Rasisme di Negara Kampiun HAM

Rasisme di Prancis

"Hak asasi manusia yang lahir dari sistem pemerintahan demokrasi menimbulkan berbagai penyakit seperti rasisme dan diskriminasi. Sebab rumusan HAM yang mereka rancang berasal dari pemikiran sekuler yang sangat berlawanan dengan syariat Islam."

Oleh. Heny Era
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Prancis sedang bergejolak. Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri, saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja yang berlanjut hingga malam ke empat. Data itu dirilis menurut Kementerian Dalam Negeri. Kerusuhan yang terjadi dipicu setelah pemuda berusia 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M, ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/06/2023) di daerah pinggiran Nanterre, Paris. (Republika.co.id, 01/07/2023)

Nahel diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Saat Nahel berusaha melarikan diri, seorang petugas melepaskan tembakan dari jarak dekat melalui jendela pengemudi. Petugas polisi tersebut telah mengakui melepaskan tembakan mematikan dan mengatakan kepada penyelidik bahwa dia ingin menghentikan pengejaran dan mencegah kendaraan pelaku melukai orang lain. (Republika.co.id, 01/07/2023)

Menyikapi pembunuhan terhadap anaknya, ibu dari Nahel meyakini rasialisme menjadi salah satu motif kematian putranya. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada saluran TV France 5, ibu Nahel, Mounia, mengatakan bahwa petugas polisi itu "melihat wajah seorang Arab, seorang anak kecil", dan "ingin mengambil nyawanya". (Viva.co.id, 30/06/2023)

Melihat kejadian ini PBB yang dirancang untuk menyelesaikan konflik dengan menjaga perdamaian dan keamanan dunia tidak dapat berbuat lebih. Termasuk juga seluruh pemimpin di dunia hanya menunjukkan sikap prihatin atau justru diam. Sehingga kejadian penindasan terhadap ras tertentu terus berulang.

Rasisme Tanda Hipokrit HAM

Rasisme atau rasialisme adalah suatu paham atau keyakinan dengan merasa diri sendiri lebih unggul daripada yang lain. Di mana yang menjadi tolok ukur adalah warna kulit, ras, suku, atau asal-usul seseorang. Seharusnya dengan adanya HAM rasisme tidak tumbuh subur. Karena hak asasi manusia telah memberikan kebebasan mendasar bagi semua orang, terlepas dari kebangsaan, jenis kelamin, etnis, ras, agama, bahasa, atau status lainnya.

Pada kenyataanya, saat ini makna HAM yang memberikan kebebasan pada seluruh manusia hanya berlaku bagi para penganutnya yang memiliki kepentingan saja. Penembakan remaja di Prancis menggambarkan hal yang paradoks. Slogan menjunjung tinggi kebebasan nyatanya bukan untuk kulit hitam dan kaum muslim.

Mirisnya, dunia Barat begitu mengagung-agungkan HAM yang ternyata telah cacat dalam mengatasi problem kemanusiaan. Selain Prancis masih banyak lagi rekam jejak negara lain di Barat yang menggaungkan islamofobia, rasisme, juga diskriminasi dengan nyaring. Isu rasisme di negara kampiun HAM menandakan aturan-aturan pada sistem sekuler kapitalisme tidaklah memberikan jaminan ketenangan dalam hidup. Pada kenyataannya banyak manusia yang merasa terancam keberlangsungan hidupnya.

Namun, selama ini media dan dunia selalu merepresentasikan umat Islam sebagai teroris dan ekstremis. Padahal, kelompok ekstremis oleh supremasi kulit putih merupakan ancaman paling mematikan bagi bangsa Barat. Banyak data mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan dan penembakan massal oleh kaum supremasi ras kulit putih terus meningkat di beberapa tahun terakhir. Wajah demokrasi dengan menunjukkan hipokrit HAM kian nyata.

Peristiwa ini sejatinya memunculkan pertanyaan keburukan HAM yang digadang-gadang oleh negara Barat. Hak asasi manusia yang lahir dari sistem pemerintahan demokrasi menimbulkan berbagai penyakit seperti rasisme dan diskriminasi. Sebab rumusan HAM yang mereka rancang berasal dari pemikiran sekuler yang sangat berlawanan dengan syariat Islam.

Islam Datang Mengentaskan Rasisme

Islam adalah satu-satunya sistem yang terbukti membawa semua ras dan warna kulit di bawah kesatuan pencipta mereka. Islam memiliki alternatif terhadap tatanan kehidupan saat ini dalam memimpin umat manusia, yakni Khilafah. Sejak Khilafah Islam menguasai 2/3 wilayah di dunia, hampir 14 abad tidak pernah terjadi penjajahan, diskriminasi, maupun eksploitasi terhadap warga asli dari negara tersebut.

Islam saat pertama kali dibawa oleh kaum muslim dari Jazirah Arab, sama sekali tidak memperlihatkan arogansi kesukuan. Islam justru membawa semangat persaudaraan dan persamaan. Tentu, karena Islam mengakui adanya keberagaman suku bangsa.

Dalam pandangan Islam, keberagaman fisik berupa warna kulit dan bahasa setiap manusia merupakan bukti kekuasaan Allah Swt. Islam memosisikan keberagaman tersebut sebagai fitrah alami manusia. Rasulullah saw. menjelaskan letak kemuliaan seseorang bukanlah ditentukan oleh warna kulit maupun suku bangsa, tetapi ditentukan oleh ketakwaannya kepada Allah Swt.

Nasihat Rasulullah saw. pada waktu Haji Wada’ menarik untuk diperhatikan. Di depan ribuan jemaah haji beliau bersabda, “Sungguh ayahmu satu. Kalian semua berasal dari Adam. Adam diciptakan dari tanah. Tiada kelebihan orang Arab atas non-Arab. Tiada kelebihan non-Arab atas orang Arab kecuali karena ketakwaan. Tiada pula kelebihan orang putih atas orang hitam. Tiada kelebihan orang hitam atas orang putih kecuali karena ketakwaan.” Maka dari itu prinsip manusia terbaik adalah yang paling bertakwa.

Islam telah memberikan kepada dunia sebuah ikatan yang melampaui berbagai ikatan lain, yakni ikatan ideologis berdasarkan akidah Islam. Ketaatan kepada Allah dan peneladanan pada Rasulullah meniscayakan kemuliaan manusia di sisi Allah bukan berdasarkan ras semata. Dengan menghidupkan nilai-nilai ini melalui sistem hukum Islam maka diskriminasi di antara ras kebangsaan tidak akan berulang.

Semua warga negara akan mendapatkan perlindungan yang sama atas kehidupan, harta, dan kehormatan mereka. Sehingga tidak ada penindasan terhadap kaum yang dianggap lemah, karena sistem Islam akan menjaga jiwa setiap manusia. Dengan kesempurnaan ideologi Islam buatan sang pencipta Allah Swt., maka tidaklah patut jika kita berpaling dan lebih memilih untuk mengadopsi aturan buatan manusia.

Wallahu a'lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Heny Era Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Flexing Bikin Pening
Next
Membangkitkan Optimisme dalam Keluarga
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

10 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Maya Rohmah
Maya Rohmah
9 months ago

Hanya Islam yang memandang bahwa keberagaman fisik berupa warna kulit dan bahasa setiap manusia merupakan bukti kekuasaan Allah Swt.

Siapa pun kamu, sungguh tenang hidupmu jika ada dalam naungan Islam.

R. Bilhaq
R. Bilhaq
9 months ago

HAM di sistem sekularisme tidak adil..

Sherly
Sherly
9 months ago

HAM yang diserukan, nyatanya hanya berlaku bagi mereka. Rasisme hanya bisa dihapus oleh sistem yang sahih.

Sartinah
Sartinah
10 months ago

Sedih sebenarnya membaca berita tentang rasisme, khususnya di negara Barat. Memang tidak pernah ada keseriusan dari negara-negara tersebut untuk menghapus rasisme. Apalagi dengan prinsip kebebasan yang dianut oleh sistem saat ini. Maka selama demokrasi masih diemban, rasisme akan tetap tumbuh subur. Semoga sistem Islam segera tegak untuk memberangus rasisme dari bumi ini.

Sartinah
Sartinah
10 months ago

Sedih sebenarnya membaca berita tentang rasisme, khususnya di negara Barat. Memang tidak pernah ada keseriusan dari negara-negara tersebut untuk menghapus rasisme. Apalagi dengan prinsip kebebasan yang dianut oleh sistem saat ini. Maka selama demokrasi masih diemban, rasisme akan tetap tumbuh subur. Semoga sistem Islam segera tegak untuk memberangus rasisme dari bumi ini.

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
10 months ago

Rindu syariah kaffah yang tidak membedakan ras, warna kulit, suku bersatu menjadi umatan wahidan.

Neni Nurlaelasari
Neni Nurlaelasari
10 months ago

Rasisme menunjukkan rusaknya peradaban kapitalis yang menggembar-gemborkan HAM. Hanya Islam yang menumpas tuntas rasisme. Karena Allah menciptakan berbagai suku bangsa, bahasa, warna kulit semata untuk saling mengenal. Dan ketakwaan lah yang membedakan manusia di hadapan Allah.

Firda Umayah
Firda Umayah
10 months ago

Hanya Islam yang memandang seseorang dari ketakwaannya semata. Bukan dari suku, ras, bahasa, atau yang lainnya.

Eksi Achmad
10 months ago

Rasisme salah satu sikap primitif yg masih berlanjut di era yg katanya modern, maju, canggih, bla...bla...bla.

Sedangkan Islam datang menghentikannya. So, jangan percaya kemajuan yg diusung negara2 kapitalisme. Kemajuan hakiki hny dgn Islam. Maju peradaban fisik dan nonfisik, terutama kemajuan manusianya. Menjadi manusia yg mulia jauh dr sikap keterbelakangan.

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
10 months ago

Rasisme tumbuh subur di alam demokrasi. Barat mengagungkan HAM namun, mereka sendiri pelanggar terberat HAM, entah sudah berapa juta jiwa nyawa tak berdosa telah menjadi korban dari hipokritnya Barat. Hanya ada satu cara untuk menghentikannya yaitu tegaknya Khilafah.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram