarakat) Madinah dengan ajaran Islam, yakni dengan mengutus Mus'ab bin Umair ke Madinah untuk mengajarkan Al-Qur'an di tengah-tengah penduduk Madinah, sehingga tidak ada satu pun rumah di Madinah tanpa menyebut-nyebut nama Baginda Rasul Saw, sebab keberhasilan Mus'ab bin Umair dalam mengajarkan dan memahamkan Al-Qur'an kepada penduduk Madinah.
Alhasil kekuasaan yang di bangun Baginda Rasul Saw di Madinah adalah kekuasaan yang mendapatkan simpati dan dukungan publik. Kekuasaan tersebut juga diperoleh dengan cara damai dan tidak berdarah-darah, juga tidak melalui kudeta. Kekuasaan yang peroleh adalah kekuasaan dengan pengakuan sepenuh hati dari masyarakatnya dan berkembang dengan pengakuan dari negeri dan negara lain di luar Madinah. Kekuasaan yang diperoleh adalah kekuasaan yang kokoh dan tidak mengandalkan bantuan negara lain dalam membangun kekuasaan dan pemerintahannya, sehingga Islam berkembang ke seluruh penjuru dunia.

Begitulah seharusnya Taliban meraih jalan kekuasaan, yaitu dengan mencontoh dan meneladani Baginda Rasul Saw dalam menegakan Islam dalam sebuah pemerintahan dan kekuasaan. Sehingga saat Taliban mampu meneladani jalan yang ditempuh oleh Baginda Rasul Saw dalam meraih kekuasaan, niscaya Taliban tidak akan terperosok masuk perangkap musuh-musuh ideologisnya, Taliban tidak akan keluar dari mulut buaya dan masuk ke dalam mulut harimau.

Taliban akan menjadi kokoh pemerintahannya manakala betul-betul mencontoh Baginda Rasul Saw dalam menegakan kekuasaan dan pemerintahannya. Sebab itu, belum ada kata terlambat bagi Taliban yang ingin berkuasa di tanah Afganistan untuk menerapkan Islam secara sempurna dalam sistem pemerintahannya, asalkan ia mampu mengubah cara pandangnya menjadi cara pandang Islam ideologis, bukan cara pandang Islam nasionalis yang menjerumuskan. Sehingga saat Taliban menggunakan Islam ideologis seperti yang diajarkan oleh Baginda Rasul Saw dalam mengendalikan kekuasaannya, niscaya mereka akan mampu menjaga seluruh harta kekayaan berupa sumber daya alam Afganistan dari penjarahan yang akan dilakukan oleh negara-negara kafir imperialis yang sangat rakus. Juga Taliban akan mampu menjaga kedaulatan negerinya dari rongrongan negara-negara imperialis.

Wallahualam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ayu Mela Yulianti, SPt. Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Bahagianya Menjadi Seorang Ibu
Next
Penghapusan Mural, Bentuk Pembungkaman Kritik (?)
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram