"Hal pertama yang akan diperhitungkan kelak di hari pembalasan adalah salat. Apabila baik salatnya, maka akan baik pula perbuatan lainnya. Dan apabila salatnya rusak, maka akan rusak pula perbuatan-perbuatan lainnya.”
( HR. Abu Daud )
Oleh: Messy Ikhsan
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bagaimana jadinya sebuah rumah bisa berdiri kokoh tanpa ada tiang yang kuat? Tentu rumah itu akan mudah rapuh saat diterpa badai kencang atau bisa hancur berkeping-keping saat diguncang gempa besar. Bagaimana pula nasib penghuni rumah itu kalau hal buruk benar-benar terjadi di dalamnya? Meninggal secara sadis dan mengerikan atau bisa selamat oleh keajiban takdir Allah ta'ala? Sungguh, kondisi menakutkan yang siapa pun tak ingin membayangkan, dan tak ingin pula terjadi di dalam kehidupan.
Namun, ada hal yang jauh lebih mengerikan dan lebih menakutkan lagi. Tatkala seseorang yang ingin membangun sebuah rumah, tapi tak ada persiapan tiang penyangga sama sekali. Jangankan rumah itu mampu menahan terpaan badai dan guncangan gempa, untuk berdiri saja tak bisa karena tak memiliki tiang penyangga. Tentu, rumah itu hanya berbentuk kerangka saja karena tak memenuhi syarat dalam membangun sebuah rumah.
Begitulah gambaran kondisi seorang muslim saat lalai menjalankan perintah Allah atau secara sengaja mengabaikan semua syariat-Nya. Dalam hal ini secara sengaja meninggalkan salat tanpa rasa bersalah sedikit pun. Padahal, salat tidak boleh ditinggalkan walaupun dalam kondisi dan situasi apa pun. Hal itu menandakan betapa esensi salat sebagai sarana berhubungan dengan Pencipta. Sebab, Allah pun menyediakan beragam kemudahan bagi manusia dalam melaksanakannya. Jika tak mampu melaksanakan salat dengan berdiri tegak, boleh secara duduk. Jika tak mampu dengan duduk, boleh secara tidur. Sungguh, Maha Pengasih Allah kepada setiap hambanya. Lantas, kenapa kita masih keras kepala dalam menjalankan salat?
Kedudukan salat dalam Islam sangat penting dan kunci dari semua perhitungan amal manusia. Sebab, salat merupakan amalan pertama yang akan ditimbang oleh Allah ta'ala pada hari penghisaban nanti. Sementara amalan-amalan lain merupakan pendukung dari amalan salat. Jika amalan salatnya baik, maka baiklah amalan yang lainnya. Jika amalan salatnya buruk, maka buruklah amalan yang lainnya. Sehingga baik dan buruk kualitas seseorang, bisa dilihat dari baik dan buruk kualitas salat dan hubungan dengan-Nya.
Rasulullah bersabda dalam hadis Abu Daud yang berbunyi :
"Hal pertama yang akan diperhitungkan kelak di hari pembalasan adalah salat. Apabila baik salatnya, maka akan baik pula perbuatan lainnya. Dan apabila salatnya rusak, maka akan rusak pula perbuatan-perbuatan lainnya.”
Selain itu, salat merupakan amalan pertama yang diperintahkan oleh Allah dalam peristiwa Isra' dan Mir'aj. Hal itu semakin menandakan pentingnya esensi salat dalam Islam, bahkan dianggap sebagai tiang agama. Sehingga meninggalkan salat secara sengaja, sama artinya menghancurkan tiang utama agama Islam.
Sebagaimana firman Allah dalam hadis riwayat Tirmidzi nomor 2616 yang berbunyi :
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
Artinya :
"Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan salat."
Jangan Abaikan Salat!
Salat adalah alat untuk manusia melakukan komunikasi kepada Allah. Salat juga memiliki posisi yang sangat penting dan pokok dalam agama Islam, yang tak bisa disamakan dengan amalan ibadah yang lain.
Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Baihaqi yang berbunyi :
"Salat itu tiang agama Islam, bagi siapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama; dan bagi siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama.”
Salat merupakan kunci surga. Hal itu juga disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah dan salat adalah perintah Allah secara langsung tanpa menggunakan perantara malaikat kepada Baginda Nabi. Selain itu, salat mencegah kita dari berbuat maksiat dan kejahatan.
Sungguh, peran salat sangat menakjubkan untuk diri sendiri dan pengaruhnya dalam kehidupan. Mengubah diri manusia menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, kita sudah menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Kita juga mendapatkan banyak hal kebaikan saat tunduk dan taat pada perintah Allah. Sebab, setiap perintah Allah selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Sehingga meniggalkan salat secara sengaja adalah tindakan bodoh karena membuang ladang pahala secara sia-sia.
Begitulah manusia, ingat Allah saat ada butuh dan ingin sesuatu saja. Melaksanakan salat hanya ingin permintaan dan doa dikabulkan semata. Setelah semua terpenuhi, acapkali kita pura-pura lupa dengan pertolongan Allah dan merasa semua ini berjalan baik karena peran diri sendiri. Manusia acapkali alpa, lupa, terlupa, dan pura-pura lupa.
Tidak melaksanakan salat merupakan perbuatan yang sangat berbahaya. Beragam dalil hukuman sudah dijelaskan seperti apa yang akan dirasakan akibat mengabaikan syariat-Nya. Jangan sampai mengabaikan perintah salat dengan alasan apa pun saja. Ingat, setiap perbuatan kita akan Allah mintai pertanggungjawaban. Jadi, yuk memperbaiki hidup kita dimulai dari memperbaiki salat terlebih dulu.
Allah berfirman dalam Q.S Al-Ankabut ayat 43 yang berbunyi :
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya :
"Bacalah Al-Qur'an yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."[]
Photo : Pinterest