"Ide-ide Barat terus dihembuskan dibenak kaum muslimah sehingga perlahan mengikis marwah dan izzah mereka dan menjauhkkan dari sosok muslimah pejuang kebangkitan."
Oleh.Miladiah al-Qitbhiyah
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Beragam persepsi dan pandangan orang-orang terhadap seorang muslimah, yang paling sering terlintas di benak mereka adalah muslimah itu seorang perempuan yang beragama Islam, saleha, taat, memakai jilbab dan khimar serta memiliki akhlak yang santun. Hampir terdengar sempurna. Namun, tahukah kita bahwa kita sedang memijakkan kaki di bumi mayoritas muslim, yang bahkan di mata dunia negeri kita sangat kental dengan adab ketimuran? Rupanya hal tersebut jauh panggang dari api. Tidak semua muslimah yang ada di negeri ini mengindahkan nilai-nilai Islam.
Diyakini atau tidak, terjadi distorsi ajaran Islam di kalangan muslimah. Ide-ide dari Barat berhasil diembuskan di benak para muslimah. Yang paling mahsyur adalah serangan Barat melalui 4F, yakni Fun, Food, Fashion dan Faith. Para muslimah telah tergadaikan iffah dan izzah mereka demi nilai-nilai semu atau nilai materialistik, sehingga mereka tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ditetapkan Allah untuk mereka.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh para muslimah untuk menciptakan fun atau kesenangan diri mereka sendiri. Dari mulai memerhatikan penampilan, sehingga mereka tidak segan-segan merogoh kocek demi tampil cantik dan menawan di hadapan publik. Ada juga yang mengikuti tren Barat dalam aktivitas khalwat dan ikhtilat, seperti berpacaran ala gaya suami istri atau nongkrong di diskotik hingga mabuk-mabukan. Menurut mereka yang termakan dengan ide Barat, inilah fun atau kesenangan dunia yang sesungguhnya.
Tren kaum oriental pun tak kalah melesat di kalangan muslimah. Yang paling digemari saat ini selain K-Pop dan K-Drama adalah korean food-nya. Padahal, makanan jenis Korea yang banyak tersaji, baik di restoran, mall ataupun dalam kemasan instan belum tentu halal dan thayyib. Apalagi jika makanan itu adalah makanan cepat saji. Selain diragukan kehalalannya, juga membawa mudarat bagi kesehatan. Ini adalah salah satu penyakit yang menggerogoti muslimah saat ini. Mereka begitu fanatik dengan idola mereka yang notabene nonmuslim.
Belakangan ini juga ramai di kalangan muslimah yang menjadikan tren mode dan fashion dalam berbusana sebagai sebuah keharusan. Disadari atau tidak, komunitas mereka sudah merebak di mana-mana bak jamur di musim hujan. Mereka melabeli komunitas mereka dengan sebutan hijabers. Sebuah komunitas muslimah dengan style yang khas dalam berhijab. Bukan lagi menutup aurat secara sempurna yang menjadi prioritas, namun bagaimana agar mereka tetap tampil modis, bahkan tak segan memakai busana yang ketat dan transparan dengan menampakkan keindahan lekuk tubuh mereka. Tidak lagi mencerminkan identitas muslimah sejati, tetapi justru perlahan mengikis marwah dan izzah mereka.
Gagasan-gagasan Barat telah berhasil menjauhkan para muslimah dari kodrat dan fitrahnya. Barat telah berhasil membentuk sosok muslimah yang jauh dari nilai-nilai Islam. Bahkan telah menjadi opini umum di tengah masyarakat bahwa dengan berhijab pun tidak menenggelamkan eksistensi diri mereka. Justru dengan tampil modis, stylish, dan fashionable dapat membawa keuntungan materi buat mereka. Banyak dari kalangan hijabers yang akhirnya menjadi model, brand ambassador, penyanyi dan lain sebagainya yang tanpa sadar menggiring tubuh dan kecantikan mereka dieksploitasi demi keuntungan materi.
Barat tidak akan pernah berhenti mencari celah merusak generasi muslimah. Hal yang paling keji dilakukan oleh Barat adalah dengan menyebarkan paham-paham sesat yang diyakini sebagai langkah jitu merenggut kepercayaan para muslimah, yaitu melalui paham liberalisme, kapitalisme, sekularisme, komunisme, sosialisme dan isme-isme yang lain. Inilah bentuk serangan faith yang sangat berbahaya sebab menjauhkan para muslimah dari pola pikir dan pola sikap yang islami.
Jika kita telaah lebih dalam, maka serangan 4F yang digencarkan Barat tidak lain untuk memurtadkan umat Islam secara massal, mengeliminasi pemahaman Islam secara mendalam dan mustanir, menjadikan generasi sebagai antek kafir penjajah melalui jalan demokrasi, menghalangi aktivitas dakwah, serta menciptakan perpecahan dan permusuhan di kalangan umat Islam.
Muslimah Pejuang Kebangkitan
Sejak tren hijabers marak dengan berbagai komunitasnya, perempuan berbondong-bondong mengubah style mereka dengan berhijab. Pada saat yang sama, muslimah Indonesia spontan menjadi kiblat dunia. Di mata dunia, muslimah Indonesia termasuk pelopor hijab modern. Namun, sosok muslimah sejati bukanlah mereka yang tampil modis yang hanya sekadar membungkus tubuh mereka dengan potongan kain. Mereka yang menutup seluruh tubuh mereka dengan sempurna tanpa memberi celah tersingkapnya aurat, mereka itulah muslimah sejati.
Peluang emas untuk membangkitkan para muslimah dengan identitas keislaman mereka, yakni dengan menghadirkan di tengah-tengah umat sosok muslimah yang menjadi teladan dalam hal kepribadian Islam. Mereka tidak hanya memiliki pola pikir Islam ,namun juga memiliki pola sikap Islam yang akan menjaga kemuliaan mereka dengan pakaian takwa serta berpikir dan berperilaku sesuai standar syariat Islam.
Sosok muslimah yang akan mengantarkan para perempuan menuju kebangkitan hakiki dengan melakukan penyadaran bahwa muslimah sejati adalah yang tidak berkiblat pada Barat, melainkan pada Islam. Mereka senantiasa terikat dengan hukum syara' dalam melakukan aktivitasnya. Hingga mereka memberdayakan diri mereka sebagai pionir perubahan terhadap muslimah yang lain.
Di masa Rasulullah Saw., telah lahir muslimah generasi awal yang menyongsong kebangkitan umat. Mereka bersama-sama kaum muslim mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat Islam melalui aktivitas dakwah. Mereka dengan gigih mengemban misi dakwah hingga mengembalikan kemuliaan perempuan dengan akidah Islam. Mereka adalah ibunda Khadijah binti Khuwailid, Fatimah Az-Zahrah, Asma binti Abu Bakar, Sumayyah, Hafshah binti Umar al-Khatthab, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, dll. Mereka hanya sibuk menjadikan dakwah sebagai poros hidup mereka demi menuntun kaum perempuan mencapai derajat kebangkitan hakiki.
Merekalah pelopor lahirnya generasi-generasi muslimah yang menjadi teladan muslimah masa kini. Di tangan generasi awal inilah para muslimah akhir zaman membangun kekuatan. Islam telah membentuk mereka sebagai sosok muslimah yang tidak hanya lihai dalam urusan domestik, namun juga cerdas dalam menjawab segala tantangan zaman, serta tangguh dalam menumpas kejahatan.
Muslimah pejuang kebangkitan harus membekali diri dengan keluasan ilmu, cerdas dalam tsaqafah Islam demi memberi kontribusi terbaik mereka untuk kemuliaan Islam. Mereka memahami betul peran strategis mereka dalam mencerdaskan dan membangkitkan kaumnya. Mereka membentuk ketahanan keluarga yang tangguh hingga mencetak generasi khairu ummah, calon pemimpin masa depan sebagai sebuah persiapan menyambut kedatangan peradaban Islam yang agung, yaitu Khilafah Islamiyah 'ala minhaj nubuwwah. Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]