Viral Ilmu Hitam, Putih, Merah: Pendangkalan Akidah Umat melalui Trik Perdukunan

"Perlunya memahami kebenaran adalah keharusan dalam diri setiap umat muslim. Jika hari ini umat banyak yang melanggar syariat atau menyimpang dari ketaatan, itu semata-mata disebabkan mundurnya pemikiran umat. Tentu hal ini perlu adanya perbaikan agar umat muslim kembali bangkit dan terbebas dari segala kejahiliahan."

Oleh. Desi Wulan Sari, M.Si
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sebagai penduduk Indonesia, siapa tidak kenal dengan hal-hal yang berkaitan dengan yang gaib, sesuatu yang bersifat tersembunyidan penuh misteri. Inilah yang sering disebut masyarakat Indonesia dengan klenik atau yang lebih dikenal dengan sebutan mistis. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai karakteristik masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh latar belakang sejarah, budaya, dan kepercayaan tertentu yang masuk di negeri ini. Bentuk dari klenik ini berbagai macam, di antaranya penyembahan pada hewan, tumbuhan, benda tertentu seperti keris, patung, batu yang biasa digunakan oleh para pelakunya.

Klenik juga termasuk pada perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang notabene disebut sebagai dukun, orang pintar, tabib, dll. Julukan tersebut disematkan pada seseorang yang memiliki ilmu pengobatan dengan ritual khusus sehingga bisa menyembuhkkan penyakit, ataupun memenuhi permintaan seseorang, apakah itu permintaan negatif ataupun positif, bahkan tak segan-segan mereka mengatasnamakan agama dalam praktiknya.

Hari ini umat tengah dipertontonkan pada sebuah fakta miris yang ada di tengah masyarakat. Maraknya ilmu pengobatan gaib dan tidak masuk akal kerap kali dilakukan oleh para parktisi pengobatan alternatif. Bagi masyarakat awam, ilmu pengobatan alternatif seperti itu justru dipercayai mampu membawa perubahan dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Seperti halnya orang-orang yang memiliki penyakit lahiriah dan batiniah.

Baru-baru ini muncul peristiwa heboh di masyarakat Blitar, Jawa Tengah. Masyarakat protes pada seorang pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, bernama Gus Samsudin Jadab yang ditengarai melakukan pengobatan secara spiritual kepada masyarakat luas. Pengobatan secara kebatinan dan gaib yang dilakukannya tersebut disinyalir hanyalah tipuan belaka. Keraguan masyarakat akan kemampuan dan metode pengobatannnya membuat masyarakat memaksa pemilik padepokan tersebut untuk menutup padepokan dan segala aktivitas yang membuat resah masyarakat.

Namun, bukan tanpa sebab, adanya reaksi dan aksi masyarakakat Blitar tersebut merupakan imbas dari sebuah perseteruan yang terjadi antara YouTuber Marcel Rhadival atau yang lebih dikenal sebagai Pesulap Merah dengan Gus Samsudin Jadab pemilik padepokan, dengan maksud ingin membongkar trik-trik pengobatan yang dilakukan pemimpin padepokan tersebut. Marcel dengan sengaja mendatangi padepokannya untuk pembuktian ilmu yang dimiliki Gus Samsudin. (detik.com, 3-08-2022)

Melihat fenomena yang ada di tengah masyarakat Indonesia kini, masalah perdukunan, pengobatan, hal mistis, gaib, ritual, dll., banyak dikaitkan dengan keagamaan tertentu. Jika dikaitkan dengan agama Islam, tentu hal ini akan jatuh pada kemusyrikan seseorang, bahkan bisa lebih jauh menjadi kekufuran bagi orang-orang yang melakukan perbuatan syirik dalam proses ilmu-ilmu yang dipelajarinya. Istilah ilmu hitam, ilmu putih dan ilmu merah kini tengah merebak di masyarakat. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai umat salah paham dalam memaknai istilah-istilah tersebut dalam kehidupan.

Seorang pemuda yang berprofesi pesulap seperti Marcel, merasa wajib terjun ke masyarakat dalam upaya pembongkaran kebohongan publik dengan melakukan pembuktian kebohongan atas nama kesaktian, karomah dan yang sejenisnya, padahal itu hanyalah sebuah trik sulap yang dilakukan oknum-oknum pelaku pengobatan dalam bentuk perdukunan dan sejenisnya di masyarakat. Alasan Marcel melakukannya adalah untuk mengedukasi masyarakat agar jangan langsung percaya dan tertipu begitu saja, dengan mengeluarkan uang dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah demi trik pengobatan yang memang bisa dibuktikan.

Melalui kanal video YouTube-nya, Marcel memberikan edukasi pada masyarakat agar menggindari hal-hal yang disinyalir sebagai jenis tipuan semata.

Pengasuh Pondok Al-Firdaus Buntet Pesantren Cirebon, Jawa barat, KH Qomarul Huda (Kiai Omang), memberikan tips kepada masyarakat agar mampu membedakan antara kiai yang menganut ilmu putih dan dukun penganut ilmu hitam. Perbedaan tersebut menurutnya dapat dilihat pada amalan-amalannya yang diberikan hingga pemasangan tarif. (nu.or.id, 6 Agustus 2022)

Maka, inilah yang menjadi pertanyaan kita hari ini, mengapa masyarakat mudah percaya dan tertarik akan tipu daya solusi yang ditawarkan dalam menuntaskan masalah yang dihadapinya? Siapakah yang mampu memberikan solusi dari semua problematika tersebut?

Ilmu Tauhid Satu-satunya Kebenaran

Perlunya memahami kebenaran adalah keharusan dalam diri setiap umat muslim. Jika hari ini umat banyak yang melanggar syariat atau menyimpang dari ketaatan, itu semata-mata disebabkan mundurnya pemikiran umat. Tentu hal ini perlu adanya perbaikan agar umat muslim kembali bangkit dan terbebas dari segala kejahiliahan. Sangat penting membangkitkan kembali pemikiran cemerlang umat dengan kembali memahami Islam secara kaffah.

Apa yang dilakukan para pelaku kemusyrikan merupakan alarm bagi umat muslim akan terjadinya pendangkalan akidah umat melalui trik-trik perdukunan yang kian marak. Kaum muslimin harus lebih kritis dalam menyikapi persoalan umat yang sangat besar kini. Jika sebuah akidah sampai dipertaruhkan karena suatu perbuatan, maka perbuatan tersebut harus dimusnahkan, dan diperbaiki Kembali kepada jalan kebenaran.https://narasipost.com/2020/11/09/kedokteran-dalam-islam/

Dalam Islam, persoalan semacam klenik dan sejenisnya hanya mampu diatasi dengan mengembalikan akidah umat secara utuh. Memahami, mempelajari dan mengamalkan bahwa Islam adalah agama tauhid yang mempelajari tentang sifat ke-Esa-an Allah. Dimana Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang memiliki segala kesempurnaan dan tidak ada satu pun yang mampu menggantikannya. Menyakini bahwa Allah Swt itu merupakan Tuhan yang Maha Esa, tidak beranak, dan tidak diperanakkan. Dialah Allah Swt tempat meminta segala sesuatu.

Persoalan aksi perdukunan yang kini tengah viral menjadi satu hal yang harus diselesaikan dan diberantas hingga tuntas, selain pembodohan publik dengan tipu daya kesaktian, juga mengancam pendangkalan akidah bagi umat. Jelas dalam penjelasan Tauhid Rububiyah, perdukunan termasuk perbuatan mungkar di dalamnya, seperti menciptakan makhluk, menghidupkan makhluk mematikan makhluk, memberi serta membagi rizki kepada seluruh makhluk, mengubah takdir, mendatangkan manfaat dan pertolongan kepada makhluk, bahkan menolak dan mendatangkan segala kemudharatan dan kerusakan bagi umat.

Sehingga Allah Swt mengabarkan dengan tegas dalam QS. Al-Baqarah, ayat 284;

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya:
Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Maka, saatnya umat kembali kepada kebenaran, dimana Allah Swt telah memberikan rambu-rambu dan aturan yang jelas dan tegas kepada seluruh umat manusia, menjalani pilihan sebagai hamba yang taat, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi. Jika saja Negara sebagai pemegang kekuasaan dan mengatur kebijakan mampu meriayah warga negaranya sesuai syariat, tentunya praktik perdukunan yang menyesatkan umat sekalipun tidak akan ada di negeri manapun, karena hanya Islam Kaffahlah satu-satunya solusi tuntas dalam permasalahan umat. Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Desi Wulan Sari Seorang penggiat dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Wacana Dwifungsi TNI: Solusi atau Mencari ‘Kursi’?
Next
Darah Gaza Tumpah, Umat Butuh Junnah
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram