PHK Pasca Resesi Eropa: Efek Domino Sistem Ekonomi Kapitalisme Melanda Dunia

” Gelombang PHK dalam sistem ekonomi kapitalisme sebuah keniscayaan, karena sistem kapitalisme itu sendiri sudah cacat bawaan. Maka, tak heran jika menimbulkan efek domino di mana-mana, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang.”

Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Kontributor NarasiPost.Com & Penulis)

NarasiPost.Com-Gelombang PHK massal yang terjadi di negeri ini adalah efek domino yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi kapitalisme. Badai resesi di Eropa ibarat domino jatuh yang menyebabkan domino lain gugur berjatuhan. Ya, ibarat barisan berjatuhan dari domino-domino yang ada.

Masalah tak ada hentinya, setelah kehidupan kembali normal pasca pandemi, rakyat harus tetap menghadapi masalah yang ada di depan mata. Efek pandemi sangat besar memukul perekonomian, bukan hanya Indonesia bahkan dunia. Salah satunya PHK besar-besaran terjadi pasca pandemi. PHK terjadi berulang kali, di tahun 2022 selama periode Januari hingga September, sepuluh ribu buruh terkena PHK.

Gelombang PHK

Kali ini PHK kembali terjadi, dilansir dari cnnindonesia.com, (11-06-2023), misalnya pabrik pemasok Puma mengalami kebangkrutan yang mengakibatkan 1.163 buruh terkena PHK. PT Tuntex Garment Indonesia, resmi berhenti beroperasi sejak 31 Maret 2023. Lalu, PT Panarub Industry produsen sepatu Adidas melalukan PHK terhadap 1.860 karyawannya di bulan Mei. Direktur PT Panarub Industry, Budiarto menyatakan krisis ekonomi yang mengakibatkan PHK terjadi karena pesanan yang masuk ke perusahaan anjlok. PHK terpaksa dilakukan untuk menjaga kelangsungan usaha PT tersebut.

Selain itu, PT Gunung Agung akan menutup seluruh tokonya pada akhir tahun ini, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian besar dan tak bisa bertahan. Sehingga PHK terhadap ratusan karyawannya tak dapat dihindari. Masih banyak pabrik lainnya yang melakukan PHK massal di tahun ini.

Selain dampak pandemi, penyebab gelombang PHK yang tak bisa dihindari ialah badai resesi Eropa yang terjadi di kuartal I-2023. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa resesi ekonomi Eropa berdampak bagi Indonesia sehingga perlu waspada terhadap badai tersebut. Menurutnya, efek domino perlambatan ekonomi Eropa salah satunya ialah serbuan barang impor. Eropa terkonfirmasi memasuki fase resesi teknikal pada kuartal I-2023, setelah ekonomi kawasan itu mengalami kontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut (cnbnindonesia.com, 09-06-2023)

Sementara Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics menyatakan, bahwa resesi ekonomi Eropa akan bertahan hingga akhir tahun 2023 dikarenakan PDB menyusut pada kuartal pertama, yaitu Zona Euro telah jatuh ke dalam resesi teknis (m.kumparan.com, 10-06-2023).

Penyebab Resesi dan Rapuhnya Sistem Kapitalisme

Gelombang PHK dalam sistem ekonomi kapitalisme sebuah keniscayaan, karena sistem kapitalisme itu sendiri sudah cacat bawaan. Maka, tak heran jika menimbulkan efek domino di mana-mana termasuk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang. Catatan dari Bank Dunia, resesi 2023 disebabkan kondisi bank-bank sentral seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terjadinya inflasi.

Inflasi yaitu proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus. Sementara pemicu inflasi di antaranya pandemi Covid-19, juga konflik Rusia-Ukraina yang mempersulit rantai pasokan komoditas yang diperlukan berbagai negara. Para investor dunia berharap, bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan moneter global 4 persen sampai 2023. Diketahui, kenaikan tersebut mencapai lebih dari 2 poin persentase di atas rata-rata 2021.

Apabila kenaikan suku bunga disertai dengan tekanan pasar keuangan, maka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan melambat menjadi 0,5 persen pada 2023. Artinya, ada kontraksi 0,4 persen per kapita. Hal ini yang secara teknis disebut resesi global. Naiknya suku bunga dan krisis keuangan di pasar negara berkembang serta ekonomi berkembang memicu resesi 2023 bertahan lama. Salah satu dampaknya, gelombang PHK massal tak dapat dihindari.

Adapun solusi yang ditawarkan oleh sistem ekonomi kapitalisme ialah, World Bank Group President, David Malpass menjelaskan agar inflasi rendah, stabilitas mata uang dan pertumbuhan lebih cepat, para pembuat kebijakan mengalihkan fokus mereka untuk mengurangi konsumsi dan meningkatkan produksi. Kebijakan yang ada harus mengusahakan agar menghasilkan investasi tambahan serta meningkatkan produktivitas dan alokasi modal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan (detik.com, 05-10-2022)

Di Indonesia pun solusi ini yang coba diterapkan oleh pemerintah, yaitu insentif atau suntik dana pada pelaku usaha tertentu. Terutama industri yang memiliki multiefek tinggi atau padat karya. Dengan kebijakan insentif ini diharapkan mampu memperkuat pasar domestik. Faktanya, solusi yang ditawarkan oleh kapitalisme adalah tambal sulam yang belum menyelesaikan permasalahan hingga tuntas. Buktinya, gelombang PHK berkali-kali terjadi dan angka kemiskinan makin tinggi. Dunia butuh solusi alternatif, bukan lagi ekonomi kapitalisme yang saat ini diterapkan tapi sistem hidup lain yang mampu memberi solusi mendasar secara komprehensif.

Jika ditelisik lebih mendalam, ciri utama ekonomi kapitalisme ialah basis utama penggerak ekonominya sangat bertumpu pada sektor nonriil, yaitu ekonomi yang digerakkan oleh utang, bunga, spekulasi (perjudian), dan uang kertas. Ekonomi yang bertumpu pada hal tersebut akan membuat ekonomi mudah tumbuh, berkembang, dan terus menggelembung. Akan tetapi, isinya seperti balon udara yang sangat kosong (Economics bubble), yang sewaktu-waktu dapat meledak dan hancur berkeping-keping. Ledakan ini yang disebut krisis atau resesi ekonomi.

Kalau dorongan utama pertumbuhan ekonomi dunia digerakkan oleh utang, bunga, spekulasi, dan uang kertas maka lembaga-lembaga keuangan ribawi akan terus terpacu untuk menyalurkan kreditnya, yang nilainya hampir tanpa batas. Karena uang yang digunakan uang kertas yang mudah dan murah proses pencetakannya (fiat money) tapi tidak di back-up oleh emas. Maka, keuntungan bunganya pun bersifat pasti (fix rate).

Islam Solusi Paripurna

Sementara ekonomi Islam menghendaki ekonomi berjalan bertumpu pada sektor riil saja, yaitu sektor perdagangan, industri, pertanian, dan investasi (syirkah). Islam secara tegas mengharamkan aktivitas perekonomian sektor nonriil, seperti larangan riba (QS. 2: 273). Jika bertumpu pada ekonomi sektor riil akan menghasilkan pertumbuhan yang hakiki, bukan pertumbuhan ekonomi yang semu. Pertumbuhan ekonomi hakiki yaitu tumbuhnya produksi barang dan jasa secara riil yang dibutuhkan oleh masyarakat, bukan kebutuhan semu yang didorong oleh nafsu utang-piutang.

Mata uang yang dipakai dalam Islam ialah emas yaitu dinar dan dirham yang memiliki keunggulan dibanding uang kertas fiat money, yaitu: dinar dan dirham memenuhi unsur keadilan dibanding fiat money. Karena memiliki basis yang riil berupa emas dan perak. Sementara fiat money sama sekali tidak dijamin emas dan perak.

Selain itu, dinar dan dirham lebih stabil dan tahan terhadap inflasi. Fakta sejarah, emas dan perak adalah jenis mata uang yang relatif stabil dibanding uang kertas fiat money. Sekuat apa pun ekonomi suatu negara, jika sistem penopangnya uang kertas, negara tersebut rentan terhadap krisis. Sementara dinar dan dirham yang memiliki basis emas dan perak lebih stabil karena nilai nominal yang tertera setara dengan nilai intrinsiknya.

Cristopher Wood, seorang analis Emerging Market CLSA, juga pernah menyatakan, “Emas adalah satu-satunya jaminan nyata terhadap ekses-ekses keuangan masif yang masih dirasakan dunia Barat.” Wood juga mengungkapkan, “Ketika nilai tukar dolar anjlok, harga emas akan terus naik.”

Islam satu-satunya sistem yang memiliki aturan sempurna, dalam pemenuhan kebutuhan primer warga negaranya, negara menjamin secara tidak langsung. Misalnya dengan memfasilitasi lapangan pekerjaan bagi warga negaranya. Negara memberikan training bagi rakyat yang belum memiliki skill, namun bagi yang sudah punya skill tapi tidak punya modal maka negara memberikan modal.

Kebutuhan kolektif seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan dijamin oleh negara. Dalam sistem kapitalisme, untuk memenuhi kebutuhan kolektif, rakyat mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Belum lagi untuk sehari-hari bagi yang kesulitan, tak heran jika rakyat makin merasa terimpit. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Islam, karena konsep negara dalam Islam bertanggung jawab dalam mengurus rakyatnya hingga sejahtera dalam menerapkan syariat. Rasul saw. bersabda, "Imam (pemimpin) itu pengurus rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus.” (HR. Al-Bukhari dan Ahmad).

Rakyat dijamin sejahtera, tak ada huru-hara antara pekerja dengan pemberi pekerjaan. Begitu juga antara negara dengan rakyat dan negara dengan para pengusaha. Karena semua kebutuhan primer dan kolektif terjamin dengan baik. Hidup dalam suasana penuh dengan keimanan dan ketaatan kepada Allah. Bukan hanya sibuk mencari materi duniawi, Islam mengajarkan hidup seimbang antara dunia dan akhirat karena hakikatnya dunia adalah jalan menuju akhirat. Wahai umat, rindu kembali diterapkan syariat? Allahualam Bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Sherly Agustina M.Ag. Kontributor NarasiPost.Com dan penulis literasi
Previous
Persinggahan Terakhir
Next
De-Dollarization : Bye ‘King Dollar'!
1 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

19 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sherly
Sherly
1 year ago

Eropa resesi, sekarang banyak produk impor mulai membanjiri negeri ini.

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Masalah terbesar umat dari diterapkannya sistem kapitalisme ini ialah ketidakmampuannya menerapkan aturan Islam secara sempurna dalam hidup ini..

Neni Nurlaelasari
Neni Nurlaelasari
1 year ago

Ketika badai PHK menerpa, dampaknya pun bukan hanya bagi pekerja sektor industri saja. Tapi bagi bagi daerah sekitar industri pun terasa, mulai dari kontrakan yang kosong, pedagang kaki lima yang terbiasa menjual makanan untuk pekerja industri akan mengalami penurunan omset. Ketika banyaknya angka pengangguran, akan meningkatkan angka kriminalitas seperti pencurian, dan lainnya. Sungguh kapitalis sistem yang menyengsarakan. Maka sudah saatnya beralih pada sistem Islam.

Sherly
Sherly
Reply to  Neni Nurlaelasari
1 year ago

Betul sekali

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Buruk sangat sistem ekonomi kapitalalisme ini. Selain riba, mencuatkan berbagai problem temasuk PHK besar2an.

Sherly
Sherly
Reply to  Mimy Muthamainnah
1 year ago

Benar, sudah selayaknya segera diganti sistem yang rusak ini

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 year ago

PHK terus terjadi karena sistem kehidupan yang tidak tepat. Solusi tuntas hanya ada pada sistem yang datangnya dari Allah Swt semata.
Sistem Islam yang diterapkan secara sempurna

Sherly
Sherly
Reply to  Dewi Kusuma
1 year ago

Betul, mari kita terapkan aturan yang shahih yaitu Islam

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Sumber masalah gelombang PHK dan masalah lain memang ada di penerapan sistem yang rusak dan merusak yaitu sistem kapitalisme. Selama manusia menggunakan aturan hidup dengan akalnya semata tanpa wahyu maka selama itu juga masalah akan sulit terselesaikan.

Sherly
Sherly
Reply to  Firda Umayah
1 year ago

Betul, kapitalisme harus diganti dengan aturan Islam

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Penerapan sistem kapitalisme yang cacat sejat awal, pasti akan berdampak dari segala aspek. Salah satunya ada PHK massal yang menjadi momok bagi rakyat kecil. Saatnya mengganti Sistem ini dengan sistem sahih rancangsn Allah, yakni Islam.

Sherly
Sherly
Reply to  Sartinah
1 year ago

Benar

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
1 year ago

Dampak bagi rakyat jelata diterapkannya kapitalisme, makin memprihatinkan ekonomi jauh dari kata mapan. Buang jauh ideologi ini dan ganti dengan sistem Islam!

Sherly
Sherly
Reply to  Hanimatul Umah
1 year ago

Allahu Akbar

Reva Lina
Reva Lina
1 year ago

Yups Gelombang PHK dalam sistem ekonomi kapitalisme sebuah keniscayaan, karena sistem kapitalisme itu sendiri sudah cacat bawaan. Maka, tak heran jika menimbulkan efek domino di mana-mana, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang. Maka dengan itulah hanya Penerapan sistem Islam lah Rakyat dijamin sejahtera, tak ada huru-hara antara pekerja dengan pemberi pekerjaan. Begitu juga antara negara dengan rakyat dan negara dengan para pengusaha. Karena semua kebutuhan primer dan kolektif terjamin dengan baik. Sooo setiap permasalahan hanya Islam solusi yang benar....

Sherly
Sherly
Reply to  Reva Lina
1 year ago

Betul

Sherly
Sherly
1 year ago

Jazaakunnallah Khair tim NP dan mom Andrea. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk umat.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

Berbagai masalah timbul, akibat sistem rusak yang terus dipelihara. Akhirnya dampaknya kemana-mana. Mirisnya nasib rakyat kecil.

Sherly
Sherly
Reply to  Isty Da'iyah
1 year ago

Campakkan sistem yang rusak dan merusak. Terapkan sistem yang shahih yaitu Islam

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram