Renungan Hati

Wahai diri! Tak ingatkah kamu tatkala pada jerih payahmu melakukan tugas dunia, agar mendapatkan nilai terbaik? Namun kamu bahkan tak bersegera ketika Rabb mu memanggil, untuk mengingat-Nya, Melalui suara merdu muazin yang berkumandang. Kamu bahkan lebih memilih nilai terbaik di dunia dari pada nilai terbaik di akhirat yang jelas mulia di sisi-Nya.



Oleh : Riralita Arliani

(Mahasiswa, Member Bunga Rampai Literasi)

Wahai diri! Sudah berapa lama kamu sibuk dengan duniamu sendiri? Hingga lupa Pada tugasmu kepada Ilahi Rabbi?

Padahal bukankah jelas tujuan diciptakan kamu untuk beribadah kepada-Nya. Taat akan semua perintah dari-Nya. Dan menjauhi semua larangan-Nya. Tapi seolah-olah keinginan itu menguap menjadi ilusi yang sekejap datang lalu hilang dan pergi.

Wahai diri! Tak sadarkah kamu selama ini sudah begitu lalai pada Rabbmu? Lalai akan ibadahmu. Lalai akan tugas muliamu untuk beramar ma'ruf nahi munkar.

Wahai diri! Tak sadarkah kamu, selama ini begitu hanya memikirkan perihal dunia dari pada akhirat, walau kamu tau hidupmu tak selamanya di atas bumi. Dunia hanya tempat singgah sementara. Kamu tak akan kekal selamanya di sini.

Wahai diri! Tak ingatkah kamu
Saat kamu rela tidur di penghujung malam hanya demi menyelesaikan tugas duniamu? Namun kamu bahkan tak sanggup bangun di sepertiga malammu untuk mengingat dan beribadah kepada Rabbmu.

Wahai diri! Tak ingatkah kamu tatkala pada jerih payahmu melakukan tugas dunia, agar mendapatkan nilai terbaik? Namun kamu bahkan tak bersegera ketika Rabb mu memanggil, untuk mengingat-Nya, Melalui suara merdu muazin yang berkumandang. Kamu bahkan lebih memilih nilai terbaik di dunia dari pada nilai terbaik di akhirat yang jelas mulia di sisi-Nya.

Wahai diri! Tak merasa munafikkah kamu setelah semua itu? Kamu kadang bangkit, lalu jatuh kembali pada lubang kesalahan yang sama. Dan saat itu kakimu seolah sangat berat untuk kembali melangkah untuk berjuang.

Ada apa denganmu? Tak sadarkah kamu ada yang salah dengan dirimu? Tak bisakah kamu menjerit dan menangisi betapa banyak kerugian yang diakibatkan kedua tanganmu?

Wahai diri! Sadarlah! Bangun dari tidur panjangmu. Mimpi yang kau kejar tak kan jadi nyata jika hanya kehaluan semata. Meraih SurgaNya butuh pengorbana. Sudah cukup waktu bersantaimu. Jangan lalai pada kemaksiatan yang ada di depan matamu. Pada kedzoliman terpapar jelas di hadapanmu.

Wahai diri! Semua pilihan ada ditanganmu. Kembali bangkit dan berubah. Atau tetap di posisi yang sama, diam tanpa kata.

Ketahuilah, Allah tak butuh akan ibadahmu. Tapi kamu yang butuh kepada Allah. Allah tak butuh bantuan darimu. Tapi kamu yang membutuhkan pertolongan dari-Nya.

Ada atau tidaknya kamu, begitu berharganya kehadiranmu menurutmu, agama-Nya akan tetap mulia. Tentunya oleh orang- orang yang beriman lagi bertakwa.

Yang tersisa hanya kamu yang menjadi pecundang untuk seluruh hidupmu. Lalu meratapi nasib yang sunyi di tempat terburuk. Ingatlah! Hanya tempat terburuk yang pantas sebagai tempat kembali bagi orang- orang yang menyalahi TuhanNya. Mendurhakai Tuhannya yang memberikan kehidupan untuknya.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Waktu
Next
Lahirnya Utusan Mulia di Tengah Kerusakan Merajalela
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Hamba Allah
11 months ago

Masyaallah, merasa tertampar banget dengan baca tulisanny
Terkadang tanpa disadari kita dilalaikan dengan kehidupan dunia, dan melupakan tujuan hidup sebenarnya yaitu mencari ridho nya Allah SWT.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram