Karena Setiap Nyawa Begitu Berharga

"Dalam Islam, urusan nyawa sangat dijaga dengan baik. Bahkan, pemeliharaan atas nyawa merupakan tujuan dari penerapan syariat Islam. Bersama dengan agama, harta, kehormatan, dan akal, nyawa mendapat penjagaan yang terbaik. Aturan ditegakkan guna menjamin keselamatan setiap individu dari perbuatan kriminalitas yang mengancam nyawa."

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hilangnya nyawa seorang muslim merupakan perkara yang amat penting. Lenyapnya dunia bahkan lebih ringan dibandingkan melayangnya nyawa seorang muslim. Ini menandakan bahwa Islam sangat menjaga nyawa manusia.

Tak cukup hanya mengecam, mengutuk, dan berduka apabila terjadi pelanggaran terhadap nyawa muslim. Haruslah benar-benar diusut tuntas dan pelakunya dihukum dengan tegas. Seperti halnya kasus pembunuhan yang menewaskan 4 pria muslim di Albuquerque, sebuah kota terbesar di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat.

Pembunuhan Muslim

Dilansir dari news.detik.com (8/8/2022), Kepolisian Albuquerque menemukan jasad seorang pria pada Jumat (5/8) waktu setempat di dekat Kantor Layanan Lutheran, yang memberikan bantuan kepada para pengungsi. Menurut keterangan polisi, korban berusia di pertengahan 20-an, ‘warga asli Asia Selatan’ dan merupakan seorang muslim. Penyidik menyatakan kasus ini ditengarai berkaitan dengan tewasnya tiga pria muslim lainnya di kota tersebut. Sebelumnya, telah terjadi pembunuhan atas tiga pria muslim pada 7 November 2021, 26 Juli dan 1 Agustus 2022.

Reaksi kemarahan ditunjukkan oleh Presiden AS, Joe Biden. Ia mengecam peristiwa tersebut dengan mencuit di Twitter pada Minggu (7/8/2022). Melalui unggahannya tersebut, ia menunjukkan rasa marah dan sedih atas serangan yang menimpa komunitas muslim di sana. Ia juga menyebutkan bahwa tidak ada ruang bagi kekerasan di AS untuk hidup. Hal yang sama diungkapkan oleh Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham. Sang Gubernur menyatakan bahwa hal semacam itu bukanlah karakter New Mexico yang membanggakan keragaman budaya dan pemikiran. Ia menegaskan tidak akan berhenti mengejar keadilan bagi para korban dan keluarganya serta akan mengerahkan semua sumber daya untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap muslim di Albuquerque. (cnbcindonesia.com, 8/8/2022)

Beberapa hari kemudian, yakni pada Selasa (9/8/2022), Kepolisian New Mexico mengeklaim telah menangkap tersangka utama pembunuhan empat pria muslim di sana. Tersangka adalah Muhammad Syed, seorang pria berusia 51 tahun yang merupakan imigran muslim dari Afganistan. Kepolisian setempat telah menggeledah rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa pelaku cukup mengenal para korbannya. Kepolisian terus mendalami motif tersangka, termasuk kemungkinan adanya dendam pribadi yang melatarbelakangi kasus penembakan tersebut. (dunia.tempo.co, 10/8/2022)

Setiap Nyawa Berharga

Peristiwa pembunuhan berantai tersebut cukup membuat geger hingga Presiden AS pun turut menyampaikan responsnya. Di AS, kasus penembakan memang sangat tinggi. Korban akibat senjata api terus berjatuhan. Tragedi penembakan pun juga berkali-kali merundung warga Amerika. Banyak nyawa yang melayang secara tragis. Amerika menuai hasil paham kebebasan yang selama ini dibanggakan dan dianutnya.

Dalam Islam, urusan nyawa sangat dijaga dengan baik. Bahkan, pemeliharaan atas nyawa merupakan tujuan dari penerapan syariat Islam. Bersama dengan agama, harta, kehormatan, dan akal, nyawa mendapat penjagaan yang terbaik. Aturan ditegakkan guna menjamin keselamatan setiap individu dari perbuatan kriminalitas yang mengancam nyawa.

Islam sangat memuliakan nyawa manusia. Allah telah menganugerahkan nyawa agar dijaga dengan baik menurut aturan-Nya. Melindungi setiap yang bernyawa sesuai pedoman syariat Islam. Hilangnya satu nyawa merupakan perkara yang berat sebagaimana sabda Rasulullah: “Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan dengan pembunuhan atas seorang muslim.” (HR. An-Nasai, Tirmidzi, dan Baihaqi)https://narasipost.com/2020/12/12/nyawa-muslim-itu-mahal/

Ini menjadi pertanda tentang seriusnya perkara pembunuhan atas muslim. Menghilangkan nyawa manusia merupakan masalah besar dalam pandangan Islam. Jangankan membunuh, memberikan bahaya, ancaman atau kesusahan kepada manusia yang lainnya juga diharamkan. Bahaya kecil atau besar, berimbas langsung atau tidak, setiap perbuatan yang mengancam keselamatan orang lain tidak diperbolehkan dalam Islam, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah telah bahwa: “Siapa saja yang membahayakan orang lain, maka Allah akan menimpakan bahaya kepada dirinya. Siapa saja yang menyusahkan orang lain, Allah akan menimpakan kesusahan pada dirinya.” (HR. Al-Hakim)

Sanksi bagi Pelanggar

Ada sanksi yang tegas bagi pelanggaran atas nyawa manusia. Sanksi qishash diberikan kepada pelaku pembunuhan. Qishash adalah hukuman mati atas pembunuh karena permintaan keluarga korban. Hukuman ini memberikan rasa keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan sekaligus sebagai upaya pencegahan kejadian serupa terulang. Hukuman qishash diberlakukan sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 178: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh …”

Bila keluarga korban tidak menginginkan qishash, bisa diterapkan diat atau denda pada pelaku pembunuhan. Abdurrahman al-Maliki dalam buku Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam mengatakan bahwa diat ada dua macam. Pertama, diat berat, yakni sebesar 100 ekor unta yang 40 di antaranya dalam keadaan bunting. Diat semacam ini untuk kasus pembunuhan yang disengaja. Kedua, diat yang tidak berat, yakni sebesar 100 ekor unta saja. Diat ini untuk kasus pembunuhan yang tidak sengaja dan pembunuhan yang terjadi tidak dengan kesengajaan.

Negara Menjadi Perisai

Penjagaan atas nyawa manusia sesuai dengan ketetapan syariat hanya bisa terwujud dengan adanya kekuasaan negara. Harus ada negara untuk bisa menerapkan hukum-hukum syarak secara totalitas dalam setiap sisi kehidupan. Hanya negara yang memiliki perangkat guna menjadikan hukum syariat berlaku di tengah masyarakat. Negara berperan penting dalam hal ini.

Kasus pembunuhan muslim yang terjadi selama ini adalah karena diterapkannya aturan hukum buatan manusia. Sekularisme kapitalisme yang diberlakukan atas manusia telah salah sejak akarnya. Ia tak mampu menjangkau hingga ke seluruh sisi kehidupan. Sistem hukum buatan manusia ini memiliki banyak celah dan berubah-ubah sesuai kepentingan. Siapa yang berkuasa, dialah yang berhak menentukan hukum.

Paham kebebasan ala Barat yang diagung-agungkan menjadi bumerang yang mematikan kehidupan. Atas nama kebebasan, manusia boleh melakukan apa saja yang diinginkan. Norma agama hanya menjadi hiasan, kadang dipakai, namun lebih seringnya dicampakkan. Halal dan haram sama sekali tak menjadi pegangan.

Akibat dari penerapan sekularisme kapitalisme tersebut, umat Islam juga mengalami ketiadaan pelindung sejati untuk mereka. Islam yang harusnya mengatur dan melindungi mereka telah digantikan dengan sistem yang bertentangan dengan aturan Sang Pencipta. Tidak ada perlindungan oleh negara yang berasaskan akidah Islam. Umat ini menjadi tercerai-berai tanpa kekuatan. Mereka terbuka dengan segala bentuk ancaman yang sewaktu-waktu bisa mengenai mereka.https://narasipost.com/2021/01/05/harga-sebuah-nyawa/

Oleh karena itu, tegaknya negara Islam yang sesuai dengan metode kenabian, yakni Daulah Khilafah Islamiah menjadi kunci dari penyelesaian masalah yang menimpa umat Islam selama ini. Hanya Daulah Islam yang akan menyelenggarakan tugas-tugasnya dalam melindungi setiap nyawa sesuai dengan syariat Islam. Khalifah akan menjadi perisai bagi seluruh umat. Darah dan kehormatan mereka terjaga dari segala yang berpotensi mengancam. Islam akan kembali mengatur kehidupan umat manusia menuju kebaikan yang diberkahi oleh Allah Swt. Wallahu a’lam bish-shawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Dana Abadi Pendidikan, Benarkah Menjadi Solusi?
Next
Ketika Perguruan Tinggi Menjadi Ajang Komersialisasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
1 year ago

Di kehidupan yg tdk menggunakan aturan Islam, mudah sekali kita menyaksikan berita nyawa manusia dg mudahnya melayang. Padah hal pemicunya masalah sepele. Hal ini jadi keprihatinan kita semua.Sebab perilaku kejahatan seperti ini bisa menyasar siapa sj selama payung hukum di negeri ini tdk memberi efek jera bagi pelaku. Hanya dengan memperjuangkan kembali Islam sebagai aturan maka kejahatan ini bisa dicegah. Wallahu alam

Percaya Takdir
2 years ago

what an amazing article

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram