Mantra-mantra setan memang ibarat bunga yang tampak indah dalam pandangan manusia, padahal itu hanyalah tipuan. Dia tidak akan pernah lelah menggoda, merayu, hingga membuat manusia terperosok jauh dalam lubang kemaksiatan dan kebangkrutan.
Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Tahukah kita bahwa waktu tidak bisa diputar kembali? Meski hitungan jam, hari, bulan, dan tahun selalu berulang, tetapi hakikatnya tidaklah pernah sama. Waktu yang sudah berlalu dan terlewat, tidak mungkin akan kembali. Banyak orang yang akhirnya menyesal karena waktunya berlalu dengan sia-sia sembari bergumam, "Mengapa aku tak kerjakan kemarin saja? Mengapa sejak dahulu aku terus menunda-nunda? Mengapa aku terus menganggap bahwa esok masih ada waktu?" Dan begitulah seterusnya.
Ya, sebagian orang memang masih suka menunda atau melambatkan segala urusan, baik tentang pekerjaan, sekolah, rumah, bahkan urusan ketaatan sekalipun. Kita tentu tidak asing dengan istilah "jam karet" yang sangat lekat dengan kebiasaan masyarakat saat ini. Seperti sebuah karet, kita bisa menarik atau mengulurnya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jadilah tak ada prinsip tepat waktu dalam segala aktivitas yang dikerjakan atau janji yang diucapkan.
Misalnya saja seseorang yang berjanji akan datang jam tujuh, tetapi satu jam kemudian baru muncul. Sepakat untuk belajar jam lima, tetapi baru hadir setengah jam setelahnya. Bahkan, banyak orang yang terus menunda-nunda dalam ketaatannya kepada Allah. Seorang muslim sudah berniat berhijrah misalnya, tetapi tak pernah terlaksana hingga hari, minggu, dan tahun telah berganti. Niat dan janji itu tinggallah kenangan yang tak pernah direalisasikan. Acapkali kalbunya berbisik, "Tobat bisa besok jika sudah tua, sekarang nikmati dahulu masa muda yang hanya datang sekali."
Dan masih ada segudang alasan seseorang untuk terus menunda dan molor dalam berbagai aktivitasnya. "Tradisi" menunda-nunda ini telah menjalar dan menggurita di semua kalangan. Tak hanya individu atau rakyat biasa, para pejabat pun sangat luwes melakukannya. Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa "molor" dalam berbagai aktivitasnya, maka tak ada prinsip tepat waktu dalam kamus hidupnya. Menurut mereka, masih ada hari esok, lusa, atau bahkan tahun depan.
Menunda adalah melambatkan atau menangguhkan suatu aktivitas untuk sementara, dan diniatkan akan dikerjakan di waktu yang lain. Namun, kadang kala niat ini berakhir berantakan karena waktu yang tersisa sudah teramat singkat, sementara pekerjaan atau urusan yang tertunda semakin banyak. Karenanya menunda-nunda waktu, baik untuk urusan pekerjaan ataupun ibadah merupakan perilaku yang kurang baik, apalagi bagi seorang muslim.
Seorang muslim seharusnya berlomba-lomba dalam kebaikan. Prinsipnya, andai dapat mengerjakan hari ini, mengapa mesti besok? Andai mampu tepat waktu, mengapa harus diperlambat atau ditunda? Begitulah seharusnya.
Namun, mantra-mantra setan memang ibarat bunga yang tampak indah dalam pandangan manusia, padahal itu hanyalah tipuan. Dia tidak akan pernah lelah menggoda, merayu, hingga membuat manusia terperosok jauh dalam lubang kemaksiatan dan kebangkrutan. Mengapa setan terus mengajak manusia pada segala keburukan? Jawabannya karena setan tak kenal kebaikan.
Jika kita turuti bisikan dan rayuan setan, maka satu hal yang pasti menimpa hidup kita adalah berlalunya waktu dengan sia-sia. Masa muda yang perkasa dan energik akan berlalu tanpa makna hingga masa tua menyambangi. Masa kaya yang dilingkupi kesenangan dan kemudahan, akhirnya tak bermanfaat hingga berganti masa sengsara yang penuh derita. Masa sehat yang didambakan setiap insan, malah tak diisi dengan banyak kebaikan hingga masa sakit pun datang. Semua akan berlalu dan terlewat tanpa disadari hingga hanya menyisakan lubang penyesalan yang menganga lebar.
Karena itu, manusia tak boleh berleha-leha. Sebab, dalam setiap detik kehidupan ini ada hak dan kewajiban yang harus ditunaikan. Hasan Al-Banna, seorang imam asal Mesir pernah mengatakan, "Kewajiban yang dibebankan kepada kita itu lebih banyak dari waktu yang kita miliki. Pada saat kita menunda dari menyelesaikan suatu perkara, hakikatnya kita sedang menumpuk-numpuk kewajiban. Semakin kita menunda, maka semakin banyak tumpukan pekerjaan yang harus kita selesaikan. Sehingga apabila kita menunda, berarti kita hidup dalam tumpukan-tumpukan kewajiban untuk diselesaikan dalam waktu yang lebih sedikit."
Terdapat banyak alasan ketika seseorang menunda suatu aktivitas, baik itu pekerjaan maupun amalan. Yakni karena merasa memiliki banyak waktu, suasana hati yang buruk, atau adanya perasaan takut. Padahal, ini adalah bisikan setan yang menyusup ke dalam relung hati manusia. Sejatinya ada beberapa pilihan sebagai solusi bagi orang-orang yang masih menunda-nunda segala sesuatu. Pilihannya adalah menghindarinya, berharap hal itu cepat berlalu, atau menghadapinya untuk segera dikerjakan.
Menghindar bukanlah solusi. Sebab, menghindari kewajiban sama halnya lari dari kenyataan. Sedangkan lari dari kenyataan sama artinya kufur dengan apa yang sudah Allah tetapkan. Pun demikian dengan berharap agar perbuatan itu segera berlalu dan jauh dari kita. Ini jelas angan-angan kosong yang merupakan perbuatan tercela. Solusi paling tepat yang seharusnya diambil adalah menghadapinya dengan keberanian dan keyakinan bahwa kita pasti mampu.
Sebagai penutup, marilah kita merenungi hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Muslim, "Bersegeralah melakukan perbuatan baik, karena akan menjadi fitnah laksana sepotong malam yang gelap." Semoga kita terhindar dari perbuatan sia-sia yang menyebabkan kita bangkrut di dunia dan akhirat.
Wallahu a'lam bishawab
Masya Allah. tulisannya sangat bermanfaat. Menjadi pengingat diri ini yang masih tergoda sama bisikan setan untuk menunda dengan alasan istirahat sebentar. Semoga bisa memperbaiki diri. Jazakillah mba.
intinya harus belajar memanage waktu ya..
Benar sekali, terkadang bisikan setan begitu menggoda hingga melalaikan kita (saya aja kali, wkwkwk)
Harus banyak istighfar dan berlindung kepada Allah (saya pribadi)
Jazaakillah Khair nasihatnya ❤️
Ya betul Bunda ketika menunda sesuatu yang terjadi justru sebuah penyesalan yang panjang. Astaghfirullah...
Semoga Allah selalu melindungi agar terhindar dari perbuatan yang sia-sia
MasyaAllah.... terkadang kita sering menunda kesempatan untuk berbuat baik, hingga akhirnya waktu berlalu dan kita masih saja tak mampu untuk berubah menjadi baik. Astagfirullah.....3x
Barakallahu atas naskah motivasinya mbak
Bisikan setan, rayuan maut yang mematikan. Keren tulisannya, menjadi pengingat diri.
Semoga kita terhindar dari hal-hal yang menyesatkan. Aamiin
MasyaaAllah... Pengingat diri agar tidak menunda - nunda untuk suatu amalan baik ..
Barakallahu Mbak Sartina
Astagfirullah..mantra yang melenakan
Bisikan setan memang sangat halus, sehingga kita sering tidak menyadarinya.
Mantra-mantra yang melenakan.. astaghfirullah
Mrlawan hawa nafsu sama dengan melawan bisikan Setan ya mbak memperkuat iman agar setan bisa terkalahkan
Setan memang tak pernah kenal lelah mencari teman utk di neraka. Semoga kita terus jd hamba yg wasada. Aamiin
Menjadi pengingat diri ini yang sering lalai.
Keren naskahnya Cikgi.
Waspadalah dari bujukan setan, sering tak kita sadari perbuatan yang menjerat diri kita kepada kemaksiatan, barakallah untuk penulis dan pembaca.
MasyaAllah, bisikan setan itu emang sangat kuat agar kaum muslimin lengah, dan selalu berhujah kematian masih lama. Nastagfirullah
Betul mbak Dia, sebagai muslim harus waspada karena setan akan terus menggoda manusia. Semoga kita dijauhkan dari bisikan-bisikan setan.
MasyaAllah, menjadi pengingat yang sangat baik untuk diri ini. Barakallahu fiik untuk penulis.
Masyaallah.
Naskah mba Sartinah begitu menggugah jiwa yang selama ini sering menunda-nunda kewajiban maupun amanah
Jazakillah Khoir sudah diingatkan.
Aamiin, syukran mbak Atien. Semoga kita dapat menunaikan amanah tanpa tapi ya. Wa fiik barakallah
Syukran mbak Firda, wa fiik barakallah