"Faktanya, tidak ada di dunia ini orang yang tidak menyukai keindahan lantunan azan. Meskipun nonmuslim, artis Justin Bieber saat konser berlangsung, begitu azan, ia langsung menghentikannya. Ia sangat menghormati azan. Begitu juga Morgan Freeman, seorang aktor dan sutradara terkenal di AS sangat menyukai merdunya lantunan azan saat dikumandangkan."
Oleh. Misnawati
(Pegiat Literasi)
NarasiPost.Com-Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2×)
Asyhadu allaa ilaaha ilallaah (2×)
Asyhadu anna Muhammadur Rasuulullah (2×)
Hayya 'alash shalaah (2×)
Hayya 'alal falaah (2×)
Allahu Akbar, Allaahu Akbar (1×)
Laa ilaaha ilallah (1×)
Ketika azan berkumandang sebagai penanda telah memasuki waktu ibadah salat. Maka, sebagai orang yang beriman diperintahkan meninggalkan segala aktivitas dan bersiap-siap mengambil air wudu, lalu menunaikan kewajiban salat fardu.
Bagaimana rasanya bila tiba-tiba masuk waktu salat, tetapi tidak ada yang mengingatkan dengan seruan azan? Pasti sepi. Banyak yang tidak mendengar, terutama yang rumahnya jauh dari masjid atau musala. Bisa-bisa banyak yang lalai dan terlupa untuk salat.
Padahal berkat adanya seruan azan, yang tadinya lupa akhirnya menjadi ingat atau yang enggan untuk melaksanakan salat menjadi tergerak hatinya untuk melaksanakannya.
Kemenag, Yakut Chalil Qoumas, mengeluarkan aturan baru penggunaan pengeras suara azan yang tertuang dalam surat edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
"Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat." kata Yakut. (kompas.com, 21/2/2022)
Demokrasi Pintu Kenistaan
Ada pertanyaan cukup menggelitik di pikiran kita semua. Sebegitu pentingkah peraturan pengeras suara masjid ini diterbitkan? Jika selama ini suara azan telah dianggap mengganggu ketertiban masyarakat. Lalu masyarakat yang mana? Mengingat sedari dulu suara azan selalu diterima di tengah masyarakat, bahkan mereka yang nonmuslim pun banyak yang menyukainya. Karena lantunan dan syairnya merdu, tak jarang bagi siapa pun yang mendengarnya tanpa terasa meneteskan air mata. Karena secara fitrah mampu menyentuh ruang hati yang kosong maupun gundah gulana.
Faktanya, tidak ada di dunia ini orang yang tidak menyukai keindahan lantunan azan. Meskipun nonmuslim, artis Justin Bieber saat konser berlangsung, begitu azan, ia langsung menghentikannya. Ia sangat menghormati azan. Begitu juga Morgan Freeman, seorang aktor dan sutradara terkenal di AS sangat menyukai merdunya lantunan azan saat dikumandangkan. Uniknya, ia pun tertarik melantunkannya.
Demikian pula Kate Humble, seorang jurnalis, narator, dan presenter televisi Inggris mengungkapkan kekagumannya terhadap azan ada ketenangan dan kebahagiaan yang ia rasakan. Maka, sangat irrasional bila ada orang yang mengaku Islam, namun alergi terhadap azan.
Terbelenggunya kebebasan berekspresi dalam beragama terkhusus umat Islam tampak nyata hari ini. Umat Islam mengalami diskriminasi, persekusi dan diutak-atik ajarannya. Tidak hanya sampai di situ, ulama-ulama mengalami kriminalisasi dan di kerangkeng di jeruji besi bila tak sejalan dengan para pemilik kekuasaan.
Penerapan politik demokrasi menjadi pintu masuk kaum liberal melakukan propaganda dan terus menggeser nilai-nilai Islam di kehidupan umat. Di mana orientasinya manfaat dan keuntungan. Toleransi yang mereka dengungkan selama ini hanyalah pepesan kosong untuk mengelabui umat Islam. Umat akan mendapat perhatian kala mendekati pemilu saja. Apa pun akan dilakukan, meskipun perbuatan haram tak menjadi persoalan.
Kaum liberal terus memaksakan sekularisasi di semua lini kehidupan sosial maupun pemerintahan, tanpa ada rasa segan kepada umat Islam dan ajarannya, terlebih takut kepada Allah Swt. Perlakuan mereka selaras dengan apa yang Allah kabarkan dalam Al-Qur'an surah Ash Shaff ayat 8-9.
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah mengutus Rasul -Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik membencinya."
Kafir Barat melalui orang-orangnya terus mencari cara untuk memadamkan (mengusik) ajaran yang hak. Namun, di sini pula Allah akan tetap memancarkan cahaya-Nya dan menolong orang-orang yang beriman, meskipun orang kafir membencinya.
Azan Terjaga dalam Islam
Azan merupakan syiar kemuliaan. Selain untaian kata-katanya yang indah, makna yang begitu dalam, gaya bahasa yang tinggi, tak seorang pun bisa menyamainya hingga kini. Azan seruan langsung dari Allah Swt. dan Rasulullah saw. sehari semalam 5 kali dikumandangkan oleh muazin. Bahkan seruan azan melaung indah tanpa putus seantero dunia.
Saat azan berkumandang, kita diperitahkan mendengarkannya dan menjawab dengan mengikuti kalimat azan tersebut. Ada nilai pahala besar yang telah Allah sediakan ketika melakukannya. Setelah azan disunnahkan berdoa, karena waktu ini mustajab. Kita boleh berdoa apa saja selama itu baik. Semoga Allah mengijabah doa-doa kita. Aamiin.
Ada pendapat yang sangat populer dikalangan ulama madzhab Imam Ahmad di antaranya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah r.a mengatakan bahwa hukum azan adalah fardu kifayah, ini karena saking pentingnya. Jangan sampai ada kekosongan azan di suatu kampung atau negeri. Bahkan sebagian ulama ada yang berpendapat bila suatu negeri meniadakan azan maka termasuk perbuatan tercela dan boleh untuk diperangi.
Teringat kisah, bagaimana dulu sahabat tercinta Bilal bin Rabah seorang budak hitam dari Ethopia menjadi muazin pertama yang mengguncang kota Madinah. Dengan keindahan lantunan azan membuat semua mata tertuju padanya dan terdiam mematung terkesima. Para ghazi-ghazi Allah merasakan nadi-nadi mereka seakan dialiri kesejukan air salju yang menenangkan. Di dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 3 Allah Swt. berfirman:
"Dan ini (Azan) adalah seruan dari Allah dan Rasulnya kepada Umat manusia."
Jadi, jelaslah Azan merupakan syiar Allah yang kehadirannya harus mendapatkan dukungan penuh. Para muazin diberikan kesempatan belajar untuk memperbaiki kualitas, teknik dalam melantunkan azan. Segala kebutuhan hajat dasarnya ditanggung oleh negara, bukan malah membatasi volume suaranya.
Dengan fokusnya belajar dan mengurus masjid, muazin akan makin bertalenta, berkualitas, lantunan azannya pun menjadi lebih indah. Dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi wasilah bagi orang lain mendapatkan hidayah hijrah ke Islam kaffah.
Catatan sejarah pada periode kejayaan Islam mengabarkan kehadiran ideologi Islam benar-benar mampu menjaga eksistensi akidah, memberikan rasa aman dan perlindungan kepada umat. Maka, tak mengherankan masa itu tak ada yang berani menistakan Islam. Dengan pemberlakuan hukum syariat secara totalitas dalam semua lini kehidupan. Siapa pun akan sangat berhati-hati menjaga lisan dan bersikap untuk tidak mengganggu dan menghina sesama pemeluk agama lain.
Namun, dalam sistem sekuler mustahil bisa terlaksana perlindungan terhadap Islam. Karena hakikatnya sistem batil ini tak akan pernah sejalan dengan Islam. Oleh karena itu, solusi agar ajaran Islam selalu dalam kondisi aman dan terlindungi yakni harus memperjuangkan hukum-hukum-Nya agar tegak di muka bumi melalui bingkai khilafah islamiah, tanpa tunda tanpa nanti.
"Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penghalang bagi sebagian yang lainnya. Mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah dan sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (TQS. At-Taubah: 71)
Wallahua'lam bishshawwab[]