Menulis, Peluru Dakwah Ilallah

"Apabila bani Adam mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara: Sedekah, ilmu yang dimanfaatkan terus-menerus, dan doa anak saleh."

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sebagai kewajiban bagi seorang muslim, menuntut ilmu merupakan hal yang tak pernah bisa lepas dari dirinya. Karena kewajibannya untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia, maka seorang muslim dituntut untuk terus belajar, sehingga di kemudian hari dapat mengamalkannya dan mengajarkannya kepada umat.

Aktifitas belajar tidak hanya meliputi kegiatan membaca dan meneliti semata, namun termasuk di dalamnya aktivitas menulis. Dengan menulis ulang, sejatinya manusia sedang menancapkan ilmu yang ia peroleh. Ia seakan sedang mengabadikannya dalam sebuah karya yang kelak akan menjadi hal yang bermanfaat untuknya maupun umat manusia. Imam Syafi'i rahimahulla mengibaratkan ilmu sebagai binatang buruan yang harus diikat agar tidak lepas. Dalam sebuah syair beliau menuturkan, "Ilmu laksana binatang buruan sedang pena adalah pengikatnya. Maka, ikatlah binatang buruanmu dengan tali yang kuat".

Para ulama terdahulu pun tak lepas dari kegiatan menulis. Bisa dibayangkan jika mereka tidak menuliskan ilmu yang mereka pelajari, bagaimana hari ini kita dapat memperoleh hikmah pelajaran yang sangat agung? Mereka, para ulama yang mulia telah menghabiskan waktu dan umurnya untuk menggali khazanah Islam yang begitu luas dan dalam. Sehingga, kita dapat menikmati setiap aliran ilmu dan pengetahuan yang mereka wariskan. Sungguh, karya-karya mereka telah banyak mengubah dunia. Mereka berkontribusi memberikan kemajuan pengetahuan dalam kehidupan manusia.

Menulis untuk Islam

Menulis adalah aktivitas meramu kata demi kata sehingga menjadi informasi untuk disampaikan kepada pembaca. Dalam konteks seorang muslim yang mempunyai kewajiban berdakwah, maka menulis pun dapat dilakukan dalam rangka dakwah. Bahkan sebagai seorang penulis yang notabene sebagai seorang muslim, dakwah lewat tulisan merupakan hal tak dapat diingkari. Setiap rangkaian kata, haruslah menjadi wasilah datangnya pahala. Setiap kalimat yang terangkai harusnya menjadi ilmu. Dalam setiap baris haruslah menjadi senjatanya dalam memperjuangkan Islam.

Ilmu Islam sangat luas. Maka, tak ada alasan bagi kita kehabisan bahan. Mulailah dengan hal-hal yang kita temui sehari-hari sebagai pengingat diri, tentang akidah, syariat, juga akhlak. Ajaklah manusia lebih mengenal tuhannya dengan tulisan kita. Sentuh ruhiyah mereka dengan ilmu yang ada dalam setiap kata yang kita ramu. Sehingga, mereka mulai merindu untuk kembali kepada jalan Ilahi dan meninggalkan kehidupan yang jauh dari Rabb-nya nan kelam.

Jadikan tulisan kita menjadi peluru dakwah Ilallah. Kenalkan pada umat betapa indahnya kehidupan Islam. Bangkitkan kerinduan mereka untuk hidup dalam naungan sistem Islam. Bangun kesadaran mereka bahwa kita sedang terpuruk dan terjajah. Dengan berbagai macam kerusakan yang terjadi ini, sadarkan umat bahwa penerapan sistem kapitalisme buatan manusia merupakan dosa besar, yang tak hanya membawa bencana dan kesengsaraan semata, namun juga mengundang murka Allah.

Sampaikan kepada mereka lewat tulisan kita, bahwa Islam tak hanya mengatur masalah ibadah ritual saja. Namun, Islam juga mengatur seluruh urusan manusia, dari bangun tidur hingga tidur lagi, dari urusan rumah tangga hingga negara, dari urusan salat hingga jihad. Islam pun mengatur dari urusan makanan hingga bagaimana mengelola sumber daya alam. Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh. Tak ada persoalan yang tak dapat ditinggalkan oleh Islam tanpa solusi. Ia adalah sistem paripurna yang datang dari Sang Pencipta dan akan menjadi solusi dari setiap keterpurukan ini.

Kobarkan semangat umat untuk ikut memperjuangkan kebangkitan Islam dengan setiap kata yang kita tulis. Bahwa kenestapaan akan terus berlanjut selama kita masih terus meninggalkan aturan Allah. Sampaikanlah, bahwa jika ingin sejahtera dengan keberkahan Allah meliputi kehidupan kita, maka hanya dengan Islamlah hal itu bisa diraih. Hanya dengan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh dalam sebuah sistem kehidupan bernegara, kehidupan akan mencapai kemakmuran. Hal itu hanya bisa dicapai dengan tegaknya kembali negara Khilafah.

Lebih dari itu, dukung dan terus semangati mereka dengan indahnya janji-janji Allah bagi para pejuang Islam lewat goresan kata yang kita rangkai. Bahwa berjuang memang tak mudah, namun imbalan yang akan Allah berikan kepada mereka yang mau, sangatlah agung yaitu surga. Sebuah tempat terbaik yang senantiasa kita harapkan.

Menulislah untuk generasi kita. Mereka adalah penerus perjuangan Islam. Mereka yang akan menjadi pemimpin masa depan. Maka, arahkan perjuangan mereka agar senantiasa berada pada jalan yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat yang mulia. Sehingga, mereka tak akan mudah goyah oleh angin rayuan dan ancaman musuhnya juga tipuan dunia yang melenakan.

Menulislah untuk mereka yang akan hidup setelah kita, yang akan menikmati apa yang kita tinggalkan. Maka, tinggalkanlah ilmu melalui apa yang kita tulis. Tulislah hikmah agar mereka tetap dalam akidah ini, tetap dalam jalur ini. Jalur perjuangan untuk menegakkan kembali kehidupan Islam. Agar mereka tak kehilangan arah dan terus berada di jalan yang diridai oleh-Nya. Tulislah untuk pundi-pundi pahala yang akan terus mengalir meski kita telah tiada. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, "Apabila bani Adam mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara: Sedekah, ilmu yang dimanfaatkan terus-menerus, dan doa anak saleh. "

Menulislah, semoga kelak menjadi hujjah kita di hadapan Allah. Menulislah, dengan segenap keikhlasan. Menulislah, sebagai jalan perjuangan Islam. Menulislah dan alokasikan waktu untuk itu. Menulislah, di sela-sela waktu kita. Menulislah, sampai kiranya napas sudah tak lagi ada.

Wallahu a'lam.[]


Photo : Pixels

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Islam, Riwayatmu Kini
Next
Kemiskinan Pupus dengan Sistem yang Serius
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram