Dunia Membutuhkan Sistem Islam

"Allah Swt. telah menurunkan Islam sebagai petunjuk bagi umat manusia. Berbagai penyelesaian bagi persoalan hidup manusia telah dijelaskan melalui Al-Qur'an dan Hadis Nabi saw. Penyelesaian yang tepat karena berasal dari Zat yang telah menciptakan manusia, mulai dari persoalan ibadah, sosial, hingga kesehatan, termasuk penanganan pandemi."

Oleh. Mariyatul Qibtiyah, S.Pd.
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan akibat ulah manusia." (QS. Ar-Rum: 41)

Baru-baru ini, Kristalina Georgieva, Managing Director International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi krisis ganda akibat pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina. Ia menyebutnya sebagai krisis di atas krisis. Tingkat inflasi semakin tinggi, sedangkan pertumbuhan ekonomi semakin turun. Sebuah kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. (beritasatu.com, 17/4/2022)

Penyebab Terjadinya Krisis Ganda

Dalam pidatonya di Washington DC, Georgieva menjelaskan bahwa pandemi telah membuat ekonomi dunia menjadi jungkir balik. Hal ini tampaknya belum segera berakhir. Sebab, penyebaran virus masih terus berlangsung. Virus-virus baru yang lebih ganas bisa saja muncul dan memperburuk keadaan. Akibatnya, kesenjangan ekonomi akan semakin lebar.

Serangan Rusia ke Ukraina menambah berat masalah ini. Menurut Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, invasi Rusia ke Ukraina ini telah berimbas pada semua aspek kehidupan. Di antaranya adalah terganggunya pasokan bahan pangan dan energi. Terganggunya pasokan ini mengakibatkan naiknya harga bahan-bahan pangan dan energi ini.

Hal itu karena Rusia dan Ukraina adalah produsen utama biji-bijian. Kedua negara itu menyumbang sepertiga ekspor global. Di samping itu, Rusia juga pemasok gas dan minyak mentah terbesar di dunia.

Menurut Guterres, sebanyak 36 negara sangat bergantung pada impor gandum dari Rusia dan Ukraina. Beberapa di antaranya merupakan negara miskin. Krisis pangan dan energi ini mengakibatkan terjadinya kehancuran ekonomi. (liputan6.com, 15/4/2022)

Serangan Rusia ke Ukraina ini bagaikan alarm bagi negara-negara kecil bekas daerah jajahan. Mereka pun sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi seperti yang dialami Ukraina. Seperti Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi yang membelot oleh Cina. Negara pulau itu berusaha meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap kegiatan militer di Selat Taiwan.

Taiwan bahkan telah memberikan pengarahan kepada warga negaranya jika Cina sewaktu-waktu menyerang negara yang menjadi penguasa semikonduktor dunia itu. Melalui buku panduan pertahanan sipil itu dijelaskan apa saja yang harus dilakukan, di mana harus berlindung, serta berbagai persiapan perang lainnya.

Di samping memperkuat pertahanan militer, negara-negara yang merasa terancam itu juga berusaha untuk mencari sekutu yang mampu melindungi mereka. Seperti yang dilakukan oleh Swedia dan Finlandia yang memilih bergabung dengan NATO. Tujuannya, agar mereka mendapatkan bantuan dari sekutu di pakta pertahanan itu jika Rusia menginvasi negara mereka.

Invasi Rusia ke Ukraina juga berdampak pada keutuhan G20. Sebagian anggotanya tidak menghendaki keberadaan Rusia. Sementara, sebagian lainnya berusaha untuk netral. Hal ini, tentu memengaruhi pelaksanaan program-program G20 dalam mengatasi persoalan ekonomi akibat pandemi.

Penerapan Sistem Kapitalis Membawa Kemudaratan

Berbagai krisis yang terjadi saat ini, merupakan akibat dari diterapkannya ideologi kapitalis. Ideologi ini lahir dari pemikiran manusia yang tidak memahami hakikat dirinya. Maka, aturan-aturan yang lahir dari ideologi ini akan dipengaruhi oleh kepentingan para pembuatnya.

Ideologi kapitalis menjauhkan manusia dari Sang Pencipta. Maka, manusia bebas melakukan apa saja tanpa terikat dengan aturan-aturan agama. Agama hanya boleh mengatur urusan-urusan ibadah. Sedangkan urusan ekonomi, sosial, hingga pemerintahan, diatur sendiri oleh manusia.

Sesuai dengan namanya, ideologi ini sangat mengedepankan kepentingan ekonomi para kapital. Maka, berbagai kebijakan yang dibuat hanya menguntungkan para pemilik modal. Kerakusan mereka, membuat mereka hanya memikirkan materi. Hal itu juga yang mereka lakukan saat terjadi pandemi. Akibatnya, pandemi tak kunjung usai, ekonomi juga terguncang.

Saatnya Kembali kepada Aturan Islam

Allah Swt. telah menurunkan Islam sebagai petunjuk bagi umat manusia. Berbagai penyelesaian bagi persoalan hidup manusia telah dijelaskan melalui Al-Qur'an dan Hadis Nabi saw. Penyelesaian yang tepat karena berasal dari Zat yang telah menciptakan manusia, mulai dari persoalan ibadah, sosial, hingga kesehatan, termasuk penanganan pandemi.

Rasulullah saw. telah mencontohkan kepada kita, bagaimana lockdown terbukti efektif menghentikan penyebaran penyakit. Dengan cara ini, wabah pun dapat segera diatasi. Maka, korban yang lebih banyak dapat dihindari. Semestinya, penyelesaian inilah yang diambil. Sayangnya, para pemimpin di dunia, termasuk di negeri-negeri muslim, enggan untuk menggunakan cara ini. Mereka lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi, tanpa memikirkan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Demikian pula dalam penyelesaian persoalan lainnya. Islam telah terbukti berhasil menyejahterakan masyarakat, memberi rasa aman, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Karena itu, sudah sewajarnya jika kita kembali menerapkan Islam. Terlebih, Allah Swt. telah mengingatkan bahwa hukum Allah Swt. adalah hukum yang terbaik. Dalam Surah Al-Maidah ayat 50, Allah Swt. berfirman,

افحكم الجاهلية يبغون ومن أحسن من الله حكما لقوم يوقنون

"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Dan siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?"

Dari sini dapat kita pahami, bahwa penerapan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan merupakan kebutuhan seluruh umat manusia. Dengan Islam, berbagai kerusakan di muka bumi dapat dihindari. Sebaliknya, mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Wallaahu a'lam bishshawaab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Penyerangan Berulang oleh Israel di Bulan Ramadan, Dibiarkan atau Dihentikan?
Next
Agar Anak Mencintai Iktikaf
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram