Amalmu, Goresan Pena Kehidupanmu

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu.”
( Mu’adz bin Jabal ra )

Oleh: Mariyah Zawawi

NarasiPost.Com-Sejak manusia dilahirkan ke dunia, sejatinya ia telah memulai menggoreskan penanya. Ia kisahkan lakon kehidupannya. Entah itu lakon yang baik atau yang buruk, sedih atau bahagia, semua akan dituliskannya.

Semua itu akan menjadi buku catatan amalnya. Kelak, catatan amalnya itu akan diserahkan kepadanya pada hari kebangkitan. Jika komposisi amal baiknya lebih banyak, ia akan menerima dengan tangan kanannya. Sebaliknya, jika amal buruknya yang lebih dominan, ia akan menerima dengan tangan kirinya.

Tentu saja, buku catatan yang akan diterimanya itu adalah catatan saat ia telah menjadi seorang mukallaf. Saat seorang anak perempuan telah mengalami menstruasi atau berusia 15 tahun. Jika ia seorang anak laki-laki, ia telah mengalami mimpi basah atau telah berusia 15 tahun.

Sedangkan sebelum ia mencapai usia balig, catatan amalnya itu hanya cukup menjadi kenangan yang tersimpan indah dalam memori kedua orang tuanya. Catatan yang akan sangat berperan dalam membentuk pribadinya di saat ia menjadi manusia dewasa. Sebab sebelum dewasa, otaknya belum berkembang sempurna, sehingga belum mampu membedakan yang baik dan buruk. Di samping itu, ia belum memiliki banyak maklumat yang dibutuhkannya dalam menggoreskan pena amalnya.

Tugas orang tuanyalah untuk memberikan maklumat-maklumat yang baik kepadanya. Agar kelak ia mampu menuliskan kisah-kisah yang baik dalam buku catatannya, sesuai dengan maklumat-maklumat yang telah diterimanya. Rasulullah saw. bersabda,

كُلُّ مَوْلُودٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِِ

"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari)

Ini berarti, di saat lahir ke dunia, setiap anak manusia dalam keadaan beriman kepada Allah. Sebab, fitrah manusia itu adalah menjadi seorang muslim yang beriman kepada Allah. Karena itu, jika seorang anak meninggal dunia sebelum ia balig, maka ia tetap dalam kondisi sebagai seorang muslim.

Namun, jika orang tuanya memasukkan maklumat-maklumat agama lain ke dalam memori otaknya dan ia menyimpannya, jadilah ia mengikuti agama orang tuanya. Baik itu agama Yahudi, Nasrani, Majusi, ataupun agama lainnya.

Saat ia mulai mampu berpikir, hendaknya ia menggunakan akalnya untuk mendapatkan maklumat yang benar. Maklumat yang akan menuntunnya ke jalan lurus, jalan mereka yang beriman. Allah Swt. berfirman,

وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِ

"Dan Kami telah menunjukkan kepada manusia, dua jalan." (QS. al-Balad [90]: 10)

Dalam tafsir Imam Ibnu Katsir, beliau menjelaskan ayat ini dengan menggunakan ayat lain, yakni Surat Al-Insan ayat 2-3. Di dalam ayat itu dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang tercampur. Untuk itu, Allah membekali manusia dengan penglihatan dan pendengaran. Kemudian, Allah akan menguji manusia dengan perintah dan larangan. Namun, tidak semua manusia mau bersyukur dengan menaati aturan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Saat seorang anak manusia telah memilih jalan yang benar, ia harus berusaha agar terus berada di jalan tersebut. Ia harus menguatkan azam. Tak lupa membekali dirinya dengan ilmu yang cukup. Sebab akan banyak kesulitan, rintangan, serta godaan yang akan dihadapinya. Dengan bekal ilmu itulah, ia dapat mengatasi berbagai kesulitan, rintangan, maupun godaan. Mu’adz bin Jabal ra. berkata,

الْعِلْمُ إمَامُ الْعَمَلِ وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu.”

Dengan ilmu itulah, ia akan mampu menyaring setiap informasi baru yang diterimanya. Sehingga ia tidak mudah terbawa arus. Di samping itu juga akan meneguhkan langkahnya menuju rida Ilahi.

Karena itulah, setiap muslim didorong untuk bersemangat dalam mencari ilmu. Tentu saja, bekal ilmu itu harus dicarinya dari orang yang tepat, yaitu dari para ulama yang hanif. Para ulama yang tidak silau oleh gemerlapnya harta maupun ketinggian singgasana. Para ulama yang ikhlas hatinya, yang senantiasa mendekatkan diri kepada Rabbnya.
Di samping itu, ia harus berkumpul bersama dengan orang-orang yang saleh. Orang-orang yang akan mengingatkan dirinya jika berbuat salah. Orang-orang yang mencegahnya dari berbuat kemungkaran, serta mendorongnya untuk berbuat kebaikan.

Dengan cara inilah, ia mampu bertahan dan menjaga dirinya untuk tetap berada di jalur yang benar. Dengan demikian, ia akan membuat catatan-catatan indah dalam kehidupannya, berupa amal kebaikan.

Kelak, jika masa itu tiba, ia akan menerima catatan amalnya itu dengan wajah yang berseri-seri.

وُجُوْهٌ يَوْمَىِْذٍ مُسْفِرَةٌ

"Pada hari itu, wajah-wajah mereka tampak berseri-seri."

ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ

"Mereka tertawa-tawa dan bergembira." (QS. 'Abasa [80]: 38--39)

Demikianlah, kisah kehidupan manusia itu ditulis. Ia sendiri yang menuliskan dan menggoreskan penanya. Melalui amal perbuatan, sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Karena itu, marilah kita tuliskan kisah kehidupan kita dengan amal-amal baik kita, agar kita mendapatkan kebahagiaan di akhirat sana. Wallaahu a'lam bishshawaab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Desiran Peluru Berhamburan dalam Monopoli Konsesi Tambang Emas Papua
Next
Terlalu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram