Generasi Terlibat Pornografi, Islam Solusinya

Generasi terlibat pornografi

Maraknya generasi terlibat pornografi anak sesama jenis, mengindikasikan tingginya angka homoseksualitas. Dan menyadarkan kita bahwa ada yang salah dari sistem hidup saat ini.

Oleh. Sulastri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Generasi adalah tiket emas masa depan bangsa. Oleh karena itu, penting menyadari peran generasi dalam peradaban manusia. Karena generasi adalah agen perubahan masa depan. Namun sayang, generasi saat ini sudah tercemar dengan konten pornografi yang merusak kehidupan.

Seperti kasus akhir-akhir ini, Polresta Bandara Soekarno Hatta, Polda Metro Jaya, berhasil membongkar jaringan internasional jual beli video pornografi anak sesama jenis, melalui aplikasi Telegram. Korban terdiri dari 8 orang, rentang usia 12-16 tahun. 

Pelaku merekrut korban dengan dijanjikan dan diberikan uang dan bonus kredit untuk bermain game online. Korban pun tertarik dan mengajak korban lainnya. Pelaku menjual video pornografi dengan harga 100.000 sampai 300.000. (https://news.republika.co.id, 24/2/2024)

Lalu mengapa anak bisa menjadi korban pornografi, dan bagaimana solusi dalam Islam?

Akar Masalah Generasi Terjerat Pornografi

Kecanggihan teknologi berbanding lurus dengan kemudahan mengakses teknologi. Bahkan, anak-anak dengan sangat mudah dapat mengaksesnya. Di sisi lain, media sosial seperti pasar bebas yang tidak memiliki filter. Oleh karena itu, anak kecil perlu diwaspadai dalam penggunaan smartphone

Adapun sebab tingginya permintaan foto dan video pornografi, disebabkan karena kurang iman dan takwa, mereka menjadikan materi hanya sebagai tujuan. Inilah akar masalah pornografi pada anak. Padahal dengan bermodal iman dan takwa pada Allah, akan menjadikan generasi taat pada Allah dan menjauhi larangan Allah. 

Namun, demi mendapatkan cuan karena kesenangan semata, rela melakukan tindakan tak senonoh karena cara pandang tentang hidup yang salah. Hal ini diperparah adanya kecanduan menonton video pornografi sehingga sulit untuk berhenti. Alhasil konten pornografi bukannya berkurang malah meningkat.

Generasi dalam Kebebasan Kapitalisme

Sistem kapitalisme mengusung kebebasan dalam segala hal. Hal ini menyebabkan  manusia bertingkah layaknya hewan. Manusia bertindak tanpa aturan Allah dan mengikuti hawa nafsunya. Hewan sesuai fitrahnya tidak memiliki akal, hanya memiliki hawa nafsu. Sedangkan manusia diberi fitrah akal dan hawa nafsu. Padahal perilaku yang menyerupai hewan, sangatlah rendah untuk manusia.

https://narasipost.com/opini/03/2024/penyimpangan-seksual-mengancam-generasi/

Kebebasan berperilaku menyebabkan sumber kerusakan karena berasal dari sistem kapitalisme yang aturannya dibuat manusia. Padahal akal manusia lemah, terbatas, dan serba kurang. Akibatnya aturan yang dibuat hanyalah menciptakan kerusakan. Ditambah lagi dengan kehidupan kapitalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan, makin menjauhkan manusia dari aturan Allah. Ketika aturan Allah tidak digunakan, maka manusia akan berperilaku sesuka hati.

Islam Solusinya

Maraknya pornografi anak sesama jenis, mengindikasikan tingginya angka homoseksualitas. Dan menyadarkan kita bahwa ada yang salah dari sistem hidup saat ini. Islam memiliki mekanisme dalam mencegah dan menangani homoseksualitas, serta solusi maraknya produksi video pornografi.

  1. Pendidikan Islam

Pendidikan Islam berasaskan akidah Islam yang bertujuan mencetak generasi paham sains, IPTEK, dan berkepribadian Islam. Generasi yang memiliki kepribadian Islam akan berpikir dan bertingkah laku sesuai aturan Islam.  Sehingga kadar ketakwaan akan menancap kuat di individu. Perilaku homoseksualitas dalam Islam adalah hal yang dilarang. Allah berfirman dalam QS. An Nur ayat 30.

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

Dengan ayat ini, kaum muslim akan menjauhi homoseksualitas dan tidak akan membuat video tak senonoh apalagi sampai menjualnya. Karena imereka akan paham dengan konsekuensi jika melanggar aturan Allah. Generasi akan sibuk untuk beribadah pada Allah dan tidak ada celah untuk bermaksiat. Waktu luang hanya digunakan untuk menonton konten-konten yang berfaedah, bukan sekadar main game online sampai lupa waktu. Ada sebuah pepatah mengatakan, “Jika kita tidak disibukkan dengan hal-hal positif. Maka kita akan disibukkan dengan hal yang sia-sia.”

2.Hukuman Homoseksualitas

Islam memiliki sanksi yang tegas bagi pelaku homoseksualitas. Yaitu dengan cara dilaknat, dibunuh, dibakar, atau dijatuhkan dari tempat yang tinggi. Jika terdapat individu yang sengaja membuat tayangannya dan menyebarkannya juga akan mendapatkan hukuman. Eksekusi hukuman dilaksanakan di tempat umum, dan banyak orang yang menyaksikan. Hal ini agar masyarakat takut berbuat demikian. Hukum Islam berfungsi sebagai pencegah tindak kriminal dan penebus dosa. Jika hukum Islam sudah diterapkan di dunia, maka hukuman pelaku sudah ditunaikan di dunia, dan tidak ditunaikan lagi di akhirat.

Media dalam Islam

Dalam Islam media dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Seperti sebagai media dakwah untuk meningkatkan ketakwaan masyarakat dan sebagai media dakwah ke luar negeri. Bisa dipastikan media dalam Islam hanya memuat konten-konten yang positif. Adapun konten-konten seperti pornografi akan diblokir oleh negara sampai ke akar-akarnya.

Khatimah

Sayangnya kehidupan kapitalisme hari ini masih dijadikan sebagai aturan hidup. Alhasil kasus pornografi anak sesama jenis tak akan pernah tuntas sampai ke akarnya. Karena solusi kapitalisme tidak bisa menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya.

Berbeda dengan Islam yang memiliki aturan terbaik dari Allah. Memiliki seperangkat aturan untuk melindungi generasi dari paparan pornografi. Dan Islam memiliki hukuman tegas bagi pelanggaran hukum syarak. Sudah saatnya aturan Allah diterapkan di segala bidang kehidupan. Karena Allah-lah sebaik-baik pembuat aturan. Wallahu a'lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Sulastri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Moderasi Beragama dan Revitalisasi KUA
Next
Ramadan Ceria dengan Menu Sehat
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
7 months ago

Generasi yang lahir tanpa bimbingan Islam jelas akan rusak dan hancur. Miris melihat nasib generasi kita hari ini. Dan sulit rasanya bertahan dari gempuran berbagai hal yang merusak tanpa fondasi iman yang kuat.

Siti komariah
Siti komariah
7 months ago

Melihat kondisi generasi saat ini memang miris ya Mbak. Dari berbagai sisi mereka diserang salah satunya yah akses media ini. Sungguh merindukan kehadiran Islam.

Firda Umayah
Firda Umayah
7 months ago

Memang butuh solusi yang sistematis untuk menangani pornografi.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram