Wahai Suami, Dukunglah Istrimu, Niscaya Bahagia Rumah Tanggamu

"Duhai Para suami, istrimu hanyalah ingin elusan di punggung ketika ia jenuh, ia hanya ingin ucapan terima kasihmu ketika ia lelah, dan pelukanmu ketika ia marah. Tanyalah dan dengarkan segala keluh kesahnya, mungkin hanya itu yang ia pinta untuk memenuhi bejana-bejana kewarasannya."

Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Berita menyayat hati kembali terjadi. Ahad, 20 Maret 2022 subuh, menjadi saksi bisu tindakan keji seorang ibu yang menyayat leher anak terkasihnya.Tak hanya satu, namun ketiga buah hatinya telah berlumuran darah dengan luka sayatan di leher dan dada. Malang, nyawa anak kedua tak tertolong, menyisakan duka bagi setiap yang melihatnya. Namun, adakah seorang ibu yang fitrahnya adalah menyayangi buah hatinya tega untuk melukai bahkan membunuh darah dagingnya? Tentu tidak.

Usut punya usut, ternyata sang ibu depresi. Keadaan ekonomi yang mengimpit, ditambah dengan keadaan LDR (Long Distance Relationship) pada saat anak-anak sedang aktif-aktifnya ternyata menjadi trigger atau rangsangan bagi sang ibu. Bahkan ketika diusut lebih dalam, ternyata masa kecil yang tidak bahagia juga mempunyai andil mengubahnya dari seorang ibu yang penuh kasih menjadi depresi.

Tugas seorang ibu dalam sebuah rumah tangga memang tidaklah mudah, maka benarlah ketika ada yang mengatakan bahwa "Istri bukanlah ratu namun juga bukan pembantu". Sebab, tugas utamanya sebagai ummun warabatul bayt nyatanya tak semudah menggoreng tahu. Bisa dikatakan bahwa ibu adalah poros kehidupan rumah tangga. Seluruh aktivitas dalam rumah akan lancar ketika seorang istri atau ibu telah menanganinya.

Bayangkan, istri dan ibulah anggota rumah yang hampir selalu bangun lebih awal dan tidur lebih malam. Tugas rumah tangga mulai dari memasak, mencuci, menyapu, mengepel lantai dll. dikerjakannya tanpa pamrih, sebab itulah wujud kecintaan dan ketaatannya pada keluarga dan Rabbnya. Pun perannya sebagai madrasatul 'ula bagi anak-anaknya ia lakukan dengan hati, berharap dari didikannyalah lahir generasi-generasi cemerlang masa depan. Ia harus memberi asupan tak hanya fisik namun juga psikis pada anggota keluarganya, terlebih anak-anaknya. Sebab lingkungan penuh kasih sayang akan membentuk anak-anak yang penyayang nan gemilang.

Sayangnya, seorang ibu tak sehebat wonder women. Ia pun mempunyai rasa lelah, ia mempunyai air mata. Rumah tangga mana yang tak meneteskan air mata? ia mempunyai kesulitan dan kesedihannya sendiri. Tumpuannya hanyalah dua. Penciptanya dan pendampingnya.

Sebagai seorang muslim, tempat aduan utama dan pertama haruslah Sang Pencipta, Dialah yang menggenggam seluruh urusan manusia, termasuk para istri dan ibu rumah tangga. Berkeluh kesah kepada-Nya takkan membuat seorang istri atau ibu dianggap lemah, justru mendekatkan diri kepada-Nya dapat menjadi healing ketika ia lelah dan terluka. Dengan tetap mengedepankan keimanan bahwa sesudah kesulitan Allah beri kemudahan. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Al-Insyirah:5)

Sedangkan tumpuan kedua, tentu sahabat sehidup semati, siapa lagi jika bukan suami? Ya, tidaklah seorang wanita disematkan gelar seorang istri jika ia belum bersuami, pun gelar ibu tak kan ia sandang sebelum melahirkan anak dari suaminya. Rumah tangga tak hanya diisi oleh seorang istri atau ibu, namun terdapat satu orang yang harusnya menjadi pendamping setia mengarungi segala riak dan ombak dalam pelayaran berumah tangga. "My husband, my best friend" sungguh tak berlebihan jika seorang pendamping disebut sebagai teman terbaik. Sebab dengannyalah kita akan berbagi seluruh kisah dalam melukis sebuah cerita, berjudul "Rumah Tangga". Namun, bagaimana jika pendamping kita tak amanah?

Wahai Suami, Dukunglah Istrimu

Suami dan istri masing-masing memiliki hak untuk dituntut, dan kewajiban untuk ditunaikan, agar masing-masing hak dan kewajiban suami istri terpenuhi. Hak dan kewajiban ini, tak melulu pada soal nafkah duniawi. Namun nafkah batin juga harus dicukupi. Kewarasan istri juga merupakan hak istri yang harus dipenuhi dengan makruf oleh suami.

Memberikan kenyamanan tak selalu pada harta yang melimpah, namun kenyamanan batin atau jiwa diatas segalanya. Banyak pasangan kekurangan harta, namun berlimpah kasih sayang, menenteramkan jiwa. Kemiskinan tak jadi hambatan asal bisa dilalui berdua. Berbeda ketika miskin jiwa dan kering kasih sayang, rumah tangga tak lagi berasa jannah namun sudah serupa neraka.

Apalagi ditambah dengan persoalan ekonomi yang semakin menggigit, bahkan suami yang tak amanah, bukan menjadi tumpuan malah menjadi beban. Sebab, tak jarang istri pun harus ikut menggadaikan rusuknya demi sesuap nasi dan seteguk minuman.

Masalah ini bukan hanya persoalan kebijakan pemerintah yang ngawur dan ngelantur mengurusi hajat rakyat, namun juga bagaimana seorang qawwam tetap tegak menjadi tulang punggung bagi rusuknya, meski support negara minim.

Seorang istri dan ibu yang terjepit dalam urusan ini, tak ayal menjadikannya gelap mata, melampiaskan pada suami mungkin tak bisa, maka ada hati yang masih rapuh menjadi pelampiasan kekesalan jiwa sang ibu. Ya, anak-anak. Tak jarang rasa lelah, marah, tak dihargai yang dirasakan seorang istri dan ibu dilampiaskan pada sang buah hati, sebab anak-anak tak punya daya melawan orang tuanya, mereka lemah dan mudah retak. Merekalah akhirnya yang menjadi korban terparah. Lantas, di mana peranmu wahai Suami?

Duhai Para Suami, istrimu hanyalah ingin elusan di punggung ketika ia jenuh, ia hanya ingin ucapan terima kasihmu ketika ia lelah, dan pelukanmu ketika ia marah. Tanyalah dan dengarkan segala keluh kesahnya, mungkin hanya itu yang ia pinta untuk memenuhi bejana-bejana kewarasannya.

Bahkan, alangkah bahagianya istrimu, ketika sebentar saja kau luangkan waktu meski hanya untuk membantu menyapu, istrimu tak akan tega membiarkanmu melakukan semua urusan rumah tangga, Tidak. Ia hanya butuh penghargaan dan sedikit perhatian, bahkan ia akan mengharu biru ketika engkau menghadiahinya sebungkus cokelat atau es krim beserta ucapan syukur telah memilikinya. Itulah dukungan yang dibutuhkan istrimu.

Niscaya Bahagia Rumah Tanggamu

Tahukah wahai para suami, istri yang kau hargai akan menghargaimu, istri yang kau sayangi akan menyayangimu, istri yang kau dukung akan mendukungmu. Sebab, bahagia istri bersumber padamu, pun bahagia rumah tanggamu bersumber pada bahagia istrimu. Nafkah bisa dicari, namun ketenteraman dan kebahagiaan rumah tanggamu, engkaulah sendiri yang memilih.

Rumah tangga yang bahagia, adalah rumah tangga yang diisi oleh pasangan yang berhasil menciptakan sakinah mawaddah wa rahmah dalam rumah tangganya. Mereka menciptakan suasana persahabatan dalam membina rumah tangga, saling memberi nasihat, saling membantu, dan saling memperhatikan. Maka ciptakanlah suasana surgawi ini dirumahmu. Bukankah engkau menikah untuk bahagia?

Allah Swt. berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 21 yang artinya, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang".[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Meminimalisasi Plagiat
Next
Kehalalan Pangan Bukan Sekadar Label, Negara Wajib Menjamin Produk Halal
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram