Inilah yang hari ini hilang. Cara berpikir umat berhasil didangkalkan, sehingga menjadi pragmatis dan tak punya visi besar. Memandang perjuangan ideologis Islam sebagai kesia-siaan, bahkan hanya impian di siang bolong.
Oleh: Siti Nafidah Anshory
NarasiPost.com -- Mengapa dulu umat Islam bisa menjadi umat yang pertama dan negaranya bisa menjadi negara adidaya? Bahkan berhasil memimpin secara politik hingga 2/3 dunia dan menjadi pionir peradaban yang diakui para sejarawan?
Karena dalam diri umat Islam menancap ideologi yang benar, yang membuat mereka memiliki mimpi besar. Yakni menjadi umat terbaik dan menjadi pengemban risalah ke seluruh dunia sebagai sebuah kewajiban.
Mimpi besar inilah yang membuat mereka tahu apa yang harus dilakukan. Menapaki langkah demi langkah dalam hidup yang fokus mengarah pada terealisasinya mimpi itu. Tak bisa dibelokkan, bahkan justru menjadi magnet yang menarik umat lain untuk mengikuti langkah-langkahnya.
Semua kemajuan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, termasuk teknologi perang, budaya dan kesenian, semuanya merupakan hasil dari upaya meraih mimpi itu. Umat terdorong melakukan yang terbaik, meneliti dan mengembangkan saintek, adalah karena paham semuanya sebagai bentuk kesalehan. Bukan semata untuk prestise atau semata memenuhi kebutuhan.
Inilah yang hari ini hilang. Cara berpikir umat berhasil didangkalkan, sehingga menjadi pragmatis dan tak punya visi besar. Memandang perjuangan ideologis Islam sebagai kesia-siaan, bahkan hanya impian di siang bolong.
Akibatnya, umat terus berada di posisi sebagai pengekor. Menjadi end user ilmu dan teknologi yang orang lain kembangkan. Merasa berkemajuan padahal posisi kita tetap di belakang. Karena kita hanya cukup jadi penikmat, bukan pionir peradaban. Dan inilah yang justru dikehendaki negara-negara penjajah 'modern'.
Sungguh Islam sudah menyampaikan kunci-kunci yang bisa digunakan sebagai pembuka jalan. Dimulai dari Iqra', membaca Al-Qur'an dan petunjuk Rasul Saw dengan sebenar-benar bacaan, hingga paham babwa keduanya benar-benar petunjuk kehidupan.
Di dalamnya kita akan temukan, bahwa misi umat Islam bahkan manusia keseluruhan adalah menghamba dan mengelola bumi sesuai kehendak Penciptanya. Dan semua itu, hanya mungkin jika syariat Islam ditegakkan.
Sungguh tak akan ada kebaikan tanpa tegaknya syariat Islam. Dan ini harus terus jadi mimpi besar siapapun yang mengaku Islam. Yang menyetir setiap ucap dan lakunya hingga apapun kiprah dan posisinya, dia tercatat sebagai orang yang berjuang.
Bisa dibayangkan. Seseorang yang punya visi besar, pasti akan baik dalam setiap peran yang dijalankan. Jika dia seorang ibu maka dia akan menjadi pendidik dan pencetak generasi mumpuni. Jika dia Mahasiswa maka akan menjadi Mahasiswa prestatif dan inovatif. Jika dia guru maka akan serius mendidik agar murid memiliki personality yang baik dan bermanfaat buat umat.
Semuanya akan berkiprah di tengah umat dengan arah yang benar, memberi manfaat praktis sambil terus menancapkan mimpi besar yang sama sehingga menjadi mimpi mayoritas umat Islam.
Semoga umat kian paham, bahwa kejayaan pasti berawal dari tertancapnya visi besar. Dan itu tentu harus ada pada kita, umat Islam.[]
Picture Source by Bing Images
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected] atau melalui pesan WhatsApp ke nomor +61452 068 210.