Bagaimana bisa orang memenuhi semua kebutuhan hidupnya, sedangkan negara abai akan kesejahteraan rakyatnya?
Oleh. Hadi Kartini
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Viralnya video seorang ibu yang melakukan tindakan asusila kepada anak kandungnya, membuat kita tak habis pikir. Ibu adalah tempat ternyaman dan teraman bagi seorang anak. Namun, tidak semua ibu bisa dijadikan tempat berkasih sayang dan memberikan kasih sayang kepada anaknya. Beratnya beban hidup dan mengikuti gaya hidup seseorang, membuat banyak ibu melakukan tindakan di luar kewajaran dengan mengorbankan anaknya.
Terungkapnya kasus pembuatan video vulgar bersama anak kandung beberapa waktu lalu di media sosial, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Sejauh ini ada dua ibu muda yang ditetapkan sebagai tersangka, mereka adalah AK (26) dan R (22). Kepada polisi, mereka mengaku nekat melakukan hal itu karena teperdaya iming-iming dari teman Facebook atas nama Icha Shakila. (Liputan6.com, 09-06-24)
Motif Ekonomi
Tindakan asusila yang dilakukan kedua ibu muda tersebut karena diiming-imingi sesuatu oleh orang lain. Mereka tega berbuat tidak senonoh kepada anaknya dan merekamnya tanpa memikirkan apa yang akan dialami anaknya ke depan. Hal ini menunjukkan ada masalah yang serius terjadi dalam masyarakat. Jika binatang saja mengasihi anaknya, kenapa manusia apalagi seorang ibu malah menjadi ancaman bagi anaknya sendiri?
Dilihat dari kasus ini, faktor ekonomi menjadi salah satu pemicunya. Sebagian besar penduduk Indonesia berada dalam garis kemiskinan. Kemiskinan mempunyai dampak yang beragam di tengah-tengah masyarakat dan harus segera diatasi. Ungkapan yang menyatakan kemiskinan dekat dengan kekufuran benar adanya, baik miskin harta, apalagi miskin spritual.
Kemiskinan bisa menghilangkan rasa kasih sayang dalam diri seorang ibu, di mana kasih sayang merupakan fitrah yang di berikan Allah Swt. kepada setiap manusia. Tindak kriminal makin meningkat, terjadi kekerasan dalam rumah tangga, dan banyak lagi dampak dari kemiskinan ini. Orang akan melakukan apa pun supaya kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi. Jika kemiskinan tidak diatasi dengan cepat, maka akan menimbulkan masalah yang lebih parah dan sulit diatasi.
Saat ini kemiskinan yang dialami seseorang bukan karena mereka malas untuk bekerja, tetapi karena lapangan pekerjaan itu yang makin sempit. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan membludaknya lulusan pendidikan setiap tahun menambah daftar panjang pengangguran di Indonesia.
Negara Menganut Sistem Ekonomi Kapitalis
Melemahnya ekonomi masyarakat secara umum, akibat diterapkannya sistem ekonomi kapitalis dalam menggerakkan roda perekonomian negara ini. Sistem ekonomi kapitalis menyebabkan jurang yang tinggi dalam masyarakat dan ini adalah suatu keniscayaan. Orang kaya dan orang miskin perbedaannya sangat jelas sekali baik dari gaya hidup, pendidikan, status sosial dalam masyarakat, dan perbedaan lainnya yang menyebabkan terjadinya perlakuan khusus terhadap orang-orang kaya. Sedangkan orang miskin sering mendapatkan perlakukan yang kurang baik dan makin terpuruk.
Sistem ekonomi kapitalis mempunyai prinsip kebebasan dalam berusaha. Orang boleh melakukan usaha apa pun asalkan mempunyai modal. Tentu keuntungan dan perputaran uang hanya di sekitar pemilik modal saja. Sedangkan orang yang tidak mempunyai modal tidak akan bisa melakukan usaha apa pun selain bekerja pada orang lain.
https://narasipost.com/opini/06/2024/ibu-dan-buah-hati-butuh-perlindungan-hakiki/
Yang jadi masalahnya, lapangan pekerjaan itu pun untuk saat ini sangat sedikit dan orang yang tidak mempunyai pekerjaan atau menganggur sangat banyak. Sedangkan pemerintah tidak mempunyai solusi untuk memberantas pengangguran. Padahal, Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, tetapi rakyatnya sebagian besar hidup dalam garis kemiskinan. Jadi, bagaimana bisa orang memenuhi semua kebutuhan hidupnya, sedangkan negara abai akan kesejahteraan rakyatnya? Untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, banyak dari masyarakat yang mengambil jalan pintas bahkan menabrak norma-norma agama.
