Gempa Megathrust, Pertanda Apakah?

Gempa Megathrust, Pertanda apakah?

Taat pada aturan Allah dan menjauhi segala kemungkaran akan menghindarkan kita dari bencana apa pun termasuk bencana gempa bumi.

Oleh. Tami Faid
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Masyarakat untuk saat ini dilanda rasa kekhawatiran dan rasa ketakutan akan terjadi bencana gempa bumi. Wacana gempa megathrust menjadi topik hangat dan trending viral. Dilansir di BeritaHariini, bahwa gempa megatruhst telah mengguncang Negara Jepang yang berkekuatan mencapai 7,1 skala richter pada hari Jumat (9/8/2024) yang berada di tepi barat Palung Nankai Jepang selatan yang menyebabkan 14 orang meninggal.

Pergeseran lempeng tektonik di zona megathrust menyebabkan getaran di beberapa wilayah di Pulau Honshu. "Palung Nankai memiliki beberapa segmen megathrust, namun jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan 9,1 magnitudo," Kata ketua BMKG Daryono. (republika.co.id, 12-8-2024) Gempa 7.1 magnitudo merupakan pemicu gempa berikutnya di Sistem Tunjungan Nankai dan akan berdampak pada kerusakan dan memicu tsunami.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan bahwa pergerakan Megathrust Nankai tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia sebab jarak lempeng tektonik sangat jauh dari zona megathrust di Jepang. Meskipun begitu, masyarakat diwajibkan waspada terhadap potensi di dua zona megathrust yang menunggu waktu dengan kata lain akan terjadi tsunami besar karena kedua zona sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.

Menurut laporan BMKG, ada dua zona megathrust yang mempunyai potensi terjadi gempa dahsyat di Indonesia yaitu Megathrust Mentawai-Siberut, zona ini berpotensi mengguncang wilayah Sumatra dengan kekuatan 8.9 skala richter dan Megathrust Selat Sunda. Zona Megathrust Mentawai-Siberut terletak di sepanjang pantai besar Pulau Sumatra, sedangkan zona Megathrust Selat Sunda berada di selatan Pulau Jawa dan Bali.

Gempa bumi yang menimpa Jepang merupakan tanda bukti kekuasaan Allah, bencana gempa tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia wajib bermuhasabah dan mohon ampun.

Apa Itu Gempa Megathrust?

Gempa megathrust adalah gerak geser pada lempeng tektonik yang terjadi di zona megathrust. Mengutip perkataan dari Abner Sarlis Tindi dalam buku Sang Putra Pasifik Mengejar Mimpi, bahwa zona megathrust adalah bagian dangkal suatu jalur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai.

Sedangkan gempa megathrust yang ada di Indonesia adalah sumber gempa tumbukan lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan pada bidang kontak antara lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa. Megathrust di Indonesia memanjang dan sebelah barat ujung utara adalah Sumatra Selatan-Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi ke dalam beberapa segmen. Zona megathrust ada di zona subduksi masih aktif yaitu subduksi (terdiri dari Sumatra, Jawa, Lombok, dan Sumba), subduksi lempeng laut Maluku, Sulawesi, Laut Filipina dan utara Papua.

Dampak Gempa Bumi

Gempa bumi menimbulkan dampak langsung ataupun tidak langsung. Gempa bumi secara langsung dapat menyebabkan guncangan hebat, sobekan permukaan bumi, likuefaksi, karang bukit berjatuhan, tanah longsor, dan rusaknya bangunan.

Sedangkan dampak gempa bumi tidak langsung dapat mengakibatkan tsunami, sampah berserakan, banjir, kebakaran. dan kontaminasi zat beracun. Kondisi ini mengingatkan bahwa manusia itu tidak punya kekuatan apa-apa hanya Allah yang mempunyai kekuatan dan jika Allah sudah berkehendak, manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Bencana gempa juga merupakan sebuah peringatan kepada manusia untuk kembali ke jalan yang diridai oleh Allah.

Langkah Pencegahan

Langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah kurang optimal sehingga nantinya kurang meminimilisasi korban bencana gempa.

Upaya yang dilaksanakan pemerintah sebagai berikut:

Pertama, untuk mengantisipasinya adanya bencana gempa megathrust, BMKG merencanakan beberapa langkah antara lain, persiapan sistem monitoring, processing, diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang akurat dan cepat.

Kedua, memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi kepada pemerintah daerah, pemegang saham, masyarakat, pelaku usaha pariwisata, pantai dan industri pantai, serta infrastruktur kritis yakni pelabuhan dan bandara pantai (Tribun Manado, 15-8-2024).

Selain langkah-langkah yang direncanakan di atas, seharusnya pemerintah juga merencanakan mitigasi yang vital sebagai berikut :

1.Pemerintah memastikan menggunakan konstruksi bangunan tahan getaran.
2.Pemerintah juga memastikan kekuatan bagan sesuai dengan standar kualitas yang tinggi.
3.Pemerintah seharusnya membangun fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
4.Pemerintah juga memastikan kekuatan bangunan yang penting sudah ada.
5.Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan.

Namun, langkah preventif ini tentunya agak sulit dilaksanakan karena negara kita menerapkan sistem kapitalisme. Sistem yang hanya mementingkan keuntungan daripada mementingkan keselamatan rakyat. Pembangunan dengan kualitas bagus butuh banyak anggaran. Negara kita tidak memiliki banyak anggaran sehingga tidak mampu melaksanakan pembangunan tersebut.

Mitigasi dalam Islam

Dalam sistem Islam negara bertanggung jawab penuh atas keselamatan rakyatnya. Untuk meminimalisasi korban bencana gempa, negara memiliki strategi dalam menangani gempa. Menurut Ahli Geospasial, Prof. Fahmi Amhar, menjelaskan pada era kekhalifahan di Turki untuk melakukan antisipasi gempa dengan membangun gedung-gedung tahan gempa, melakukan ikhtiar dan memberikan perhatian yang besar. Negara juga membangun fasilitas umum yang mampu melindungi rakyat dari berbagai jenis gempa. Negara juga memperkerjakan insinyur untuk membuat alat dan metode peringatan dini, mendirikan bangunan tahan gempa, membangun bunker cadangan logistik sampai menyiapkan masyarakat untuk tanggap darurat.

Negara juga mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas jihad untuk menghadapi situasi yang terburuk dan mengetahui cara mengevakuasi diri dengan cepat dan menyiapkan barang-barang yang penting. Negara juga membekali rakyat untuk bisa mengurus jenazah yang bertebaran dan memperbaiki diri pascakondisi darurat. Dari semua pembangunan khusus antisipasi bencana diambil dari kas baitulmal.

Selain antisipasi yang sudah disebutkan, negara juga mengajak masyarakat untuk bertobat dengan sungguh- sungguh, beristigfar dan menjauhi kemaksiatan. Bencana menimpa sebuah negeri akibat banyak kemungkaran, kemaksiatan dan kerusakan moral, Rasulullah bersabda, "Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan memilih-milih apa yang diturunkan Allah (yang suka dilaksanakan, yang tidak suka ditinggalkan) kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka." (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini diperkuat dengan firman Allah dalam surah Al-A'raf ayat 96 yang artinya, "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka Kami siksa mereka karena disebabkan perbuatannya."

Penguasa negara akan memerintahkan semuanya melakukan koreksi diri atas kelalaian yang telah dilakukan sehingga Allah menurunkan bencana gempa. Untuk menjaga keselamatan rakyatnya, negara senantiasa menjaga ketaatan pada syariat.

Taat pada aturan Allah dan menjauhi segala kemungkaran akan menghindarkan kita dari bencana apa pun termasuk bencana gempa bumi.

Wallahualam bissawab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Tami Faid Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Mengarungi Samudra Hikmah dalam Tuntunan Al-Qur'an
Next
La Nina dan Peran Teknologi dalam Kehidupan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

5 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nurul S
Nurul S
2 months ago

MasyaAllah... Tabarakallah

Sartinah
Sartinah
2 months ago

Barakallah Mbak Tami, semoga bermanfaat. Harus banyak muhasabah ya

Tami Faid
Tami Faid
Reply to  Sartinah
2 months ago

Iya harus muhasabah dan taat pada perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
2 months ago

Barakallah bu. Tami , semangat menebar manfaat buat umat.

Tami Faid
Tami Faid
Reply to  Isty Da'iyah
2 months ago

Aamiin, Semoga tercerahkan

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram