Faktanya, seluruh persoalan negeri ini sangat bergantung pada sistem yang diterapkan oleh negara, termasuk kasus judi slot yang tengah marak di negeri ini. Hingga sekarang belum ada solusi tuntas dari persoalan ini, karena yang dilakukan pemerintah baru bisa berupaya memblokir situs-situs judi online yang ada di internet.
Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Judi online kini tengah marak terjadi di negeri ini. Tidak hanya banyak diikuti oleh kalangan orang dewasa, bahkan anak-anak muda kini banyak yang coba-coba untuk ikut bermain judi onlinekarena tergoda pada keuntungan yang di dapat jika menang permainan ini. Na’udzubillahimindzalik.
Namun, mirisnya lagi ternyata permainan judi online pun kerap dilakukan oleh banyak pejabat negara. Salah satunya yang tengah viral baru-baru ini, dilansir dari laman media detiknews.com (24/7/2023), seorang pejabat negara bernama CM tertangkap layar kamera diduga sedang bermain slot judi online saat ia mengikuti rapat paripurna pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P2APBD) beberapa waktu lalu.
Peristiwa tersebut tentu membuat masyarakat kaget dan geram, bagaimana mungkin seseorang sekelas pejabat yang mendapatkan amanah rakyat ternyata memiliki mental yang mengecewakan rakyat. Sangat disayangkan hal tersebut harus terjadi, karena sumpah jabatan yang katanya untuk kepentingan rakyat telah ternodai dengan perilaku yang tidak patut dijadikan panutan.
Apakah mereka tidak khawatir, atau bahkan tidak takut jika perilaku mereka mampu membuat generasi muda negeri ikut-ikutan dalam bermain judi online? Karena generasi muda ini akan berpikir, jika pejabat pemegang hukum saja bisa bermain slot judi online di dalam rapat mereka, apakah mungkin mereka akan menuntut para pemuda yang ikut bermain slot judi online di luar sana?
Hari ini kita butuh pemimpin yang mampu mengurus umatnya, memberantas kemungkaran, dan menjaga amanah dengan keimanan. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Anfal, ayat 27,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Melihat karut-marut antara persoalan negara, pemegang kebijakan, dan sistem yang menaungi saat ini seolah menjadi sebuah dilematik berat yang dihadapi generasi muda kini. Tidak sekadar persoalan moral semata, tetapi persoalan yang jauh lebih serius akan muncul dan memiliki dampak serius terkait dengan urusan umat. Seperti persoalan amanah, tanggung jawab, dan kepribadian seorang pengurus rakyat yang jauh dari akhlak dan ketakwaan.
Faktanya, seluruh persoalan negeri ini sangat bergantung pada sistem yang diterapkan oleh negara, termasuk kasus judi slot yang tengah marak di negeri ini. Hingga sekarang belum ada solusi tuntas dari persoalan ini, karena yang dilakukan pemerintah baru bisa berupaya memblokir situs-situs judi online yang ada di internet. Tentu saja, bagi sistem kapitalis judi online sangat memberikan keuntungan bagi para pengguna dan pencipta web-web tersebut. Orang-orang yang ingin mencari keuntungan secara instan akan tergoda untuk ikut main judi online ini, tanpa memikirkan dampak yang akan mereka terima. Bahkan sistem kapitalisme bisa membuat para pemain judi online menjadi kecanduan parah karena tidak adanya kontrol agama dalam dirinya.
Bahayanya lagi, pernyataan sekelas pejabat yang disampaikan oleh menteri komunikasi dan informasi yang menyebutkan bahwa cuma di Indonesia yang melarang judi online di ASEAN. Tampak seolah masalah ini adalah persoalan sepele di masyarakat. Jika hanya Indonesia yang melarang judi online, berarti negara ASEAN lainnya melegalkan permainan judi online di negara-negara mereka.
Hal ini seakan ingin menyebutkan bahwa, mengapa Indonesia mempermasalahkan judi online? Mengapa Indonesia tidak ikut melegalkan judi online? Padahal yang dilakukan adalah pelanggaran hukum agama (mengharamkan judi), kezaliman pada rakyat (tidak menjalankan amanah jabatan), dan membahayakan kehidupan masyarakatnya (sikap permisif dari para penguasa hukum bagi generasi muda). Jelas paradigma berpikir yang salah yang tengah terjadi.