Ditambah lagi, sistem kapitalisme ini menganut paham sekularisme, memisahkan agama dari kehidupan. Tindak tanduk orang tidak lagi berpedoman pada agama, tetapi lebih memandang kepada materi. Makin susahnya kehidupan serta ketakwaan individu yang makin tergerus. Dengan iming-iming uang yang tidak seberapa, seorang ibu tega memperlakukan anaknya dengan tidak baik bahkan sampai melakukan kekerasan seksual.
Islam Menyelesaikan Semua Masalah
Masalah yang dihadapi masyarakat saat ini sudah sangat kompleks. Untuk mengatasi dan menyelesaikannya butuh sistem yang lebih baik dari sistem yang diterapkan saat ini. Dan sistem Islam terbukti mampu membawa manusia kepada peradaban yang cemerlang. Sejarah membuktikan bahwa Islam bisa memimpin dunia dalam jangka waktu yang lama, lebih kurang 13 abad lamanya dan masyarakatnya berada dalam kesejahteraan.
Sistem Islam adalah sistem yang sahih karena langsung di turunkan oleh Sang Pencipta, yang pastinya tahu betul aturan apa yang cocok bagi umat manusia. Untuk mengatasi semua masalah yang ada hari ini, sistem Islam harus diterapkan di semua aspek kehidupan, baik dalam sistem ekonominya, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Karena aturan satu dengan aturan lainnya akan saling berhubungan.
Untuk mengentaskan kemiskinan, bisa diterapkan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam mempunyai langkah-langkah dalam menyejahterakan rakyatnya. Membuka banyak lapangan kerja bisa dilakukan negara untuk mengatasi pengangguran yang menyebabkan kemiskinan. Mendorong semua laki-laki yang sanggup bekerja untuk bekerja mencari nafkah, sehingga tidak ada lagi laki-laki dan kepala keluarga yang menganggur.
Dengan bekerja, seorang kepala keluarga dapat memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga dan semua orang yang berada dalam tanggungannya. Negara menjamin kebutuhan pokok setiap individu, dan kebutuhan dasar lainnya seperti pendidikan, kesehatan, keamanan secara langsung maupun tidak langsung.
Kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan membuat rakyatnya berada dalam taraf kesejahteraan, hal ini bersandar pada hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, "Khalifah/kepala negara adalah pengurus rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban atas pengurusan rakyatnya". Apa pun yang terjadi dalam masyarakat, maka itu semua akan dipertangungjawabkan dihadapan Allah Swt. kelak.
Terpenuhinya semua kebutuhan oleh kepala keluarga yang ditopang negara, maka seorang ibu akan fokus dalam merawat dan mendidik anaknya. Tidak terbebani dengan mencari nafkah tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Seorang ibu akan memberikan hak anak-anaknya dengan penuh tanggung jawab seperti rasa aman dan kasih sayang. Seorang ibu tidak akan berpikiran memanfaatkan dan menyakiti anaknya, apalagi menjerumuskan anak untuk mendapatkan materi. Seorang anak akan mendapatkan hak dan didikan yang baik dari kedua orang tuanya sehingga akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh yang mempunyai akhlak yang mulia.
Islam juga akan membentuk ketakwaan individu yang kokoh, sehingga tidak mudah diguncang oleh cobaan yang datang termasuk kemiskinan. Cobaan yang datang akan disikapi dengan kesabaran dan terus berusaha tanpa putus asa. Semua perbuatan akan disandarkan pada syariat, sehingga masalah-masalah yang datang bisa diselesaikan dengan bijak. Wallahu a'lam bishawab.[]
Rasa keibuan seorang ibu telah rusak akibat paham sekularisme yang menjauhkan dari agama. Negara absi terhadap kebutuhan primer. Apalagi ini menyangkut kebutuhan dasar mskwn dan minum. Saatnya back to sistem Islam secara sempurna
Kemiskinan dekat dengan kekafiran. Persoalan perut, lalu iman rapuh, lingkungan rusak, adalah kondisi yang sangat membuka peluang seseorang berbuat dosa.Hanya Islam yang bisa mengembalikan seorang ibu pada fitrahnya.