"Tidak ada alasan bagi kaum muslimin di seluruh dunia, untuk tidak mengambil peran dalam menjaga kesucian dan kemulian Al- Aqsa, dan hanya berdiam diri dalam menyaksikan kekejaman Israel dalam menjarah dan menduduki wilayah Palestina".
Oleh. Heni Rohmawati
NarasiPost.Com-Menjelang sepuluh malam terakhir Ramadan kemarin, umat Islam di Gaza mendapatkan serangan yang keji dari tentara Israel. Mereka membubarkan jamaah salat tarawih dan kaum muslimin yang sedang i’tikaf di masjid Al-Aqsa dengan tembakan dan bom molotov. Aksi biadab tersebut dijawab dengan serangan rudal yang dilancarkan oleh Hamas.
Peperangan semakin sengit saat Israel menghujani siang dan malam menjelang Idulfitri dengan bom dan rudal. Setidaknya, Israel melakukan invasi ke Gaza tidak kurang dari 11 hari pada bulan ibadah, bulan mulia kaum muslimin.
Jumlah korban meninggal akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikepung, pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas bertambah menjadi 254, termasuk 39 perempuan dan 66 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (25/5).
Selain korban jiwa, serangan Israel yang memborbardir Gaza juga meninggalkan kerusakan yang parah. Dilaporkan warta.com, serangan udara dan penembakan artileri menghancurkan hampir 17.000 rumah dan bangunan bisnis, 53 sekolah, enam rumah sakit, empat masjid, dan 50 persen infrastruktur pasokan air Gaza.
Reaksi Dunia Islam
Serangan Israel ke Palestina mendapatkan perhatian yang sangat besar dari dunia, khususnya dari dunia Islam. Berbagai pihak mengecam dan mengutuk invasi Israel yang sangat brutal tersebut. Dukungan kepada kaum muslimin di Gaza juga terus mengalir, baik dalam bentuk materi maupun nonmateri.
Sejumlah aksi cyber muslim pun viral dan mengacaukan data-data pemerintahan Israel. Dilansir dari republika.co.id (20/5/2021) DragonForce Malaysia meretas berbagai jaringan CCTV Israel, termasuk tempat tinggal para warga di negara itu, hingga lembaga pemerintah. Lebih dari 5000 CCTV telah diretas, termasuk milik gedung-gedung pemerintah dan dinas paling rahasia. Hingga dikarenakan reaksi ini, Israel pun mengancam Malaysia akan menjadi target serangannya.
Tak hanya itu, netizen pun terus mengguyur komentar mengecam Israel dan memberikan doa-doa serta dukungan kepada muslim di Palestina. Setidaknya terlihat dari berbagai komentar mereka di internet yang menggambarkan betapa simpatinya mereka terhadap Palestina.
Berbagai bantuan materi pun terus dialirkan dari berbagai negara untuk Palestina. Baik untuk recovery bangunan, obat-obatan hingga untuk bercocok tanam bagi warga Gaza. Sungguh hal ini menggambarkan sebuah ikatan yang kokoh, yaitu ikatan yang dilandasi oleh keimanan dan semangat persatuan. Sungguh kaum muslimin di berbagai negeri merindu untuk bersatu.
Palestina adalah Tanah yang Diberkahi
Palestina adalah adalah tanah milik kaum muslimin seluruhnya. Tidak hanya milik kaum muslimin di Palestina atau di Arab saja. Pada tahun 15 H, Khalifah Umar bin Khattab membebaskan wilayah tersebut dengan perjanjian ‘umariyah’. Sebagian dalam perjanjian itu menyebutkan usulan dari orang-orang Nasrani agar orang Yahudi tidak boleh tinggal di dalamnya.
Palestina dalam kekuasaan kaum muslimin hingga tahun 1924 M, yakni saat Khilafah Utsmaniyah dihancurkan. Hingga saat ini 77% wilayah palestina telah dikuasai oleh Yahudi dan mengusir 2/3 rakyat Palestina. Dan kaum muslimin di Palestina hanya menempati 17% wilayahnya saja. Sejak saat itu Israel terus menerus menyerang masjid Al-Aqsa, bahkan lebih dari 100 kali. Kondisi masyarakat di sana pun terus mencekam dan tak bisa tenang dalam hari-harinya, juga malam-malamnya.
Al- Aqsa, Masjid Suci Umat Islam
Kebrutalan kaum Yahudi sungguh tak mengenal batas. Tak mengenal kata ibadah. Bahkan seseorang sedang salat saja diserang. Sungguh tak berimbang kekuatan Israel yang didukung penuh oleh Amerika, melawan orang-orang tanpa senjata, di antaranya ada anak-anak dan wanita, serta rakyat sipil yang tak bersalah terus menjadi korbannya.
Terlebih saat masjid suci Al-Aqsa terus digempur dengan berbagai serangan, menyita seluruh perhatian. Karena masjid Al-Aqsa adalah simbol kemuliaan umat Islam. Salah satu masjid yang agung. Kiblat pertama kaum muslimin dan tempat tinggal para Nabi.
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda;
“Para Nabi tinggal di Syam dan tidak ada sejengkal pun kota di Baitul Maqdis kecuali seorang Nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana. ”
Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama kaum muslimin sebelum di pindahkan ke ka’bah, Mekkah.(QS. al Baqarah [2]:144). Jadi tidak ada alasan bagi kaum muslimin di seluruh dunia, untuk tidak mengambil peran dalam menjaga kesucian dan kemulian Al- Aqsa, dan hanya berdiam diri dalam menyaksikan kekejaman Israel dalam menjarah dan menduduki wilayah Palestina.
Sesungguhnya telah jelas, ketika sebagian muslim ditindas, muslim lainnya harus membantunya, menjaganya dan memeliharanya dari segala bahaya yang akan mencelakakannya. Sejatinya perkara Palestina dan masjid Al-Aqsha ini bukanlah sekadar perkara kemanusiaan, tetapi ini adalah perkara umat Islam seluruhnya. Kewajiban kita adalah bersama-sama menjaganya.
Hanya Khilafah yang Bisa Menjadi Junnah
Nabi Muhammad -shallaLlâhu ’alayh wa sallam- bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)
Sungguh umat Islam di seluruh dunia harus mewujudkan sebuah kepemimpinan yang dengannya mampu melindungi seluruh kaum muslimin dari bahaya yang mengintai dan menjaga dari musuh-musuh Islam, serta berani menghadapi musuh-musuh Islam. Tekad melindungi masjid suci umat Islam keberadaannya mutlak diperlukan di saat umat Islam saat ini tak memiliki perisai atau pemimpin yang sanggup melindungi mereka dari serangan musuh. Dan imam itu adalah pemimpin yang salih, yaitu yang takut kepada Allah, serta mampu menerapkan aturan Allah dalam realitas kehidupan. Dialah khalifah.
Dan sistem pemerintahan yang bisa mewujudkan itu semua adalah khilafah. Karena khilafah bersumber dari Allah Ta’ala untuk menerapkan seluruh syariat-Nya. Dengan syariat-Nya, manusia akan dimuliakan dan dijamin keamanannya, kesejahteraannya bahkan kebutuhan asasi yang lainnya. Mari bersatu penuhi panggilan Al-Aqsa dan jeritan umat Islam di Gaza.
Tidak ada kemuliaan tanpa Islam. Tak sempurna Islam tanpa syariat. Takkan tegak syariat tanpa daulah. Daulah khilafah rasyidah.
Allahu a’lam[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]