Lantas, bagaimana nasib generasi muda negeri ini jika hal ini terus berlanjut? Akankah generasi muda negeri ini akan melihat judi online sebagai hal yang biasa? Ataukah negeri ini akan melihat kebinasaan suatu generasi akibat kerusakan yang diciptakan sistem kapitalisme hingga hari ini?
Junnah Pelindung Generasi
Nasib generasi muda ada di tangan negara yang mampu me-ri’ayah rakyatnya, sehingga dapat hidup demi keberlangsungan Islam. Agar bisa menjadi generasi pelindung agamanya, dibutuhkan ilmu dan pendidikan. Hal ini menjadikan mereka mampu menghadapi tantangan masa depan, sebagai pembela negara, agama dan bangsa.
Dalam menghadapi kerusakan moral dan kemaksiatan akibat sistem kapitalisme, maka seluruh penerapan sistem rusak itu harus disingkirkan. Dimulai dengan memilih sistem yang mampu menerapkan syariat agar tercapai kemakmuran dan kebahagiaan dunia akhirat serta kemaslahatan di dalamnya.
Persoalan judi online akan terselesaikan dengan tuntas jika Islam menerapkan hukum syariatnya. Jelas,perjudian adalah hal yang haram dilakukan dalam bentuk apa pun. Maka, jika diharamkan agama, tentu negara dengan pemerintahannya tidak akan pernah mengizinkan sedikit pun kepada warga negaranya untuk bisa mengakses situs-situs perjudian. Apalagi, situs judi dari luar negeri tidak akan bisa sama sekali untuk ikut menyebarkan permainan tersebut lolos dari pengawasan negara.
Contoh buruk dari seorang pejabat pun dalam Islam tidak akan pernah terjadi. Calon pejabat terpilih nantinya adalah orang yang kapabel dan ahli dalam bidang ilmu yang dikuasainya. Jangan sampai generasi muda binasa akibat ketiadaan junnah (pelindung) umat yang hakiki. Generasi yang didambakan umat, memiliki kepribadian yang bertakwa dan kaya akan ilmu dunia dan akhiratnya.
Sejatinya, hanya sistem Islam yang mampu mewujudkan generasi dambaan umat yang mau diatur oleh syariat. Sehingga mereka akan menjadi calon pemimpin dan pejabat yang amanah dalam memimpin negaranya. Islam akan mengatur media massa sebagai sarana dakwah dan informasi negara. Tidak akan ada lagi web-web judi online yang masuk dalam Daulah Islam kelak. Negara sebagai pelindung akan selalu menjaga generasi penerusnya agar terhindar dari virus-virus rusak, seperti liberalisme, sekularisme, dan kapitalisme yang menghadang di depan mata.
Wallahu a’lam bishawab.
Judi meresahkan dan perbuatan haram. Tapi, dalam sistem saat ini marak dan subur. Generasi harus segera diselamatkan oleh Islam.
Astaghfirullah.... pemimpin ala kapitalisme ya begini. Tidak serius dalam menjalankan amanah.
Jika orang telah mengamalkan isi al-Quran, mustahil dia mau berjudi.. karena judi itu dilarang oleh Allah dan tercantum di dalam al-Quran..
tapi jika masih ada yang judi, jelas itu dari goyahnya iman dan hanya menuruti hawa nafsu belaka..
Di mana tersimpan urat malunya para pejabat ya. Saat rapat bermain judi online itu sama saja mereka sejatinya tidak pernah mau tahu urusan rakyat. Ya ... pimpinan ngomong apa, dia juga asyik dengan gawainya sendiri, lagi main judi pula. Miris ...
Generasi cemerlang haruslah bersih dari segala kemaksiatan yang disengaja di sajikan oleh kaum kapitalis
Kapitalisme melahirkan pejabat matre tak peduli rakyat juga generasi
Rusaknya kapitalisme jahat buat semua manusia