Surat pengaturan penggunaan AI yang dikeluarkan pemerintah tidak akan menjamin keamanan penggunaan teknologi yang ada.
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia makin lama makin besar. Karenanya, pemerintah menilai perlu adanya pedoman etika dan dalam pemanfaatan AI agar lebih aman dan produktif.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengeluarkan pedoman penggunaan AI tersebut yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2023. Dalam surat dijelaskan bahwa penyelenggaraan teknologi AI harus memerhatikan nilai etika yang meliputi inklusivitas, keamanan, kemanusiaan, kredibilitas, aksebilitas, transparansi, keamanan data pengguna, dan lain-lain. Tak hanya itu, penyelenggaraan kemampuan AI hanya mencakup kegiatan konsultasi, analisis, dan pemprograman. (tempo.co, 23/12/2023)
Efektivitas Surat Edaran Penggunaan AI
Dalam pelaksanaan dan pemanfaatan AI, pemerintah mengeklaim akan melakukan pengawasan untuk mencegah adanya penyalahgunaan teknologi. Terutama dalam menjaga privasi data agar tidak ada orang yang dirugikan. Namun, hal ini ditepis oleh pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Ia mengatakan bahwa sangat sulit mengatur perkembangan AI mengingat aturan yang diterbitkan pemerintah masih terlalu umum. Seharusnya, pemerintah lebih konsentrasi pada masalah yang ada seperti mengurusi bergabungnya TikTok Shop ke Tokopedia karena ada kerawanan data dari penggabungan dua platform tersebut. (tempo.co, 25/12/2023)
Dari sini, jelaslah bahwa surat pengaturan penggunaan AI yang dikeluarkan pemerintah tidak akan menjamin keamanan penggunaan teknologi yang ada. Bahkan, besar kemungkinan tidak memiliki banyak pengaruh terhadap dampak negatif penggunaan AI. Dalam sistem kapitalisme sudah jamak di kalangan masyarakat bahwa segala sesuatu dapat menjadi sarana untuk mendapatkan keuntungan materi. Termasuk memanfaatkan AI sebagai sarananya.
AI yang menggunakan kumpulan data sebagai dasar operasionalnya, sangat rawan dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Penipuan dan peretas data sangat mungkin terjadi karena AI hanya melakukan tugas sesuai dengan algoritma yang dimasukkan. AI tidak mampu memfilter segala perintah yang diberikan kepadanya. Baik dan buruknya AI selalu tergantung dari orang yang menggunakannya.
Teknologi dan Keimanan Kunci Peradaban
Tidak dapat dimungkiri, sekalipun AI memiliki dampak negatif, ia juga memiliki dampak positif jika digunakan dengan baik dan benar. AI merupakan hasil inovasi manusia yang diberi akal sempurna oleh Allah Swt. Inovasi ini memudahkan manusia untuk melakukan berbagai tugas dengan hasil yang cukup akurat. Sayangnya, ketika penggunaan AI tidak dibarengi oleh keimanan, maka pemanfaatan AI bisa mengarah kepada kemaksiatan.
Makin besarnya penggunaan AI juga berpengaruh kepada ancaman berkurangnya tenaga kerja manusia. Ya, dalam sistem kapitalisme, segala cara boleh dilakukan demi meraup keuntungan besar. Teknologi AI yang digunakan dalam industri robot diprediksi akan mengurangi jumlah tenaga kerja karena dianggap lebih efektif dan efisien. Sementara itu, kecanggihan AI dalam mengolah data juga mengancam bocornya privasi data yang dapat digunakan untuk memanipulasi data tersebut hingga menggunakannya dalam berbagai tindak kejahatan.
Padahal, dalam Islam, kecanggihan teknologi merupakan bagian dari kelebihan akal manusia yang Allah Swt. ciptakan. Allah Swt. berfirman,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا
"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami bawa mereka di darat dan laut, dan Kami beri rezeki kepada mereka dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." (QS. Al-Isra': 70)
Kecanggihan teknologi hukumnya mubah (boleh) selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kecanggihan teknologi juga merupakan pilar dalam membangun peradaban yang unggul. Ketika ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari segala sesuatu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah Swt. maka ilmu tersebut akan dikembangkan untuk memudahkan manusia dalam beribadah kepada-Nya. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. beserta para sahabat, dan orang-orang sepeninggalan mereka.
Rasulullah saw. membiarkan masyarakat untuk melakukan penyerbukan pada pohon kurma. Meskipun awalnya beliau saw. melarang karena ketidaktahuannya, Rasulullah saw. lantas menyampaikan bahwa selama itu baik maka Beliau saw. memerintahkan untuk tetap melakukannya. Begitu juga pada masa pemerintahan Islam yang selalu mengembangkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Keimanan dan kewajiban menuntut ilmu yang melekat pada muslim telah membuat para ilmuwan muslim hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menebar manfaat bagi dunia.
Banyak peletak dasar teknologi berasal dari muslim. Termasuk teknologi AI yang menggunakan algoritma sebagai dasar untuk mengolah data. Algoritma sendiri merupakan penemuan muslim yang bernama Al-Khawarizmi, yang mahir dalam matematika, astronomi, geografi, dan ilmu lainnya. Tak hanya itu, kepengurusan negara juga berperan penting untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan teknologi agar tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Dalam sistem pemerintahan Islam, teknologi yang hadir dalam masyarakat tidak hanya berfungsi untuk memajukan negara dan masyarakat namun juga harus mendukung penyebaran dakwah Islam ke seluruh negeri. Dalam berbagai penaklukan, negara Islam menggunakan kecanggihan teknologi untuk menyebarkan dakwah dan memperluas wilayah kekuasaan Islam. Teknologi juga dijadikan sebagai amal jariah bagi para penemunya. Tak ketinggalan, besarnya perhatian negara terhadap ilmu pengetahuan membuat negara begitu menghargai jasa para ilmuwan. Dalam sistem pendidikan Islam, negara memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang menunjang masyarakat dan para ilmuwan untuk mengembangkan ilmu. Mereka juga dihargai hasil temuannya dengan bayaran besar sehingga para ilmuwan muslim berlomba-lomba untuk berinovasi dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Maka tak heran peradaban Islam menjadi peradaban unggul dunia dengan masa pemerintahan yang wilayah kekuasaan yang terlama dan terluas.
Penutup
Dalam penggunaan teknologi, Islam menjadikan keimanan sebagai dasar untuk mengelola, mengembangkan, dan menggunakan teknologi tersebut. Kontrol dan pengawasan negara terhadap penggunaan teknologi tersebut juga tak pernah lepas karena negara merupakan penanggung jawab atas semua aktivitas rakyatnya.
Sepanjang sejarah pemerintahan Islam, negara Islam mampu menjadi peradaban unggul dengan kecanggihan teknologi karena dukungan negara dan keimanan yang melekat pada setiap individu masyarakatnya. Lebih dari itu, support system yang kuat dalam negara Islam juga tak boleh ketinggalan karena Islam merupakan sebuah ideologi yang mengatur semua urusan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Wallahu a'lam bishawab.[]
Tanpa adanay support system yang berkeadilan, adanya AI yang seharusnya menguntungkan manusia justru akan mengancam manusia itu sendiri
Betul sekali. Teknologi harus dilandaskan keimanan pada Allah Swt. sehingga akan membawa kemaslahatan..
Barakallah mbak Firda
Teknologi jika di tangan yang salah akan berbahaya bagi umat manusia. Sebaliknya, di tangan orang yang bertakwa akan membawa kemaslahatan bagi semua.
Yes, semua teknologi tergantung dari penggunanya. Kalau saat ini mah dasarnya hanya materi, jadi fokus mereka ke materi bukan kepada kemaslahatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. miris banget.
Kapitalisme hanya menguntungkan pihak pemodal, apapun kebijakan berpihak bukan pada kesejahteraan rakyat, apalagi keimanan seseorang tak pernah dipikirkan, hanyalah materi dan manfaatnya saja. Barakallah penulis dan NP
Sepakat, Mba. Ketika penggunaan AI tidak dibarengi dengan keimanan maka penggunaannya bisa menjadi sumber kemaksiatan
Sejarah sudah mencatat ya mbak, bagaimana dl ketika Islam menguasai dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dihargai dan berjalan seirama dengan kemuliaan Islam. beda dengan sekarang, teknologi justru menjadi celah kejahatan
Ya, betul sekali
Masyaallah, kemajuan teknologi dalam kehidupan Islam sebagai wasilah syiar Islam ke penjuru dunia. Berbeda dengan saat ini yang hanya dipandang dari sisi materi semata.
Barokallah, Mbak
Wa barakallahu fiik mbak Afiyah
Masyaallah, teknologi dalam Islam benar-benar ditujukan untuk kemaslahatan ya, bukan mengejar untung sebagaimana dalam sistem kapitalime. Semua hal akan jadi baik jika dikelola oleh sistem yang baik termasuk teknologi. Barakallah mbak Firda
Wa barakallahu fiik mbak Sartinah