Balada Boneka Arwah, Alarm Krisis Akidah

"Tak dimungkiri, krisis akidah dewasa ini kian menjadi-jadi. Sejak malapetaka menyapa kaum muslim saat Khilafah runtuh pada 1924, akidah umat semakin tergerus oleh ide Barat yang merusak. Sekularisme menjauhkan kaum muslim dari ajaran Islam. Bahkan, pemujaan pada zat selain Allah menjadi hal legal dengan dalih hak asasi manusia, termasuk memelihara atau mengadopsi boneka arwah."

Oleh. Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)

NarasiPost.Com-"Boneka sayang
Berbaju biru
Indah dipandang
Tak boleh diganggu

Boneka cantik
Dari India
Boleh dilirik
Tak boleh dibawa"

Boneka selalu disukai semua kalangan. Kali ini boneka sedang naik daun, namun bukan Boneka Cantik seperti lagu Ellya Kadam yang berfungsi sebagai teman bermain. Boneka yang sedang viral dan digandrungi kalangan artis tanah air bukan sembarang boneka. Bahkan, ia tak boleh dianggap boneka.

Balada Boneka Arwah

Begitu santer kabar beberapa artis adopsi boneka arwah. Tak ayal, kini topik boneka arwah menjadi buah bibir masyarakat. Jagat media sosial juga diramaikan berita fenomena artis yang mengadopsi boneka tersebut. Kabarnya, para artis mengadopsi boneka arwah layaknya mengadopsi bayi.

Sebagaimana dilansir kompas.com, para artis yang mengadopsi boneka arwah itu antara lain Igun, Bensu, Celine Evangelista, Soimah, dan Furi Harun (6/1/2022). Igun mengadopsi dua boneka laki-laki. Ia menegaskan bahwa dirinya merawat dan memperlakukan keduanya layaknya bayi, bukan boneka.

Sementara Furi Harun yang mengoleksi 300 lebih boneka arwah bertujuan membimbing, merawat, dan mendoakan arwah-arwah yang tidak tenang. Dia menganggap, adopsi boneka arwah adalah niat mulia untuk memasukkan arwah-arwah ke dalam boneka-bonekanya tersebut. Sungguh miris!

Rata-rata motif para artis mengadopsi boneka arwah tidaklah sama dengan motif Kak Ria Enes dan boneka Susan. Balada boneka arwah sangat mengerikan, sementara Susan adalah mainan Kak Ria Enes untuk menghibur dan mengedukasi anak bangsa. Jutaan bahkan puluhan juta rela dikeluarkan para artis demi adopsi boneka arwah. Ada semacam sebuah kesalahan paradigma dalam memahami hakikat hidup.

Meski mereka muslim, seakan terlupa dari mana mereka berasal, untuk apa hidup di dunia, dan akan ke mana setelah ajal memisahkan nyawa dari raga. Boneka yang jelas hasil karya manusia begitu dikultuskan layaknya mengultuskan Allah Zat Pencipta kehidupan. Balada boneka arwah menjadi alarm bagi kaum muslim akan kedangkalan akidah.

Tak dimungkiri, krisis akidah dewasa ini kian menjadi-jadi. Sejak malapetaka menyapa kaum muslim saat Khilafah runtuh pada 1924, akidah umat semakin tergerus oleh ide Barat yang merusak. Sekularisme menjauhkan kaum muslim dari ajaran Islam. Bahkan, pemujaan pada zat selain Allah menjadi hal legal dengan dalih hak asasi manusia, termasuk memelihara atau mengadopsi boneka arwah.

Duhai, benar animisme dan dinamisme masa lalu telah raib, penyembahan berhala layaknya kaum kafir Quraisy sudah tak ada jejaknya, namun berhala-berhala masa kini bermunculan. Boneka arwah salah satu sarana yang bisa menjerumuskan kaum muslim pada kesyirikan, alarm krisis akidah kian menyalak lantang. Tak main-main dengan pemikiran, peradaban Barat benar-benar menggeser pemikiran umat Islam hingga jauh dari kepribadian Islam.

Suasana kapitalisme dan sekularisme menguar di antara busuknya kebijakan pemerintah. Suasana keimanan dibiarkan lenyap dari napas kehidupan kaum muslim. Ketakwaan individu, masyarakat, dan negara hanyalah abun-abun yang teronggok tak berdaya. Kapitalisme membunuh karakter kepribadian Islam dari jiwa dan benak kaum muslim. Sehingga, apa yang terpancar dalam suluk mereka hanyalah sampah peradaban dengan noda-noda pemikiran sesat. Salah satu produknya adalah balada boneka arwah, alarm krisis akidah.

Islam Menjaga Akidah

Balada boneka arwah yang menyeret pada kesyirikan tumbuh subur saat aturan Islam ditinggalkan dalam kehidupan. Padahal, Islam adalah satu-satunya agama yang diridai Allah Swt. Ajarannya begitu sempurna mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk penjagaan terhadap akidah umat Islam agar tidak menjurus pada kesyirikan dan kemurtadan. Sebagaimana jamak diketahui bahwa syirik adalah dosa besar yang tak akan diampuni Allah Swt. Hal itu termaktub dalam surat An-Nisa ayat 48:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka ia telah melakukan dosa besar."

Bagi muslim taat, ampunan Allah adalah sebuah harapan yang tak ada putusnya. Muslim taat akan tenang jiwanya dan puas akalnya ketika terpaut sepenuhnya dengan syariat Islam. Sungguh, salah satu tujuan mulia diturunkannya Islam adalah penjagaan atas agama dari sisi akidah dan syariat. Penjagaan Islam terhadap agama dengan menjadikan sultan atau kekuasaan sebagai pelindung akidah dan syariat, yakni dengan adanya Khilafah (Negara Islam).

Negara akan merawat dan menjaga akidah Islam agar tersuasanakan keimanan. Sehingga, kaum muslim senantiasa bersyakhsiyah Islam dengan memahami hakikat hidupnya. Negara akan membina umat dengan menanamkan akidah yang benar dan lurus. Kurikulum akidah Islam dijadikan rujukan utama dalam proses pendidikan di seluruh wilayah. Di samping itu, negara akan membangun kesadaran politik umat Islam agar mampu melakukan counter attack pada seluruh ide kufur yang bertebaran, seperti liberalisme, sekularisme, feminisme, marxisme, dan bentuk penyimpangan akidah lainnya. Sehingga, Islam akan terus tertancap dalam jiwa dan terpancar dalam setiap perilaku. Maka, memelihara boneka arwah tak akan menjamur seperti saat ini. Saatnya kaum muslim kembali pada pangkuan Islam yang sempurna.

Wallahu 'alam[]


Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Tahun Baru, Waktunya Menjadi Pribadi Baru
Next
Menjadi Istri Cemburu, Bolehkah?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram