Ramadan Pilu, Ramadannya Muslim Palestina

Masa depan Palestina bukan berada di tangan dunia internasional, dan bukan juga berada pada sistem kapitalisme. Akan tetapi masa depan Palestina berada di tangan umat Islam sendiri dan juga pada sistem Islam.


Oleh: Putri Bunda Harisa

NarasiPost.Com-Hati siapa yang tidak pilu menyaksikan perjuangan muslim Palestina hingga hari ini. Terlebih di saat bulan Ramadan sudah hadir di tengah-tengah kita. Di saat umat Islam di seluruh dunia dengan suka cita menyambut hadirnya bulan yang mulia, namun di saat itu pula muslim Palestina kembali menelan pil pahit. Suka cita yang mereka hadirkan untuk menyambut bulan Ramadan kini lenyap, seiring dengan kezaliman yang dilakukan oleh negara Israel.

Seperti yang dilansir dari WAFA News Agency pada 14 April 2021, pada awal Ramadan selama dua hari berturut-turut Israel melarang muslim Palestina yang sudah divaksinasi Covid-19 untuk berbuka puasa di masjid Al-Aqsa, melarang azan berkumandang di malam hari, hingga melakukan penyerangan terhadap warga Palestina dan melemparkan granat kejut sepulangnya mereka dari salat tarawih di masjid Al-Aqsa, bahkan berbuntut penangkapan lima orang warga Palestina.

Tentu saja upaya-upaya yang dilakukan Israel tersebut mampu mengurangi kekhusyukan beribadah di bulan Ramadan bagi muslim Palestina. Apalagi jika kita melihat perkembangannya, bahwa sudah menjadi aktivitas rutin bagi Israel saat memasuki bulan suci Ramadan mereka selalu berulah untuk melakukan penyerangan-penyerangan terhadap warga Palestina.

Begitupun di bulan Ramadan kali ini, untuk menambah keseruan aksi kezaliman mereka, Israel memancing kemarahan HAMAS guna memantik konflik. Mereka melakukan serangan udara di jalur Gaza, di wilayah tersebutlah HAMAS berkuasa. Pada akhirnya, Israel berhasil mengenai beberapa targetnya, yaitu menghantam dua tempat milisi pelatihan di Gaza. Namun HAMAS masih mampu bertahan dan melakukan serangan balik kepada Israel.

Khilafah Harapan Masa Depan Muslim Palestina

Melihat kezaliman Israel yang tidak berkesudahan, tentu saja sebagai seorang muslim kita tidak boleh tinggal diam. Bayangkan, apa yang akan kita rasakan jika semua yang terjadi dengan muslim Palestina terjadi pula pada kita? Penindasan dan penyerangan yang terus terjadi selama bertahun-tahun tanpa henti, bahkan bulan Ramadan pun tidak menjadi perhatian bagi Israel untuk menghentikan sejenak kezaliman yang mereka lakukan. Tentu saja kita pun akan merasakan kemalangan dan kepiluan seperti yang dirasakan saudara-saudara kita di Palestina.

Selama sistem kapitalisme dan negara-negara penyangganya masih mengemban sistem tersebut, Israel akan sangat leluasa melakukan penindasan dan melakukan upaya pencamplokan wilayah Palestina. Hingga kini saja, Israel berhasil menduduki 85% wilayah Palestina. Jika sebagian besar negara-negara di dunia berharap kepada lembaga-lembaga perlindungan humanisme, sebutlah PBB dan yang semisalnya, atau berharap pada dunia internasional, seperti negara adidaya saat ini, yaitu Amerika Serikat dalam menyelasaikan persoalan Palestina, maka upaya itu adalah bentuk kemustahilan. Menyerahkan persoalan Palestina dan Israel ke dunia internasional artinya sama saja dengan tetap membiarkan penjajahan kaum kafir tetap berlangsung dan mengokohkan keberadaan Israel di bumi suci Palestina. Sehingga sampai kapan pun muslim Palestina tetap tidak akan pernah mendapatkan kemerdakaan yang hakiki.

Coba dengarkan apa yang dikatakan oleh Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih. Seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, bahwa Joseph “Joe” Biden mengatakan tidak berminat untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel, bahkan ia menyampaikan bahwa konflik kedua negara tersebut bukanlah prioritas bagi pemerintahannya. Joe Biden dan para jajarannya lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam menghadapi perang dagang dengan Cina, persaingan dengan Rusia, dan kesepakatan nuklir Iran.

Sehingga, memang nampaklah ketidakseriusan Amerika Serikat untuk ikut terlibat dalam penyelesaian konflik Palestina dan Israel, bahkan terkesan meng’amin’kan apa yang menjadi tindak tanduk Israel, terlebih Israel adalah anak emas Amerika Serikat.

Maka, masa depan Palestina bukan berada di tangan dunia internasional, dan bukan juga berada pada sistem kapitalisme. Akan tetapi masa depan Palestina berada di tangan umat Islam sendiri dan juga pada sistem Islam. Sudah menjadi kewajiban bagi negeri muslim yang diperangi dan diserang oleh penjajah untuk berjihad melawan mereka, dan berkewajiban juga bagi negeri terdekatmya untuk membantu mengenyahkan penjajah agar angkat kaki dari wilayah jajahannya.

Dan seperti yang sudah kita ketahui bersama, sejarah menorehkan fakta bahwa wilayah Palestina pernah berhasil ditaklukan dengan kekuatan kaum muslimin. Di saat masa Kekhilafahan Islam itulah pada saat itu selama 200 tahun lamanya upaya menaklukan kembali wilayah Palestina terus terjadi, hingga pada akhirnya di masa pemerintahan Sultan Shalahuddin al-Ayubi bumi Palestina kembali ke pangkuan umat Islam.

Sehingga, untuk menyudahi penindasan dan kepiluan yang berkepanjangan ini tidak lain adalah dengan menghadirkan kembali Khalifah bagi kaum muslim, yang dengan bala tentaranya dia akan membebaskan bumi suci Palestina dan melindunginya dari kezaliman Israel untuk selama-lamanya. Wallahu’alam bi Shawwab[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Penistaan Agama Kembali Eksis
Next
Ambruknya Ritel di Masa Pandemi, Bukti Kerapuhan Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram