Meniti Jalan Takwa

Takwa adalah ciri dan tanda kemuliaan bagi orang-orang yang beriman. Orang-orang yang beriman tidak hanya sekadar mencukupkan diri untuk percaya bahwa Allah sebagai Tuhan yang patut disembah, tetapi orang-orang beriman akan menyelaraskan keimannya dalam hati dan lisan dengan perbuatan nyata dengan bertakwa kepada Allah.


Oleh: Fitriana

NarasiPost.com - Takwa, satu kata yang apabila kita sebutkan maka yang terlintas dalam benak kita adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah. Definisi takwa secara umum dapat diartikan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kata takwa, mudah untuk diucapkan tetapi penuh perjuangan untuk mewujudkannya. Untuk itu kita harus punya tekad yang kuat untuk menjalankannya, niat yang ikhlas untuk melaksanakannya, membutuhkan motivasi yang besar untuk mengimplementasikannya. Tekad yang kuat lahir dari kesadaran hubungan kita dengan Allah. Niat yang ikhlas muncul dari pemahaman kita bahwa segala amal perbuatan yang kita lakukan hanya untuk menggapai ridha-Nya. Dan motivasi yang besar terdorong bahwa apa yang kita kerjakan di dunia ini kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah Swt.

Sebagai seorang Muslim sejati, tentunya kita ingin segala amal perbuatan kita dicatat sebagai amal baik disisi Allah. Itulah sebabnya mengapa kita harus bertakwa kepada Allah, menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita tidak ingin kelak di kemudian hari, di mana tangan dan kaki serta seluruh anggota tubuh kita menjadi saksi, hari di mana amal kita dihisab, kita datang dihadapan-Nya tidak membawa amal baik sama sekali, naudzubillah. Sungguhlah amat rugi orang-orang yang ketika datang di hadapan Allah nanti di hari penghisaban membawa amal perbuatan yang tidak mendatangkan faedah baginya. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang Muslim memperhatikan urusannya ini terkait dengan ketakwaan-Nya di sisi Allah.

Bagi kita yang telah mengazamkan diri meniti jalan takwa, jangan sedikitpun lalai dan terlena dengan jalan-jalan lain yang dapat membelokkan arah dan tujuan. Tidak mudah meniti jalan ini, karena jalan takwa hanya bisa dilalui oleh orang-orang yang fokus menjadikan negeri akhirat sebagai tempat kembali dan menjadikan dunia sebagai persinggahan. Karena dunia hanya sebagai persinggahan, maka sesungguhnya kita hanya punya waktu yang pendek untuk meniti jalan ini, jalan takwa yang bisa menghantarkan kepada sebaik-baik tempat kembali, yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Ketika kita ingin meniti jalan takwa, maka kita harus tahu amalan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menapakinya. Salah satu tanda orang bertakwa adalah mendirikan salat. Salat adalah salah satu amalan bagi orang yang bertakwa. Salat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab kelak di akhirat. Sehingga menegakkan salat adalah sebuah keniscayaan bagi orang-orang yang bertakwa. Tanda berikutnya orang bertakwa adalah berpegang teguh pada alquran. Menjadikan alquran sebagai pedoman hidup. Di dalam terjemah QS. Al-Baqarah ayat 2 disampaikan bahwa kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.

Di dalam terjemah QS.Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman yang artinya “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. Dengan ayat ini kita memahami bawa kehidupan ini bukanlah sekadar main-main atau bersenda gurau semata. Hidup kita di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah, baik ibadah dalam arti khusus maupun ibadah dalam arti umum. Ibadah dalam arti khusus (ibadah mahdhah) berati kita menjalankan ibadah ritual kita kepada Allah. Dan ibadah dalam arti umum artinya segala aktivitas dalam rangka mencari rida Allah, termasuk di dalamnya muamalah dengan sesama manusia. Ini adalah sebuah pesan bagi kita yang untuk senantiasa bertakwa kepada Allah.

Supaya ketakwaan kita kepada Allah tak luntur dari waktu ke waktu, maka sangat penting menjaga keistikamahan dalam pelaksanaannya. Istikamah ini menjadi wajib kita lakukan supaya kita tetap dalam ketaatan kepada Allah secara terus-menerus. Menjaga ketaatan di atas jalan yang lurus, komitmen terhadap dua kalimat syahadat dan ketauhidan kita hingga kita bertemu Allah nanti di akhirat kelak. Dengan tetap istikamah meniti jalan takwa akan membuat kita ringan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini membuat kita tidak ada beban.

Beriman dan bertakwa kepada Allah merupakan hal penting bagi seorang Muslim. Seseorang yang tidak beriman dan tidak bertakwa kepada Allah akan mengakibatkan pelakunya di azab oleh Allah di akhirat kelak. Selain itu, seseorang yang tidak beriman dan tidak bertakwa, tidak akan mendapat petunjuk sehingga akan terjerumus kepada jalan kesesatan. Kesesatan yang nyata adalah kecintaan akan dunia yang sangat besar sehingga seolah-olah merasa bahwa hidup di dunia adalah hidup yang abadi. Dengan sifat yang cinta akan dunia ini maka pelakunya akan menjadi pribadi yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu, naudzubillah.

Orang-orang yang beriman akan menghiasi kehidupannya dengan takwa kepada Allah. Takwa adalah ciri dan tanda kemuliaan bagi orang-orang yang beriman. Orang-orang yang beriman tidak hanya sekadar mencukupkan diri untuk percaya bahwa Allah sebagai Tuhan yang patut disembah, tetapi orang-orang beriman akan menyelaraskan keimannya dalam hati dan lisan dengan perbuatan nyata dengan bertakwa kepada Allah. Takwa adalah jalan orang-orang yang mengharapkan rida-Nya.

Usia manusia tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Swt. Untuk itu sangat penting bagi kita bersegera melaksanakan ketakwaan tanpa ditunda-tunda, karena kita tidak tahu kapan Allah berkenan mengambil nyawa kita terpisah dari raga. Kita juga harus mengetahui hal-hal yang dapat menghalangi kita untuk bersegera meniti jalan takwa, supaya kita dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya dan tidak mengabaikan jalan menuju ketakwaan. Cara pandang keimanan memastikan kita memahami bahwa jalan takwa akan membawa keselamatan baik di dunia dan di akhirat. Wujud ketakwaan sejati adalah dengan kembali kepada alquran, kembali menerapkan syariah-Nya dalam seluruh aspek kehidupan. Ketakwaan sejati akan membawa kelapangan dan keberkahan hidup di dunia dan balasan surga di akhirat kelak.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Fitriana Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Risalah Akhir Tahun (RATU) 2020: "Berkah dengan Khilafah"
Next
Digital Event Nasional Refleksi Akhir Tahun (RATU) diikuti oleh Ribuan Muslimah Seindonesia.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram