Tawuran Pelajar, Akibat Derasnya Arus Liberalisasi

"Upaya musuh Islam membendung kebangkitan Islam terus dilancarkan melalui penghancuran karakter pemudanya. Lewat berbagai celah mereka susuri demi memandulkan produktivitas remaja muslim."

Oleh. Silvia Anggraeni, S. Pd
(Kontributor NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-Beredar di media sosial sebuah video aksi tawuran siswa antarsekolah yang dilakukan di tengah-tengah lintasan kereta api. Dari video yang terlihat, para siswa tersebut saling beradu dan mengacungkan alat senjata. (detik.com, 01/06/2022)

Diketahui lokasi kejadian berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Hal ini berdasarkan simbol-simbol yang tertera di video memiliki kesamaan dengan yang ada di lapangan. Kejadian ini bukanlah kali pertama terjadi, menurut pengakuan warga setempat, mereka merasa resah karena sebelumnya pun pernah terjadi hal serupa.

Arus liberalisasi terus menyeret generasi muda menuju jurang kehancuran, baik secara pemikiran maupun perilaku. Waktu muda mereka lewatkan dengan sia-sia. Alih-alih membangun masa depan, mereka malah melakukan tindakan yang membahayakan nyawa pun mereka lakukan. Kasus kenakalan remaja yang tak jarang berujung pada tindak kriminal menggambarkan bahwa generasi muda saat ini tengah dalam fase kritis. Bukan hanya sisi spiritualnya yang kacau, intelektualnya juga dipertanyakan.

Awal dari kerusakan yang terjadi saat ini tak lain adalah akibat sekularisme yang menjauhkan nilai ketuhanan dari seluruh aspek kehidupan. Alhasil, kebebasan hidup tanpa aturanlah yang menjadi cara pandang umat manusia termasuk umat Islam. Tak berhenti sampai di situ, upaya musuh Islam membendung kebangkitan Islam terus dilancarkan melalui penghancuran karakter pemudanya. Lewat berbagai celah mereka susuri demi memandulkan produktivitas remaja muslim.

Lewat jalur pendidikan, mereka menerapkan kurikulum pencetak generasi muda yang berorientasi kerja. Selanjutnya, melalui trend fashion bahkan sosok idola yang mereka ciptakan nyatanya telah berhasil menggeser figur teladan bagi kaum muslim. Jika sudah begini, kita harus bekerja keras untuk mengembalikan generasi penerus bangsa pada koridor yang benar. Agar mereka berdaya guna bagi perubahan peradaban, sebab pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.

Banyak nasihat dari para ulama untuk kaum muda yang diharapkan menjadi tonggak peradaban. Salah satunya dari Hafshah binti Siirin rahimahallahu beliau berkata: "Wahai para pemuda, pergunakanlah masa muda kalian dengan baik. Sesungguhnya demi Allah, aku tidak melihat saat terbaik untuk beramal (kebaikan) kecuai pada waktu muda."

Waktu adalah hal yang takkan pernah kembali. Maka, jangan jadikan kesempatan hari ini penyesalan di kemudian hari. Kaum muda meski bangkit demi hidup yang lebih baik. Karena dunia adalah tempat mencari bekal untuk pulang ke negeri akhirat. Remaja Islam wajib tahu tujuan penciptaannya, melalui penanaman akidah yang kuat dan menjadikannya sebagai dasar pemikirannya.

Pemuda Islam harus diselamatkan dari jerat sekularisme dan liberalisme. Agar pemuda muslim kembali menjadi bintang di tengah kegelapan, yang berkontribusi bagi agama dan umat manusia, seperti pemuda di era kegemilangan Islam. Dahulu kaum pemuda turut mendukung dakwah Nabi Muhammad saw. Mereka ahli di medan pertempuran dan keilmuan.

Sa'ad bin Abi Waqqash yang masuk Islam ketika usia 17 tahun, ia adalah orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah. Ia ditunjuk sebagai panglima kaum muslim di Irak dalam perang melawan Persia pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Selanjutnya ada Usamah bin Zaid, yang ketika berusia 18 tahun telah dipercaya oleh Rasulullah untuk memimpin pasukan yang di dalamnya ada sahabat ternama, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Pasukannya berhasil mengalahkan tentara Romawi. Serta Arab bin Usaid diangkat menjadi gubernur Makkah pada usia 18 tahun.

Sementara di bidang keilmuan, ada Zaid bin Tsabit, seorang pemuda Anshar yang masuk Islam pada usia 11 tahun. Dengan kecerdasannya membuat ia dipercaya menjadi penulis wahyu oleh Rasulullah saw. Ada juga Mu'adz bin Jabal yang Rasulullah puji sebagai orang yang paling mengetahui tentang halal dan haram. Selanjutnya Ibnu Abbas yang mendapat pendidikan langsung dari Rasulullah saw, ia menjadi rujukan para sahabat dalam memahami Al-Qur'an.

Itulah sebagian kisah pemuda muslim yang namanya tercatat dengan tinta emas dalam sejarah Islam. Serta masih banyak lagi pemuda-pemuda muslim yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan Islam. Saatnya pemuda muslim sekarang sadar bahwa kita sudah terlena terlalu lama. Terbuai oleh kesibukan dunia, dan termakan propaganda yang dilakukan oleh Barat. Kembalilah menjadi pemuda Islam yang membanggakan dan dirindukan surga.

Rasulullah saw bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Azza wa Jalla (yaitu): imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Azza wa Jalla; Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allah); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku taku kepada Allah.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Wallahu alam bisshowab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Silvia Anggraeni, S.Pd Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tujuh Berulang yang Terlalaikan
Next
Lansia Merana di Sistem Buatan Manusia
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram