Tidak peduli seberapa kuat negara, jika ideologi yang dipakai bukanlah ideologi Islam, maka mudah baginya untuk dihancurkan musuh
Oleh. Kurnia Dewi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Saat ini dunia sedang dihebohkan oleh pemberitaan mengenai serangan Iran terhadap Zionis Yahudi. Bahkan, tak sedikit masyarakat di dunia maya menyebut peristiwa ini sebagai Perang Dunia III. Aksi Iran ini disinyalir sebagai perlawanan terhadap tindakan Zionis atas Palestina. Namun, apakah serangan Iran saja cukup untuk menghantarkan Palestina pada kemerdekaan? Jawabannya adalah tidak. Sebab, tiada kemenangan sejati bagi Islam tanpa diwadahi oleh institusi berideologi Islam yang menerapkan syariat Islam secara total. Namun, pengakuan Islam sebagai satu-satunya ideologi masih diragukan kebenarannya. Penyebabnya tidak lain adalah kehidupan sekuler yang dijalani umat Islam saat ini. Sehingga pengakuan Islam sebagai ideologi dirasa amat jauh dari jangkauan pengetahuan mereka. Berikut alasan mengapa umat Islam harus menjadikan Islam sebagai ideologi:
Superioritas Islam Sebagai Ideologi
Faktanya, Islam bukan hanya sekadar agama yang mengatur muslim untuk beribadah mahda saja. Islam adalah sebuah ideologi yang memiliki aturan terlengkap yang bersumber dari wahyu Allah Swt. (bukan hasil murni pemikiran manusia).
"Keputusan (hukum) itu hanyalah kepunyaan Allah." (QS. Yusuf: 40)
Saat ini umat manusia dipaksa menelan hukum-hukum jahil buatan manusia yang menyuburkan kerusakan. Umat dipaksa untuk mendustakan ajaran Islam untuk menerapkan syariat Islam secara total (seperti yang telah diterapkan oleh Rasulullah dan para sahabat). Padahal Islam telah 'didaulat' sebagai way of life. Islam memiliki kapabilitas mumpuni sebagai satu-satunya ideologi super yang mampu menyejahterakan seluruh manusia. Islam tidak memandang ras, suku bangsa, bahasa, dan warna kulit ke dalam suatu entitas yang istimewa. Islam memandang bahwasanya umat manusia terbaik adalah dia yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Semua manusia berhak dimuliakan dengan rahmat Islam. Kecuali bagi mereka yang jelas-jelas memusuhi Islam, maka mereka berhak untuk diperangi.
Fitnah Barat terhadap Ideologi Islam
Embusan fitnah keji dari musuh Islam telah berhasil menempatkan ideologi Islam ke dalam lembah asing dan hanya orang-orang tertentu yang bisa menemukan kemuliaannya.
Di antara fitnah tersebut adalah:
- Islam lekat dengan label radikalisme, terorisme, dan intoleran. Sejak tahun 70-an, Barat terutama Amerika telah merekayasa opini umum yang memojokkan baik individu, organisasi bahkan negara yang dianggap menghalangi langkah mereka untuk mencapai tujuan tertentu sebagai teroris. Setelah menumbangkan komunisme, musuh besar bagi ideologi Barat (kapitalisme) adalah Islam. Mereka memperdagangkan label radikal, teroris, dan intoleran agar umat manusia terjangkit islamofobia. Begitu pun dengan umat Islam sendiri, mereka dibuat enggan dan asing untuk berkehidupan islami. Karena dengan demikian Barat bebas merentangkan sayap ideologinya, membuat banyak negara terpengaruh dan bertekuk lutut di bawah kaki Barat. Sehingga Barat bisa dengan leluasa melancarkan aksi imperialismenya. Contohnya demokrasi yang notabene adalah produk kapitalisme, bagi siapa pun yang tidak memeluknya harus bersiap dengan label radikal, intoleran bahkan teroris jika tercium aksi yang berusaha menolak demokrasi.
- Islam hanya memuliakan muslim dan umat beragama lain akan dipaksa memeluk Islam. Sedangkan Rasulullah bersabda dalam surat yang dikirim oleh beliau kepada penguasa Romawi, Heraklius, yang berbunyi: "Sesungguhnya aku mengajakmu dengan ajakan Islam. Oleh karena itu, masuk Islamlah engkau niscaya engkau akan selamat, dan Allah pun akan memberikan dua pahala kepadamu. Akan tetapi, jika engkau berpaling, niscaya engkau akan menanggung dosa para petani (rakyatmu)…." (HR. Al-Bukhari)
- Islam tidak layak diterapkan sebagai sebuah sistem di mana sebuah negara terdiri dari berbagai suku bangsa. Padahal ketika Rasulullah mendirikan negara Islam pertama di Madinah, wilayah tersebut dihuni oleh berbagai suku, bani, dan beragam agama. Hingga Rasulullah wafat kemudian digantikan oleh para sahabat dan seterusnya oleh para khalifah, daulah Islam tetaplah negara yang dihuni oleh berbagai suku bangsa.
Hapus Sekularisme-Kapitalisme
Sistem pemerintahan yang menerapkan aturan Islam secara total dan atau menjadikan Islam sebagai sebuah ideologi adalah Khilafah Islamiah. Dan negara inilah satu-satunya yang layak disebut sebagai negara Islam. Jika ideologi kapitalisme bertujuan untuk mencapai materi sebanyak-banyaknya meski harus melalui penjajahan, maka ideologi Islam bertujuan agar seluruh umat manusia mendapatkan keridaan dari Allah Swt. Sudah saatnya manusia menimbang apa yang telah terindra. Kasus penjajahan terhadap Palestina oleh Zionis Yahudi adalah contoh riil dari ketidakkompetenan ideologi buatan manusia. Musuh Islam menghalalkan segala cara demi mewujudkan keinginan mendirikan negara di negeri orang meski harus memberangus para wanita dan membunuh anak-anak.
Berbeda dengan Islam, negara yang difutuhati oleh Islam dijamin ketenangan dan keamanannya. Karena Islam adalah rahmat semesta alam, bukan alat penjajahan. Sudah seharusnya semua ideologi buatan manusia dihilangkan dan diganti dengan ideologi Islam. Tidak peduli seberapa kuat negara, jika ideologi yang dipakai bukanlah ideologi Islam, maka mudah baginya untuk dihancurkan musuh dari dalam ataupun dari luar sehingga tidak akan ada jaminan keamanan yang nyata.
Kekuatan Militer Negara Islam dan Peran Perdamaian
Kekuatan negara Islam tidak diragukan lagi dalam berbagai aspek. Dalam hal kekuatan militer, kita semua sepakat bahwa kekuatan militer adalah kekuatan nomor wahid jika sebuah negara ingin menjadi negara yang kuat. Barat telah menyadari bahwa muslim dengan keimanan yang kokoh akan melakukan apa pun demi mempertahankan diin-nya. Tapi iman saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan adanya institusi Khilafah. Oleh karena itu mereka mengukuhkan supremasi dan dominasi dengan meruntuhkan Khilafah Islamiah (1924) melalui penggerogotan ideologi Islam dari dalam.
Adapun potensi militer umat Islam amatlah besar. Jumlah umat Islam seluruh dunia jika bersatu akan mengumpulkan jumlah besar tentara Allah. Apa yang menjadi motivasi tentara muslim? Sesungguhnya, motivasi itu berasal dari perintah dan dorongan Allah Swt., ketika Dia berfirman:
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Anfaal: 39)
https://narasipost.com/syiar/01/2024/meluruskan-narasi-tentang-khilafah/
Seseorang berkata kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah, izinkanlah kami bertamasya." Rasul saw. menjawab: "Tamasya umatku adalah jihad." (HR. Abu Dawud)
Dalam sebuah hadis yang lain Rasulullah saw. bersabda: "Aku diberi kemenangan dengan rasa takut musuhku, yang jauhnya satu bulan perjalanan." (HR. Bukhari)
Kekuatan militer Islam terkenal sebagai kekuatan yang membawa kebaikan, perdamaian dan ketenteraman di dunia. Inilah kekuatan berdasarkan keimanan kepada Allah Swt., bukan keimanan terhadap dunia. Dengan dibarengi berdirinya institusi Khilafah Islamiah yang berideologi Islam, bukanlah hal mustahil untuk kembali menciptakan dunia yang tenang tanpa adanya penjajahan. []
Ideologi Islam adalah poin penting dalam rangka mewujudkan kebangkitan. Tanpa ideologi Islam, tidak ada kebangkitan hakiki. Semoga semakin banyak umat yang memperjuangkan kembalinya Islam sebagai ideologi.
Memang benar, selama Islam tidak menjadi ideologi dalam sebuah kehidupan, maka umat Islam akan terus mendapatkan serangan dari kaum kafir yang tak ingin Islam dan umat Islam bangkit.
Betapa bahaya kehidupan umat jika tak berdiri di atas ideologi Islam akan mengalami kehancuran. Semoga umat makin sadar untuk memperjuangkan Islam ideologi tegak kembali sebagaimana dahulu kala. Sehingga menjadi bangsa yg besar, disegani dan bermartabat di mata dunia