Fitrah Ibu Tercerabut dalam Sistem Sakit

Fitrah Ibu Tercerabut dalam Sistem Sakit

"Sistem kapitalisme telah nyata merusak generasi dan berhasil menggerus fitrah keibuan seorang perempuan. Tidak ada solusi lain, kecuali menggantinya dengan sistem yang telah terbukti menjaga fitrah perempuan dan anggota keluarga lainnya."

Oleh. Dr. Suryani Syahrir, S.T., M.T.
(Kontributor NarasiPost.Com, Dosen, dan Pemerhati Sosial)

NarasiPost.Com-Masih hangat berita terkait seorang ibu muda di Jambi (25) yang mengalami kelainan seks, jika tidak ingin disebut hyper sex. Di mana ibu tersebut melampiaskan nafsu bejatnya ke 17 anak usia sekolah dengan kisaran usia SD sampai SMP (detik.com, 8/2/2023). Suami tersangka pun membenarkan ke pihak kepolisian jika perilaku sang istri memang sangat aneh dan di luar nalar sehat. Bahkan mengancam akan mencincang bayinya jika sang suami tidak ingin melayani keinginan seksnya. Naudzubillah!

Potret rusaknya kehidupan akibat penerapan sistem rusak makin tak terkendali. Berbagai fenomena perilaku penyimpangan seksual terus dipertontonkan di negeri ini. Sebelumnya, banyak fakta terkait hubungan sedarah/senasab (inses) terjadi di tengah makin kompleksnya problem hidup. Bahkan, hal itu tidak pernah dilakukan sebelumnya, hewan pun tidak melakoninya.

Tatanan keluarga Indonesia makin terkoyak. Walau beragam kebijakan ditempuh penguasa, tetapi tak mampu membendung tsunami informasi yang mengantarkan pada kebebasan berperilaku. Kondisi ini meniscayakan merebaknya seks bebas. Diperparah kondisi keimanan dari lingkungan keluarga sangat minim. Sempurnalah support system dalam menghasilkan kerusakan.

Informasi Kebablasan

Dunia digital tak dimungkiri menjadi penyumbang terbesar merebaknya informasi unfaedah. Negara seakan abai dalam membentengi rakyatnya dari berbagai macam kejahatan. Banyak pihak menilai bahwa negara justru memfasilitasi baik secara langsung ataupun tidak langsung. Hal ini bisa disaksikan dari tayangan-tayangan di media, baik TV ataupun kanal-kanal medsos seperti YouTube, TikTok, dan semacamnya.

Jika berselancar di dunia maya, akan didapati berbagai tayangan yang sangat vulgar. Beragam model dalam mempertontonkan adegan yang sungguh sangat di luar kewajaran dan kepatutan. Generasi yang seyogianya memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya, kini tergerus dalam lembah kehinaan. Seperti kasus terbaru di Jambi, kecelakaan tunggal sepasang kekasih yang mana si wanita (16) didapati dalam kondisi tanpa busana (kompas.com, 4/2/2023). Sungguh sangat menjijikkan sekaligus menyedihkan.

Seks bebas di negeri ini sudah sampai pada taraf membahayakan. Generasi tak lagi memiliki visi hidup yang jelas, disorientasi. Seakan kehidupan berkubang hanya di seputar seks bebas. Kondisi ini membuat rusaknya institusi keluarga. Jika institusi terkecil sebuah negara sudah rusak, maka harapan untuk membangun sebuah negeri hanyalah ide utopia.

Padahal, kebijakan demi kebijakan terus bergulir. Namun, seolah tidak membuahkan hasil yang cukup signifikan. Tersebab problem rakyat sudah sangat kompleks. Bagaikan benang kusut, tak mampu lagi diurai awal dan ending -nya. Lihatlah kengerian akibat penerapan sistem sekuler liberal di kehidupan saat ini. Tidak hanya menimpa generasi Z, tetapi juga menjangkiti semua usia, laki-laki maupun perempuan.

Kasus seorang ibu muda di atas, cukuplah menggambarkan betapa rusaknya sistem kapitalisme yang diemban negeri ini. Fitrah seorang ibu tergerus demikian jauh akibat penerapan sistem eror. Ibu yang seharusnya menjadi orang pertama yang melindungi dari setiap mara bahaya, kini jauh dari fitrahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman, kini sudah tidak lagi difungsikan.

Kondisi ini bisa dijelaskan karena beberapa hal.

Pertama, diadopsinya pemahaman liberalisme yang berlindung di balik Hak Asasi Manusia (HAM). Inilah biang merebaknya perzinaan di negeri ini. Barat mendesain HAM untuk membenarkan segala sesuatu yang melanggar aturan Ilahi. Ide HAM adalah ide yang sangat rusak dan hanya berpihak bagi para pengusungnya, berstandar ganda.

Kedua, negara abai menjaga rakyatnya dari informasi spam. Peran negara seakan mandul akibat berkuasanya para pemilik modal. Dalam sistem kapitalisme, para pemilik modal (kapitalis) menjadi pihak yang berkuasa. Negara seolah tak berdaya memfilter tayangan-tayangan yang beredar. Sehingga, rakyat disuguhi beragam tayangan yang merusak.

Ketiga, penerapan sistem kapitalisme yang memang rusak dari akarnya. Sistem kapitalisme dengan paradigma ekonomi kapitalis, memberi space sangat longgar demi teraupnya pundi-pundi dari beraneka medium. Para kapitalis menjajakan dagangannya tanpa hati nurani, yang penting bisa mendapatkan cuan. Plus asas sekuler yang meniscayakan kebebasan tanpa batas. Jadilah generasi kehilangan jati diri dan harga dirinya sedemikian parah.

Keempat, kompleksnya permasalahan akibat penerapan sistem rusak membuat para ibu tidak lagi fokus pada perbaikan kualitas diri. Peran ganda yang lazimnya dijalani seorang ibu dalam sistem hari ini, membuatnya rapuh dan mudah stres. Hal ini berimbas pada keluarga dan tentu saja masyarakat.

Semua realita di atas mengerucut pada satu problem yakni kesalahan dalam mengambil aturan dalam berkehidupan. Sistem kapitalisme telah nyata merusak generasi dan berhasil menggerus fitrah keibuan seorang perempuan. Tidak ada solusi lain, kecuali menggantinya dengan sistem yang telah terbukti menjaga fitrah perempuan dan anggota keluarga lainnya.

Sistem yang Menjaga Fitrah

Ibu adalah sosok yang didambakan semua perempuan. Darinya tercetak generasi yang mampu membangun peradaban gemilang. Islam pun menempatkan posisi ibu dengan derajat mulia melebihi ayah. Sebagaimana jawaban Rasulullah saw. ketika ditanya oleh salah seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, kepada siapakah seharusnya aku harus berbakti pertama kali? Nabi memberikan jawaban dengan ucapan Ibumu sampai diulangi tiga kali, baru kemudian yang keempat Nabi mengatakan Ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam adalah agama paripurna. Islam mengatur semua hal mulai dari individu, masyarakat, hingga negara. Penjagaan negara melalui mekanisme yang sangat detail, menjadikan rakyat terjaga dari informasi yang merusak. Terlebih pada sosok perempuan.

Islam melakukan penjagaan dari dalam keluarga, yakni oleh suami atau walinya, masyarakat melalui amar makruf nahi mungkar. Paling urgen adalah peran negara dalam memastikan seluruh hal yang bisa mendatangkan bibit kerusakan, sesegera mungkin dihilangkan. Media informasi dipastikan aman dari hal-hal yang melanggar hukum syarak, termasuk tayangan vulgar yang bisa memicu syahwat.

Adapun kewajiban utama perempuan di dalam Islam adalah ummun wa rabbatul bait, ibu sekaligus pengurus rumah tangganya. Selain kewajiban berdakwah di tengah masyarakat. Kesibukan perempuan dalam mengurusi anak dan keluarganya, menjadikannya fokus dalam mendidik dan memaksimalkan peran tersebut.

Rakyat dan pemimpin berkolaborasi dalam meraih rida-Nya, sehingga celah kemaksiatan tertutup rapat. Yakinlah bahwa jika seluruh syariat Allah Swt. dijalankan, pasti menuai maslahat/kebaikan. Pun sebaliknya, jika aturan Allah tak diindahkan pasti kerusakan dan bencana yang datang.Showab Wallahu a'lam bishowab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Dr. Suryani Syahrir S.T. M.T. Kontributor NarasiPost.com
Previous
Tarif PDAM Naik, Rakyat Makin Tercekik
Next
Ilusi Kesejahteraan di Tengah Krisis Global
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
suryani syahrir
suryani syahrir
1 year ago

Tidak ada sistem yang bisa menjaga fitrah seorang ibu, selain sistem yang berasal dari Sang Pencipta manusia.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram