Pembawa Ideologi Tidak Menangis

Tulisan ini tak hendak memuja-muja beliau, namun ingin menjadikan kisah kehidupan beliau sebagai pengingat dan motivasi untuk selalu istikamah dan fokus pada jalan perjuangan. Sebuah jalan dakwah ideologi Islam yang mulia. Perjuangan ideologis yang menuntut para pejuangnya memiliki mental sekuat baja.

Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Seseorang menceritakan sebuah kisah.
Kami mengalami tindakan kekejaman yang luar biasa. Suatu bentuk hukuman paling keras yang ada di Irak, dan kami terbiasa berteriak dan menangis karena penyiksaan tersebut.
Namun, kami heran melihat seorang syekh (laki-laki tua) yang sedang disiksa secara brutal. Dengan kaki yang diikat dan digantung, ia disiksa dengan sangat kejamnya yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Seolah ia disiksa oleh orang yang kesurupan.
Namun, pria tua tetap diam tanpa menumpahkan air mata. Padahal saat itu, ia sampai harus merangkak untuk minum karena beratnya hukuman yang ia terima.

Pada suatu hari, saya mendekatinya untuk menanyakan apa rahasia dari kesabarannya hingga mampu bertahan dari siksaan.
Saya berkata kepadanya: “Kami masih muda, tetapi kami menangis dan menjerit karena keparahan penyiksaan yang kami terima. Sungguh, apa rahasia yang Anda pegang yang membuat Anda mampu bertahan dari semua ini, sementara Anda adalah seorang pria tua?”
Dia menjawab: “Pembawa ide tidak menangis.”

Setelah dibebaskan dari penjara, kami pun mencari tahu siapa orang tua ini. Ternyata pria tua itu adalah Syekh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama terkemuka dengan pemikiran melampaui zaman yang merupakan pendiri Hizbut Tahrir.

Syekh Taqiyuddin bukanlah ulama biasa, beliau memiliki pemikiran yang cemerlang dengan karya-karya yang cemerlang pula. Banyak kitab yang telah beliau tulis, di antaranya adalah: Nizhamul Islam, At Takattul Hizbi, Mafahim Hizbut Tahrir, An-Nizhamul Iqthishadi fil Islam, An-Nizhamul Ijtima’i fil Islam, Nizhamul Hukm fil Islam, Ad-Dustur, Muqaddimah Dustur, Ad-Daulatul Islamiyah, Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, Nida’ Haar, At-Tafkir, Sur’atul Badihah, dan masih banyak lagi lainnya. Kitab-kitab ini sangat menghujam di hati dan membekas di pemikiran. Kitab-kitab ini membuka cakrawala pemikiran menjadi semakin luas.

Tak mengherankan bila beliau bisa menghasilkan karya yang begitu mencerahkan umat manusia. Tersebab beliau adalah seorang pembawa ideologi Islam yang tangguh. Banyak kisah kehidupan beliau yang memberi inspirasi dalam perjuangan.

Tulisan ini tak hendak memuja-muja beliau, namun ingin menjadikan kisah kehidupan beliau sebagai pengingat dan motivasi untuk selalu istikamah dan fokus pada jalan perjuangan. Sebuah jalan dakwah ideologi Islam yang mulia. Perjuangan ideologis yang menuntut para pejuangnya memiliki mental sekuat baja.

Secuplik kisah di atas bisa menjadi pelecut semangat para pengemban dakwah Islam hingga kapan pun. Meski menemui banyak tantangan dan ujian, tetap teguh berpegang pada ideologi Islam yang dibawa adalah sebaik pilihan. Meski fisik di penjara dan disiksa begitu rupa, namun ideologi Islam tetap menyatu dalam jiwa. Raga boleh terpisah, namun Islam tetaplah di dalam dada.

Manusia boleh datang dan pergi, namun ideologi Islam tetaplah di hati. Satu pembawa ideologi yang gugur akan digantikan oleh seribu lainnya. Meski ada pengembannya yang mengundurkan diri, tak akan menjadikan ideologi ini kehilangan. Selalu akan ada penggantinya, bahkan lebih banyak lagi. Masih banyak pengemban Islam lainnya yang tegar walau apa pun menerjang. Ideologi Islam akan terus bersemayam dalam jantung umat, sembari menumbuhkan jiwa-jiwa ideologis lainnya.

Ideologi Islam yang memancarkan kejernihan pemikiran menuntun pembawanya untuk tetap berada pada jalur yang benar. Ideologi inilah yang menjadi keyakinan untuk menerapkannya secara sempurna dalam tataran kehidupan. Pembawa ideologi Islam tak akan mampu menahan diri untuk menyimpannya sendiri. Ia pasti akan berupaya untuk membuatnya bisa luas menyebar. Menularkan ‘panas’nya ideologi yang membangkitkan kepada sebanyak mungkin manusia.

Bukan demi jumlah yang banyak, melainkan agar ideologi Islam ini bisa melingkupi setiap sudut dunia. Menggantikan ideologi kufur yang mencengkeram dunia dengan kuku-kukunya yang mematikan. Dengan ideologi Islam yang hakiki, kegelapan yang membayangi bumi bisa disingkirkan. Tersebab ia adalah cahaya yang begitu terang. Kejernihannya tak mungkin bisa disamarkan dengan ideologi batil buatan manusia.

Islam bukan hanya agama ritual semata, melainkan juga sebuah mabda atau ideologi. Ideologi merupakan pemikiran mendasar yang memancarkan seperangkat aturan. Karena itulah, Islam menjadi pandangan hidup bagi pemeluknya.

Tidak seperti agama lainnya yang hanya mengurusi masalah ibadah semata, Islam juga mengurusi seluruh bidang kehidupan. Aturan Islam lengkap dan menyeluruh. Segala sisi kehidupan diatur oleh Islam dengan baik. Tidak ada satu pun urusan manusia yang tak diatur oleh Islam. Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Islam adalah satu-satunya ideologi yang sahih. Kapitalisme dan sosialisme merupakan ideologi yang batil dan rusak. Keduanya lahir dari pemikiran manusia yang dipenuhi hawa nafsu dan penuh keterbatasan. Sedangkan Islam, berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunah yang bersumber langsung dari wahyu Allah Swt., Sang Pencipta. Jelas tak ada yang bisa menandinginya.

Karena itulah, sebagai pengemban ideologi Islam hendaknya senantiasa meneguhkan diri dalam perjuangan menegakkan aturan Allah. Ideologi sahih ini akan selalu mendapat pertentangan dari pengemban ideologi kufur yang ada. Mereka tak akan rela bila Islam berjaya, karena pasti akan membasmi kebatilan ideologi tersebut hingga ke akar-akarnya.

Para pengemban ideologi Islam pasti akan selalu dihadang oleh musuh-musuhnya. Mereka akan menimpakan berbagai ketakutan, ancaman, penderitaan, kesempitan, penyiksaan hingga penghilangan nyawa agar pejuang Islam surut langkahnya dan berhenti berjuang. Dari waktu ke waktu caranya akan semakin kejam dan bervariasi.

Namun, pembawa ideologi Islam sejati tak pantang menyerah. Baginya syahid di jalan Allah adalah kemuliaan yang diidamkan. Tiada air mata penyesalan dan ketakutan pada perjuangan yang diikrarkan untuk Rabb-nya. Yang ditakutkannya adalah bila ia futur dan mundur dari ketaatan pada Allah Swt.

Duhai para pembawa ideologi Islam yang mulia, sungguh tiadalah kekhawatiran apa pun di hatimu. Engkau telah serahkan semuanya pada Allah. Engkau telah menjual seluruh hidupmu untuk berjuang di jalan mulia dan meraih keridaan-Nya. Segala sakit dan penderitaan yang kau alami akan menjadi saksi di hadapan-Nya kelak. Balasan luar biasa telah menantimu di surga-Nya. Wallahu a’lam bish-shawwab.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Istikamah Wujudkan Resolusi Tahun Baru? Why Not!
Next
Dukung Moderasi, (Bukan) Jalan Resolusi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Dia Dwi Arista
Dia Dwi Arista
2 years ago

Masya Allah, ideologi tak kan pernah mati. Pejuangnya pun hanya orang-orang pilihan yang mampu bertahan.

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram