Muhasabah dan Doa untuk Cianjur

"Bencana yang terjadi bukan semata fenomena alam. Sebagai muslim tentu kita harus mampu memaknai setiap peristiwa, tentang bagaimana gempa bumi ini bisa terjadi dan bagaimana Rasulullah saw. memberikan arahan dan teladan dalam menyikapinya."

Oleh. Muthi Idris
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Innalillahi wainnailaihi rojiun. Turut berduka cita atas musibah gempa bumi yang berpusat di Darat 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur.

Gempa terasa hingga di beberapa wilayah di Jawa Barat, di antaranya: Garut, Sukabumi, Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bayah, Rancaekek, dan Jabodetabek.

Gempa dirasakan Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS, 107.05 BT (Pusat gempa berada di Darat 10 km Barat Daya Kab. Cianjur), Kedalaman:10 km. BMKG dalam situs webnya, memberikan perhatian untuk berhati-hati akan adanya gempa bumi susulan yang mungkin terjadi (warning.bmkg.go.id, 21/11/2022).

Data sementara dari proses pendataan di lapangan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 14 orang korban meninggal dan 17 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur. Menurut data sementara dari RSUD Cianjur tercatat 100 orang luka-luka dan 20 orang meninggal.

Kerusakan bangunan juga banyak terjadi, di antaranya banyak rumah warga, tempat usaha, fasilitas pendidikan, gedung pemerintahan, hingga bangunan gedung RSUD Cianjur (cnnindonesia.com, 21/11/2022).

Sebagai warga yang tidak terkena dampak langsung, tentu besar rasa empati kita rasakan dan curahkan khususnya bagi para warga Kabupaten Cianjur, termasuk korban jiwa, korban luka-luka hingga korban kerusakan bangunan.

Kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari persoalan, ujian dan cobaan, termasuk terjadinya gempa bumi ini adalah bagian dari musibah, ujian bagi manusia. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 155.

"Dan sungguh akan Kami uji (iman) kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."

Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 156, memerintahkan Rasulullah saw. untuk menyampaikan kabar gembira bagi mereka yang sabar apabila ditimpa musibah.

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata 'Innalillahi wainna ilaihi rojiun' (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."

Setiap ujian dan musibah yang Allah Swt. turunkan adalah agar kita kembali kepada-Nya, dengan selalu berbuat taat, bertobat dari semua maksiat, dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Gempa bumi pernah terjadi di masa Rasulullah saw. Saat terjadi, beliau saw. meletakkan tangannya di atas bumi dan bersabda, "Tenanglah! Belum tiba saatnya bagimu."

Kemudian beliau saw. mengarahkan wajah kepada para sahabat, seraya bersabda, "Allah ingin agar kalian melakukan sesuatu yang membuat-Nya rida kepada kalian!" (Ibnu Qayyim dalam al-Da'a wa al-Dawa'a, mengutip hadis yang diriwayatkan Ibn Abi al-Dunya)

Gema bumi kembali terjadi di madinah pada masa Umar bin Khattab. Dalam riwayat yang sama, Umar menyeru penduduk, "Wahai manusia, gempa ini tidak terjadi kecuali karena perbuatan kalian! Demi Zat yang menggenggam jiwaku, jikalau ini terjadi lagi, aku tidak akan tinggal di sini bersama kalian."

Gempa bumi juga pernah terjadi di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Beliau menyerukan seluruh penduduk untuk bermunajat kepada Allah Swt. dan memohon ampunan-Nya. Kemudian beliau mengirimkan surat kepada seluruh walinya.

"Amma ba'du, sesungguhnya gempa ini merupakan teguran dari Allah kepada seluruh hamba-Nya. Aku perintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu, maka barang siapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah."

Bencana alam bukan semata fenomena alam. Sebagai muslim tentu kita harus mampu memaknai setiap peristiwa, tentang bagaimana bencana gempa bumi ini bisa terjadi dan bagaimana Rasulullah saw. memberikan arahan dan teladan dalam menyikapinya. Bencana alam ini terjadi tentu tak lepas dari sebab ulah tangan manusia sendiri, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ar-Rum ayat 41, yang artinya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad r.a., dari Ummu Salamah r.a., beliau berkata, aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda,

"Apabila terjadi kemaksiatan pada umatku, pasti Allah Swt. mengirimkan azab dari sisi-Nya kepada mereka semua."

Ummu Salamah r.a. bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah tidak ada orang baik di antara mereka saat itu?"

Rasulullah saw. bersabda: "Ya, ada."

Ummu Salamah r.a. kembali bertanya: "Bagaimana dengan mereka?"

Beliau saw. bersabda: "Mereka tertimpa sebagaimana manusia lain, kemudian mereka mendapat ampunan dan keridaan Allah Swt."

Bencana gempa bumi adalah wujud kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. sebagai ujian sekaligus teguran bagi manusia yang beriman atas perilaku dosa dan maksiat yang dilakukan.

Hikmah di balik itu semua, sungguh tidak ada hal yang lebih berharga dari hidup ini kecuali bisa sabar atas ujian, syukur atas nikmat. Kemudian semakin taat kepada Allah dalam seluruh aspek kehidupan sehingga, Allah Swt. rida dan memberikan ampunan-Nya kepada kita. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Muthi Idris Kontributor NarasiPost.Com
Previous
KLB Polio Ditetapkan, Bagaimana Ketahanan Sistem Kesehatan Khilafah?
Next
Keberanian dan Ketegasan Sa’ad bin Mu’adz
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram