Mata Uang Melemah, Bukti Sistem Ekonomi Kapitalis Payah?

Mata uang melemah

Ketergantungan pada dolar ini tentu saja menimbulkan berbagai bahaya bagi mata uang lain terutama bagi negara berkembang.

Oleh. Rheiva Putri R. Sanusi, S.E.
(Kontributor NarasiPost.Com & Aktivis Muslimah)

NarasiPost.Com-Seperti yang kita ketahui beberapa waktu terakhir ini, berbagai kebutuhan terus mengalami kenaikan harga. Bahkan bisa jadi akan terus meningkat. Hal ini salah satunya dapat diakibatkan oleh melemahnya mata uang rupiah atas dolar. Dilansir dari media kompas.com, melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar saat ini menembus di level Rp16.200 per dolar.

Hal ini tentu saja menjadi hal yang diresahkan sebab dalam pandangan ekonomi kapitalime, nilai tukar mata uang menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting bagi tingkat kesehatan ekonomi suatu negara, di samping tingkat suku bunga dan juga inflasi. Sebab, nilai tukar ini akan sangat berperan dalam pelaksanaan perdagangan antarnegara dalam ekonomi pasar bebas di dunia, serta berpengaruh juga pada pengembalian riil dari investasi para investor.

Melemahnya mata uang tak terkecuali rupiah memang memiliki berbagai faktor penyebab. Namun, yang paling utama adalah dominasi dolar atau ketergantungan pada dolar yang saat ini dijadikan sebagai mata uang dunia. Ketergantungan ini tentu saja menimbulkan berbagai bahaya bagi mata uang lain terutama bagi negara berkembang.

Pertama, stabilitas dolar tentu saja dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter Amerika Serikat. Sedangkan di sisi lain, negara-negara lain memiliki kontrol yang sangat terbatas terhadap kebijakan yang dapat memengaruhi nilai mata uang mereka sendiri.

Kedua, adanya risiko devaluasi dolar atau penurunan nilai uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap uang luar negeri atau terhadap emas, hal ini mampu mengikis daya beli negara yang memiliki cadangan dolar yang signifikan dan risiko ketidakstabilan keuangan akan meningkat.

Ketiga, adanya fluktuasi nilai tukar, yang mana perubahan nilai dolar yang tiba-tiba ini dapat menciptakan ketidakpastian, memengaruhi daya saing perdagangan internasional (ekspor/Impor), investasi asing, dan pembayaran utang.

Keempat, pengaruh geopolitik, yang mana dominasi dolar mengakibatkan Amerika Serikat mendapat pengaruh geopolitik yang signifikan. Beberapa kebijakan seperti penggunaan sanksi ekonomi dan potensi pengucilan dapat mengurangi kedaulatan negara.

Kondisi ini terjadi bukan karena dolar merupakan mata uang terkuat, hanya saja dunia ini secara keseluruhan berada di bawah imperialisme Amerika Serikat yang menganut sistem ekonomi kapitalisme. Hal ini menunjukan payah dan rapuhnya sistem ekonomi kapitalisme. Sebab, selama ini sistem ekonomi kapitalisme hanya berfokus pada angka-angka dalam mendeteksi standar capaian. Akibatnya, akar permasalahan yang sebenarnya tidak terindra, dan kapitalisme pun selalu terlambat bahkan tak punya solusi untuk mengatasinya.

Maka solusi untuk masalah melemahnya nilai tukar mata uang ini adalah dengan berpindah ke sistem mata uang emas dan perak, yaitu dinar dan dirham dari sistem ekonomi Islam. Sebab penggunaan emas dan perak dapat menjadi standar satuan uang dan mata uang tanpa adanya batasan bentuk. Sistem emas dan perak ini pernah digunakan di dunia saat sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah tegak, sebelum akhirnya diganti menggunakan sistem mata uang seperti saat ini.

Penggunaan sistem emas dan perak ini bersifat internasional, sebab telah dipraktikkan di dunia secara keseluruhan sejak ditemukan uang hingga Perang Dunia I. Nilai mata uang emas dan perak ini stabil, sehingga tidak ada ancaman inflasi. Sistem mata uang emas dan perak juga tidak akan mudah diguncang oleh isu trust, sebab zat logam yang menjadi bahan mata uang memiliki nilai intrinsik yang tinggi. Maksudnya, zatnya sendiri memiliki nilai sehingga tidak mungkin nilainya bisa dimainkan sebagaimana uang kertas saat ini yang nilai intrinsiknya sangat rendah bahkan nyaris tak bernilai. Emas dan perak pun akan diterima di semua negara untuk melakukan transaksi internasional.

Namun, dominasi dolar ini bukan semata hanya persoalan mata uang saja. Amerika Serikat telah menjaga dominasi dolar ini dengan adanya lembaga keuangan dunia yaitu IMF dan World Bank. Belum lagi kekuatan geopolitik Amerika Serikat sangat memungkinkan menindak tegas negara yang hendak menyingkirkan dolar.

https://narasipost.com/opini/05/2023/tuan-dolar-tak-lagi-bertuah/

Karena itu, perpindahan penggunaan sistem mata uang dinar dan dirham tidak bisa dilakukan begitu saja secara individual atau sebagian saja, semisal hanya membuat komunitas atau kelompok yang sama-sama menggunakannya sebagai mata uang. Hal ini karena usaha tersebut tidak akan memberikan usaha yang signifikan. Yang kita butuhkan saat ini ialah negara yang berdaulat tanpa ada dikte dari negara mana pun sehingga mampu menerapkan sistem mata uang dinar dan dirham untuk menantang dominasi dolar Amerika Serikat. Dan tentu saja negara ini tidak boleh tunduk dan bergantung pada lembaga internasional seperti IMF dan World Bank, sebab negara tersebut haruslah negara global yang memiliki pengaruh politik mendunia.

Saat ini tak ada satupun negara yang memenuhi kebutuhan tersebut selain Daulah Khilafah Islamiah. Pada masanya dulu, Khilafah mampu menyatukan dua pertiga dunia, yang mana kekuatan politiknya mendunia. Serta sistem ekonomi yang dimilikinya pun bukan hanya menstabilkan nilai tukar, tapi mampu untuk menyejahterakan rakyat. Maka selanjutnya, negara-negara lain akan memiliki dua pilihan, apakah bertahan dengan dominasi dolar yang terus membuat negaranya mengalami krisis ataukan mengikuti standar emas perak yang menawarkan stabilitas. Wallahu a'lam. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rheiva Putri R. Sanusi, S.E. Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Nyawa Tak Lagi Berharga di Sistem Kapitalis-Sekuler
Next
Mengenal Silent Killer dalam Rumah Tangga
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
6 months ago

Maka, jika dunia tidak ingin terjatuh dalam inflasi yang berulang, sudah saatnya sistem keuangannya beralih ke dinar dan dirham.

Firda Umayah
Firda Umayah
6 months ago

Benar sekali. Mata uang emas dan perak adalah solusi mata uang terbaik. Karena dari zatnya saja sudah memiliki nilai.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram