Tragedi Kanada, Islamofobia yang Berujung Hilangnya Nyawa

"Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia".
( Al-Quran surat al.Maidah/5, ayat 32 )


Oleh. Isty Da'iyah

NarasiPost.Com-Islamofobia kembali merenggut nyawa muslim di Kanada, sedih dan geram hanya itu yang bisa kita lakukan. Kejadian dan kasus Islamofobia yang berujung pada hilangnya nyawa ini, menambah deretan panjang kasus kekerasan yang di alami oleh umat Islam. Seharusnya ini tidak akan terjadi jika umat punya pelindung (junnah) yang akan melindungi nyawa umat Islam di mana saja. Agar para pembenci Islam tidak lagi berani bermain-main dengan nyawa umat yang sangat berharga.

Seperti dilansir dari detikNew.com (8/06/21) bahwa seseorang telah menyerang keluarga Muslim di selatan Provinsi Ontario, Kanada. Penyerangan ini diduga telah direncanakan oleh pelaku. Keluarga yang terdiri dari 5 orang ditabrak oleh seorang pria dengan truk pick-up yang dikendarainya, sehingga menyebabkan 4 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Menurut Inspektur Detektif Paul Waight pada konferensi pers mengatakan, "Ada bukti bahwa ini adalah tindakan yang direncanakan, dimotivasi oleh kebencian, diyakini bahwa para korban ini menjadi sasaran karena mereka Muslim. (detikNews.com 8/6/21)

Serangan yang terjadi di provinsi-provinsi seluruh Kanada ini meningkat di tengah kekhawatiran tentang serangan islamofobia. Seruan pun meluas kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme dan kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian oleh kelompok sayap kanan. Dewan Nasional Muslim Kanada, sebuah kelompok advokasi nasional, mengatakan "sangat ngeri" dengan serangan mematikan itu. (Bisnis.com 8/6/21)

Tidak Cukup Hanya dengan Kecaman

Tragedi ini menimbulkan banyak kecaman dari berbagai negara di dunia. Salah satu di antaranya adalah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Ia mengatakan, insiden itu mengerikan dan menggambarkan sebagai tindakan kebencian. Ia mengatakan Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami. (Bisnis.com 8/6/21)

Kecaman seperti sering terjadi setiap terjadi teror karena Islamofobia, banyak sekali pejabat negara yang mengecam kejadian tersebut. Namun, kecaman dari pejabat negara terhadap tindak teror, tidak cukup menghentikan kekerasan terhadap kaum muslim di dunia.

Islam memandang nyawa adalah adalah anugerah dari Allah Swt yang sangat dijaga dan dilindungi dalam agama.
Dalam Islam, darah dan nyawa mendapat perlindungan yang kuat dari Allah Swt, seperti yang termaktub dalam Al-Quran surat al.Maidah/5, ayat 32 yang artinya :

"Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia".

Allah dan Rasul-Nya mengancam keras pelaku pembunuhan terutama kepada seorang mukmin. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah Saw bersabda :

" Siapa saja yang membunuh seorang Muslim, lalu dia bergembira dengan pembunuhan tersebut, maka Allah tidak akan menerima tobat dan tebusannya."

Bahkan untuk mencegah pembunuhan yang disengaja, aturan Islam memberi sanksi yang tegas, yakni hukuman qishas kepada pelakunya. Seperti yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 178 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian qishas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh: orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya dan wanita dengan wanita."

Qishas adalah tuntutan hukuman mati atas permintaan keluarga korban, agar memberi rasa adil kepada keluarga yang ditinggalkan, sekaligus upaya pencegahan agar tidak ada kejahatan pembunuhan yang disengaja. Namun jika keluarga korban tidak menghendaki qishas, mereka bisa menuntut denda kepada para pelaku pembunuhan, yaitu 100 ekor unta, 40 di antaranya dalam keadaan hamil.

Kepemimpinan Islam Menjaga Nyawa Umat di Dunia

Syariah Islam yang mulia sangat menghargai dan melindungi nyawa manusia. Karena berharganya nyawa seorang mukmin, sehingga Islam mengibaratkan kehancuran dunia jauh lebih ringan dibanding dengan hilangnya nyawa seorang mukmin.

Sebagaimana sabda Nabi Saw dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
an-Nasa'i :

"Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunuhan seorang muslim".

Karena itu dalam sejarah, semasa pemerintahan Islam di masa kepemimpinan Nabi Muhammad Saw, sampai pada masa berakhirnya kekhilafahan Ustmani di Turki pada tahun 1924 Masehi, nyawa kaum Muslim mendapat perlindungan yang luar biasa. Tidak ada setetes darah pun yang menetes sia-sia karena pembunuhan yang disengaja. Tidak ada nyawa yang melayang, melainkan ada pembelaan dari negara adidaya, yaitu Islam pada masa itu.

Dengan adanya kepemimpinan Islam dan penerapan sistem Islam yang total, masalah maraknya pembunuhan karena Islamofobia tidak akan terjadi. Kalaupun itu terjadi, maka akan ada penyelesaian dengan tuntas. Bahkan para pelaku kriminal pun masih mendapatkan perlindungan sampai dia terbukti bersalah di pengadilan dan layak mendapatkan hukuman yang setimpal.

Tanpa adanya junnah (penjaga),nyakni sebuah kepemimpinan Islam, betapa nyawa muslim tidak terjaga, terutama di negara yang mayoritas nonmuslim. Nyawa muslim seakan tidak mendapat perlindungan, penjagaan, ataupun pembelaan. Tragedi pembunuhan di Kanada ini hanya satu contoh kecil saja. Lihatlah saudara kita di Palestina, Uighur, Rohingnya dan India, serta saudara muslim di belahan bumi lainya, yang sampai sekarang tiada pelindung yang bisa membela kehormatannya. Bahkan saat ini, seakan ada pendapat bahwa nyawa seorang muslim itu murah dan dapat ditumpahkan kapan saja, salah satunya cukup hanya dengan melabelinya dengan tuduhan radikal atau teroris. Ini sungguh miris dan ironis.

Dengan semua nestapa yang menimpa umat Islam di dunia saat ini, seharusnya umat sadar untuk kembali bersatu di bawah satu kepemimpinan Islam. Umat juga seharusnya tidak lupa dengan segala penghinaan dan pelecehan yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang benci terhadap Islam. Mereka melakukan pelecehan terhadap Al-Qur'an dan Rasulullah. Ini sudah sering terjadi, dan terus berulang.Tanpa kepemimpinan yang satu dalam naungan Islam, umat Islam menjadi kehilangan wibawa, dihinakan oleh para kafir pembenci Islam. Oleh karena itu, hanya dengan adanya kepemimpinan Islam sajalah yang mampu menghentikan kekerasan dan mengangkat kehormatan Islam di dunia.

Karena itu, sudah saatnya kita berharap dan berjuang agar kepemimpinan Islam segera tegak di muka bumi agar umat Islam kembali menjadi umat terbaik dan berwibawa serta disegani oleh negara-negara yang membenci Islam. Khilafahlah sebuah kepemimpinan yang akan menerapkan Islam secara kafah dan melanjutkan kehidupan Islam di muka bumi ini, keberadaanya akan mendatangkan rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu'alam bi showab.[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bahaya Serakah Terhadap Dunia
Next
Demam BTS Meal, Inikah Potret Hedonisme Generasi Milenial?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram