Ingatlah, Goresan Penamu adalah Bagian dari Amalmu

"Ingatlah untuk selalu menuliskan kebaikan-kebaikan. Dengan tulisan-tulisan itu, Islam akan semakin dipahami oleh umat. Hingga Islam akan kembali menjadi peradaban yang agung. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, "Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya."

Oleh: Mariyah Zawawi

NarasiPost.Com-Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik, manusia selalu melakukan aktivitas. Entah itu aktivitas yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiknya maupun nalurinya. Mulai dari makan, minum, menyapu, memasak, salat, berzikir, dan sebagainya atau aktivitas-aktivitas itu merupakan kewajibannya. Misalnya, seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya, serta mendidiknya dengan penuh kasih sayang atau seorang ayah yang bekerja mencari nafkah untuk keluarganya.

Aktivitas-aktivitas itu dilakukannya dengan kemauannya sendiri dan atas pilihannya sendiri. Tidak ada yang memaksa seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Sebab, semua perbuatan itu berada dalam wilayah yang dikuasainya. Ia bisa memilih antara melakukan aktivitas tersebut atau meninggalkannya. Karena itu, ia akan ditanya oleh Allah tentang setiap aktivitas tersebut, apakah sesuai dengan aturan-aturan-Nya atau tidak.

Jika aktivitas itu sesuai dengan aturan-Nya, balasan dari Allah berupa pahala dan surga akan didapatkannya. Sebaliknya, jika aktivitas itu tidak sesuai dengan aturan-Nya, sanksi berupa azab yang pedih telah menantinya.
Karena itu, seorang muslim akan senantiasa mendasarkan setiap aktivitasnya pada aturan-Nya. Ini adalah syarat diterimanya aktivitas tersebut. Di samping itu, tentu saja sikap ikhlas karena Allah saat melakukan aktivitas tersebut. Oleh karena itu, setiap ia hendak melakukan satu aktivitas, ia akan memastikan status hukum dari aktivitas tersebut. Apakah termasuk wajib, sunah, mubah, makruh, atau haram.

Jika wajib, berarti ia harus melakukannya. Sebab, jika ia tinggalkan, ia akan berdosa. Sebaliknya, jika haram, harus ia tinggalkan. Sebab, jika ia lakukan, ia pun berdosa. Sedangkan jika status hukum dari aktivitas itu adalah sunah, ia tidak harus melaksanakannya. Namun, jika ia mau melaksanakan, ia akan mendapatkan pahala. Jika ia tinggalkan, ia tidak berdosa. Sebaliknya, aktivitas yang makruh harus ia hindari. Meski ia tidak berdosa jika melakukannya, tetapi meninggalkannya akan mendatangkan pahala baginya.

Sedangkan untuk aktivitas yang mubah, ia boleh memilih antara melakukan ataupun tidak. Namun, para sahabat dulu lebih banyak meninggalkan aktivitas-aktivitas yang mubah. Mereka khawatir aktivitas-aktivitas itu akan membuat mereka lalai dari melaksanakan kewajiban mereka.

Begitulah seharusnya sikap seorang muslim saat hendak melakukan suatu aktivitas. Ia akan sangat berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa. Saat berbicara, ia akan memikirkan terlebih dahulu kalimat yang akan ia ucapkan. Ia akan berusaha agar ucapan-ucapannya tidak menyakiti hati orang yang mendengarnya. Ia akan berusaha menerapkan sabda Nabi saw. untuk menjaga lisan sebagai bukti keimanannya. Sebagaimana yang disabdakannya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam."

Begitu pula saat ia menulis. Ia akan menggunakan penanya untuk menuliskan kebaikan-kebaikan. Sebab, ia memahami bahwa ia pun akan ditanya oleh Allah tentang tulisan-tulisan itu karena tulisan-tulisan itu ia buat sendiri tanpa paksaan dari siapa pun.

Ia bisa menulis sesuka hatinya. Ia bisa menulis yang baik maupun yang buruk. Ia bisa menulis cerita-cerita porno. Cerita-cerita yang membuat orang terbangkitkan hawa nafsunya. Ia juga bisa menuliskan keburukan-keburukan orang. Memfitnah, mengolok-olok, dan sebagainya. Tulisan yang membuat orang lain tersulut emosinya. Atau sebaliknya, ia tuliskan kisah orang-orang yang mulia akhlaknya. Kisah yang membuat pembacanya tergerak untuk meneladaninya.

Ia juga bisa menuliskan pemikiran-pemikiran yang rusak. Pemikiran yang akan semakin menjauhkan umat Islam dari agamanya. Kemudian umat Islam pun mengikutinya selangkah demi selangkah. Hingga pada akhirnya yang tersisa dari Islam hanyalah namanya.

Sebaliknya, ia tuliskan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Islam. Tulisan yang membuat pembacanya tercerahkan. Mereka pun tertunjuki kepada hidayah Allah. Maka, mereka berusaha untuk menerapkan Islam dalam setiap aspek kehidupannya. Tulisan yang mendatangkan pahala baginya. Pahala yang mengalir tanpa hentinya dari setiap orang yang tertunjuki oleh tulisan itu. Pahala yang sama dengan pahala mereka yang melaksanakannya, tanpa mengurangi pahala mereka. Sungguh, satu keberuntungan yang sangat besar.

Karena itu, ingatlah untuk selalu menuliskan kebaikan-kebaikan. Dengan tulisan-tulisan itu, Islam akan semakin dipahami oleh umat. Hingga Islam akan kembali menjadi peradaban yang agung. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, "Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya."

Dengan tulisan-tulisan itu pula, kelak ia akan berjumpa dengan Allah dengan wajah yang berseri-seri. Tulisan-tulisan kebaikan itu telah menambah berat timbangan amalnya. Maka, ia tidak merasakan penyesalan. Sebagaimana penyesalan yang dirasakan oleh mereka yang terus menuliskan keburukan.

Karena itu, marilah kita terus menuliskan kebaikan-kebaikan. Agar umat semakin paham dengan Islam. Agar peradaban Islam kembali dirindukan. Agar umat dengan senang hati berusaha menegakkan Islam dengan sekuat tenaga. Hingga Islam kembali berjaya. Wallaahu a'lam bishshawaab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Pendidikan Berpajak, Apakah Bijak?
Next
Jejak Kebaikan Digital
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram