Rahim Buatan dalam Buaian Kapitalisme

Rahim Buatan dalam Kapitalisme

Rahim bukan hanya tempat tumbuh janin sehingga bisa menjadi manusia yang sempurna, melainkan juga tempat bagi para calon generasi yang harus memiliki asal usul yang jelas

Oleh. Maftucha
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Teknologi atau penemuan apa pun bisa menjadi petaka bagi manusia jika tidak dibangun oleh landasan akidah yang benar. Ilmu pengetahuan memang tidak pernah ada habisnya untuk dikembangkan ya, Guys. Setelah dulu ada kloning, bayi tabung, sekarang muncul EXTEND atau rahim buatan.

Diciptakannya EXTEND ini dimaksudkan untuk menolong bayi yang lahir prematur, tetapi ada kekhawatiran rahim buatan ini disalahgunakan untuk hal-hal negatif semisal orang yang tidak mau menikah tapi ingin memiliki anak atau pasangan sesama jenis yang tidak mungkin bisa memiliki anak. Namun, ingin memiliki keturunan. Nah, dengan rahim buatan ini semua kemungkinan bisa terjadi, gak bahayatah?

Rahim Alami dan Rahim Buatan

Guys, salah satu bukti kebesaran Allah Swt. adalah diciptakannya rahim pada wanita, rahim menjadi tempat yang paling aman, nyaman, dan steril bagi janin sampai waktunya dia dilahirkan.

Rahim memiliki sistem yang kompleks, mulai dari perjalanan sel telur ke ovarium hingga berhasil dibuahi dan menjadi janin, membelahnya kromosom dan bagaimana janin mendapatkan suplai nutrisi melalui tali plasenta, semuanya terjadi di dalam rahim yang ukurannya sangat kecil. Semua proses tersebut berjalan dengan sangat baik tanpa campur tangan manusia.

Bagaimana dengan rahim buatan, Guys? Rahim buatan belum diujicobakan kepada bayi manusia. Keputusan akan ditetapkan akhir tahun ini. Rahim buatan berbentuk 'biobag' yang terisi dengan cairan ketuban sintetis. Kemudian tali pusat bayi akan dihubungkan ke oksigenator yang akan memberikan oksigen dan nutrisi ke darah.

Dari hasil uji coba pada janin domba menunjukkan bahwa janin domba memiliki status gizi yang baik, organ hati dan otak berkembang secara normal, dia juga menggerakkan anggota badannya. Kalian tahu Guys, para ilmuwan ini telah melakukan uji coba sebanyak 300 kali sampai akhirnya bisa diterapkan kepada janin domba. Sungguh penelitian yang rumit ya, Guys.

Rahim Buatan, Positif dan Negatifnya

Guys, meskipun penelitian terhadap layak tidaknya rahim buatan ini masih diujicobakan pada hewan. Namun, perkembangan dari rahim buatan ini sudah cukup menggembirakan. Para peneliti di Rumah Sakit Anak Philadelphia telah dengan aman memelihara janin domba selama empat minggu dalam rahim buatan. Sedangkan peneliti dari kelompok Toronto hanya berhasil merawat janin babi kurang lebih hanya satu minggu.

Para ilmuwan ini berharap bahwa rahim buatan ini nantinya bisa menolong bayi yang lahir prematur agar terhindar dari kematian atau cacat. Sebenarnya teknologi ini akan sangat membantu tim medis menolong para ibu dan bayinya yang tidak bisa dilahirkan cukup waktu. Namun, ada kekhawatiran nih, Guys, bahwa jika rahim buatan ini mampu merawat bayi secara penuh alias mulai dari awal hingga menjelang kelahiran bagaimana? Jangan-jangan akan ada banyak kaum wanita yang ogah hamil dan menyerahkan begitu saja janinnya untuk diletakkan di rahim buatan.

https://narasipost.com/science-technology/01/2024/menelisik-otak-mini-dari-janin-manusia/

Jangan-jangan rahim buatan ini dimanfaatkan juga oleh pasangan sesama jenis yang mengharapkan keturunan, jadi gawat 'kan? Apalagi gaya hidup liberal yang melanda masyarakat dunia saat ini, membuat teknologi atau penemuan apa pun menjadi petaka bagi manusia akibat tidak dibangun oleh landasan akidah yang benar sebagaimana teknologi AI, di mana teknologi ini menjadi jalan bagi orang-orang jahat untuk melakukan keburukan.

Bukan Sekadar Tempat Tumbuh

Banyak penelitian membuktikan bahwa ketika seorang ibu mengandung ada hal-hal yang bisa dilakukan bersama antara ibu dan janinnya, seperti melakukan komunikasi. Janin yang ada dalam perut bisa merespons ketika sang ibu mengelus perutnya, semakin banyak afirmasi yang diberikan oleh sang ibu maka janin juga akan semakin pintar.

Islam juga menganjurkan agar ketika seorang ibu mengandung, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dan mengerjakan amal kebaikan yang lain, hal ini karena segala tindak tanduk ibu akan memengaruhi karakter anaknya. Inilah yang tidak bisa digantikan oleh teknologi, secanggih apa pun teknologi itu.

Rahim bukan hanya tempat tumbuh kembang janin sehingga bisa menjadi manusia yang sempurna, melainkan juga tempat bagi para calon generasi yang harus memiliki asal usul atau orang tua yang jelas, karena berhubungan dengan nasab. Mengandung merupakan fitrah bagi wanita, menjadi idaman bagi setiap pasangan yang sudah menikah, dan mendapatkan pahala yang besar pula, benar 'kan, Guys? Bahkan, ketika ada seorang ibu meninggal saat melahirkan dicatat sebagai meninggal syahid. Sebagaimana hadis dari An-Nasai dari Jabir r.a. dia berkata:

Rasulullah saw. bersabda :

"Mati syahid memiliki tujuh bentuk selain dari berperang di jalan Allah Azza wa Jalla. Meninggal karena tha'un (wabah pes) dianggap sebagai syahid, begitu juga orang yang meninggal akibat sakit perut, tenggelam, tertimpa benda keras, penyakit pleuritis, terbakar, dan seorang wanita yang meninggal karena hamil dianggap sebagai syahid"

Sebagai catatan ya, Guys. Islam selalu mendorong manusia untuk mengembangkan teknologi apa pun asalkan memberikan manfaat kepada manusia dan sejalan dengan syariat Islam. Hal tersebut justru tidak akan didapatkan pada sistem kapitalisme yang menjadikan manfaat sebagai asas, sehingga teknologi yang baik berubah menjadi petaka bagi manusia, wallahu a'lam . []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
maftucha Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sosok T dan Pemberantasan Judi Online serta Scamming
Next
Dilema Ibu dalam Sistem Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Siti Komariah
Siti Komariah
2 months ago

Otak manusia makin cerdas bisa mengembangkan banyak teknologi. Hanya lagi-lagi kalau dalam kapitalisme justri dimanfaatkan untuk hal-hal yang membawa manusia pada kehancuran Mbak.

Barakallahu fiik untuk penulis

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram