Menjaga Amanah

“Tunaikanlah amanah terhadap orang yang memberi amanah dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

*****

Oleh: Minah Mahabbah

NarasiPost.com - Tak jarang kita terlena dengan amanah yang diberikan. Belum lagi dengan beranekaragam amanah yang diambil. Masih ada yang menganggap mudah bahkan meninggalkan amanah yang ada, tidak bertanggungjawab akan hal itu.

Jika bisa menyelesaikan semua amanah itu, alhamdulillah. Karena sejatinya amanah itu sangatlah penting. Kita wajib menjalankannya.

Dengan banyaknya amanah yang ada, maka kita harus menyediakan waktu tersebut agar mampu menyelesaikan dengan baik. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'aala yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) jangan kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Qs. Al Anfal:27).

Kita pasti tidak mau dikatakan orang yang munafik, sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

“Tanda orang munafik itu ada tiga macam, jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika dipercaya dia khianat.” (HR. Ahmad).

Rasulullah juga memerintahkan setiap Muslim untuk selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya:
“Tunaikanlah amanah terhadap orang yang memberi amanah dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Sikap amanah ini, harus dimiliki oleh setiap Muslim. Sehingga apapun aktivitas yang dilakukan, dia mampu amanah.

Amanah itu banyak, menjadi seorang Muslim harus amanah, menjadi orang tua, anak, pengusaha, guru, pejabat, pemimpin dll. Ini semua amanah yang akan dipertanggungjawabkan.

Mengambil banyak amanah, boleh, asal bisa menyelesaikan. Semakin banyak amanah, maka butuh waktu dan tenaga. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur waktunya. Agar semua amanah dapat ditunaikan. Itulah pentingnya bisa saling mengingatkan dan menasihati dalam kebaikan serta diperkuat dengan meningkatkan pemahaman Islam dan istiqamah menjalankan syariat Islam.

Jadi teringat akan suatu Riwayat, Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththb Radhiallahu 'Anhu. pernah menjodohkan salah satu putranya, Ashim, dengan seorang gadis anak penjual susu yang amanah. Kisahnya bermula saat sang Khalifah, sebagaimana kebiasaannya, berkeliling malam hari untuk memantau keadaan rakyatnya. Tak sengaja beliau mendengar percakapan dua orang wanita, ibu dan putrinya, di sebuah gubuk kecil. Ibunya, sang penjual susu, merintahkan putrinya untuk mencampur susu dengan air. Kata ibunya, "Amirul Mukminin tidak akan tahu." Namun, putrinya berkata, "Amirul Mukminin memang tidak akan tahu perbuatan curang tersebut. Namun, Tuhannya Amirul Mukminin, Allah Subhanahu Wa Ta'aala, pasti tahu."

Khalifah Umar bin al-Khaththab Radhiallahu 'Anhu. yang secara diam-diam mendengar percakapan itu pun bergegas pulang. Beliau lalu meminta putranya, Ashim, untuk segera menikahi putri penjual susu tersebut karena ia gadis yang shalihah. (Abdullah bin Abdul Hakam, Sirah Umar ibn Abdil Aziz, hlm. 23).

Masyaallah karena itu, wajib bagi kita untuk menjaga amanah. Semoga kita mampu menyelesaikan amanah dengan sebaik mungkin. Sehingga terpercaya dan bertanggungjawab terhadap amanah itu.

Wallahua'lam.

Picture Source by Google

*****

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Hati yang Gelisah
Next
Kota Ramah HAM, Demi Kepentingan Siapa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram