Tomorrow with Khilafah

"Bila ada yang mencibir perjuangan menegakkan Khilafah, maka katakanlah kepada mereka bahwa Khilafah merupakan janji Allah kepada kaum mukmin. Menghinanya berarti melecehkan perkataan Allah. Mereka yang berani menentang Allah, maka tunggu saja kehancurannya."

Oleh. Deena Noor

NarasiPost.Com-Dunia akan kembali mendapatkan sinar gemilang Khilafah. Hanya masalah waktu sampai ia bisa terwujud nyata. Kehadirannya tak mungkin bisa dihalangi. Bila Allah sendiri yang telah menyatakannya, maka tak mungkin dusta belaka.

Sebuah janji agung Allah yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an yang mulia, yakni pada surah An-Nur ayat 55: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia bersungguh-sungguh akan membuat mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Allah telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, setelah ketakutan mereka menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah kepada-Ku dan tanpa mempersekutukan apa pun dengan aku; dan siapa saja yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur: 55)

Tegaknya Khilafah Islamiyyah merupakan janji agung Allah Swt. bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Seorang muslim sejati meyakini bahwa Khilafah Islamiyyah pasti akan tegak kembali. Janji agung ini sekaligus kabar gembira yang dibawa oleh Rasulullah saw. untuk para pengikutnya.

Beliau telah menyatakan bahwa kelak Khilafah Islamiyyah yang sesuai dengan metode kenabian akan berdiri kembali, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis beliau berikut: “ Adalah kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Lalu Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu, ada kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila dia berkehendak mengangkatnya. Lalu, muncullah kekuasaan yang memaksa (diktator/Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah, hingga Allah mengangkatnya bila Dia menghendaki. Selanjutnya akan ada Khilafah yang berdiri pada jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (HR. Ahmad, Musnad Ahmad, Juz IV, hlm. 273, nomor hadis 18.430)

Siapa pun hamba yang beriman dan beramal saleh pasti sangat bergembira dengan tibanya saat itu. Saat itu adalah di mana seorang khalifah dibaiat untuk menjadi pelindung dan pengatur urusan seluruh umat. Saat-saat yang amat dinantikan oleh para pejuang dakwah Islam kaffah untuk bisa melihat berdirinya kembali institusi pemersatu umat yang selama ini diperjuangkan. Momen yang sebelumnya hanya berada dalam impian, kini telah terpampang nyata di hadapan. Betapa bersyukur dan berbahagianya orang-orang beriman itu bisa menemui kemenangan Islam yang hakiki. Tiada hari yang lebih memberikan suka cita selain hari itu. Semua terjadi karena mereka menetapi jalan perjuangan dengan selalu mengharap pertolongan dari Allah semata, sebagaimana yang tergambar dalam surah Ar-Rum ayat 4-5: “Pada hari kemenangan itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dan Allah adalah Sang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”

Tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah merupakan peristiwa yang menggemparkan seluruh alam semesta. Semua mata tertuju padanya. Seluruh manusia terperanjat olehnya. Peristiwa ini yang menghangatkan kalbu para hamba beriman. Dada mereka dipenuhi oleh bahagia yang membuncah. Air mata mereka mengalir begitu derasnya tersebab oleh guncangan kebahagiaan yang luar biasa. Hilanglah segala kesedihan dan kesusahan yang mendera. Begitu ringan langkah menyambut kembalinya ia yang selama ini dirindukan. Satu peristiwa yang menjadi pembuktian akan janji Allah yang agung, seperti yang tertera dalam surah Muzammil ayat 18:
“Langit pun menjadi pecah-belah pada hari itu karena Allah. Janji Allah pasti terlaksana.”

Khilafah janji Allah pasti akan terwujud nyata. Saat itu pasti terjadi, entah kapan kita tak mengetahuinya. Yang kita kerjakan sekarang adalah mengisi hari-hari dengan geliat perjuangan hingga hari kemenangan itu tiba.

Bila ada yang mencibir perjuangan menegakkan Khilafah, maka katakanlah kepada mereka bahwa Khilafah merupakan janji Allah kepada kaum mukmin. Menghinanya berarti melecehkan perkataan Allah. Mereka yang berani menentang Allah, maka tunggu saja kehancurannya.

Perjuangan untuk menegakkan kembali Khilafah bukanlah mimpi di siang bolong, namun sebuah cita-cita tertinggi hamba di dunia. Perjuangan ini sebagai upaya untuk menjemput kabar gembira yang disampaikan Rasulullah saw. Merendahkan perjuangan ini berarti meremehkan ucapan Rasulullah yang maksum.

Biarkanlah orang-orang munafik yang terus mengatakan bahwa pejuang Khilafah telah mabuk agama. Sesungguhnya mereka sendirilah yang teperdaya oleh fatamorgana dunia. Anggap saja perkataan mereka bagai angin lalu. Mereka hanya mampu berkata-kata tiada berguna untuk melemahkan semangat perjuangan. Bagi pejuang sejati hanya rida Allah yang terpenting. Allah akan selalu bersama hamba-hamba yang teguh menolong aagama-Nya. Manakah yang harus dipercayai, perkataan Allah ataukah perkataan manusia yang lekat dengan kesalahan?

Bila saat ini kita tengah menderita dalam perjuangan ini, maka ingatlah selalu bahwa tak akan ada hari tenang selama kita belum menjejakkan kaki di surga. Yang kita kerjakan di dunia sesungguhnya dalam rangka menyiapkan waktu agar bisa beristirahat dan menikmati kenyamanan di surga-Nya kelak. Terlebih lagi, setiap yang dilakukan dalam rangka mewujudkan perintah Allah tidak akan pernah tersia-sia. Allah akan menilai setiap langkah kita di jalan-Nya, walau sekecil apa pun itu. Setiap tetes peluh yang kita persembahkan di jalan dakwah ilallah akan menghasilkan butiran-butiran pahala yang indah.

Esok adalah Khilafah
Tiada satu pun bisa mencegah
Datangnya sang junnah
Kembali membawa berkah

Esok adalah Khilafah
Meski lelah teramat payah
Usah ragu dan gundah
Semoga lelah menjadi lillah

Esok adalah Khilafah
Tak mengapa harus bersusah-susah
Demi meraih rida dan berkah
Semua akan berakhir dengan indah

Tomorrow with Khilafah… surely…[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Kiblat Umat Kian Moderat, Sinyalemen Tanah Suci Mengiblat Barat
Next
Sekularisme Menyandera Jiwa Pemuda
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram