Menjadi Sosok Terasing di Antara Orang-Orang yang Berpaling

Menjadi orang asing

"Perbaikan yang sedang diperjuangkan tersebut tidak hanya di level pribadi, tetapi sampai kepada masyarakat hingga institusi, yang disebut dengan Daulah Khilafah yang akan menerapkan sistem Islam. Apabila insitusi ini belum terwujud, maka harapan adanya sebuah keberkahan hanyalah sebuah impian."

Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut."
(HR. Muslim)

Sahabat, hadis di atas memberikan sebuah isyarat bahwa Islam menjadi sesuatu yang tidak begitu dikenal oleh umat muslim. Aturan-aturannya banyak yang dikebiri. Sebagian besar umat bahkan merasa takut dengan aturan agamanya sendiri. Stigma negatif yang disematkan membuat Islam seperti penyakit menular yang harus dijauhi.

Predikat buruk yang diberikan kepada para pengembannya membuat kondisi umat muslim makin terpuruk. Seorang muslim seharusnya yakin dengan identitas dan atribut keislamannya. Dia juga semestinya bangga memiliki sosok panutan dalam menjalani kehidupan yaitu Rasulullah saw. Namun keyakinan dan kebanggaan tersebut kini mulai luntur terbawa arus pemikiran kufur. Pemikiran kufur ini terlanjur bersarang begitu dalam di benak umat Islam.

Rusaknya Pemikiran Umat

Kenyataan yang ada membuat hati sedih dan miris tak terkira. Bagaimana tidak? Islam sebagai aturan kehidupan yang sempurna tidak lagi dihiraukan keberadaannya. Hal tersebut membuat pemikiran umat bertentangan dengan aturan Ilahi. Sebagian besar masyarakat tidak mampu berpikir jernih lagi. Hal itu membuat angka kasus-kasus pelanggaran di tengah-tengah kehidupan makin tinggi. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak tindak kejahatan, kemaksiatan, kerusakan, dan kezaliman yang terjadi. Kasus-kasus tentang perselingkuhan, pembunuhan, perundungan dan kasus kekerasan seksual begitu santer diberitakan. Begitu pula dengan kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang pun setali tiga uang.

Ditambah lagi munculnya kasus-kasus yang melanda para remaja saat ini akibat pergaulan bebas yang berakhir bunuh diri dan aborsi. Masalah makin ruwet dengan munculnya berita penyimpangan ajaran-ajaran Islam yang meracuni akidah dan membuat umat muslim jauh dari aturan syariat. Mirisnya lagi, hal itu dilakukan oleh mereka-mereka yang katanya paham agama. Namun, semua itu tidak ditangani dengan maksimal. Beritanya timbul dan tenggelam tanpa ada solusi yang mampu menyelesaikan. Maka, tidak mengherankan jika kasus serupa terus terulang.

Islam Sebagai Mabda

Segala permasalahan dan kerusakan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat ternyata akibat dari kesombongan manusia yang membuatnya tinggi hati. Islam hanya diyakini sebagai ibadah di wilayah pribadi. Akhirnya kondisi umat makin rusak dan tak terkendali. Islam sejatinya bukan sekadar agama. Dia juga berfungsi sebagai sebuah pandangan hidup atau mabda. Sebagai sebuah mabda, Islam begitu menyeluruh dan sempurna. Di dalamnya berisi akidah yang memunculkan peraturan kehidupan dan harus direalisasikan. Kehadirannya menjadi panduan dalam menjalani seluruh amal perbuatan. Di sinilah pentingnya kesadaran dari kaum muslim untuk senantiasa membawa mabda Islam di dalam aktivitas kesehariannya.

Kesadaran kaum muslim untuk senantiasa terikat dengan aturan Islam hanya bisa direalisasikan dengan mengenal Islam luar dalam. Islam pun wajib dipelajari kemudian diamalkan. Setelah itu masih ada lagi sebuah kewajiban yang juga tidak kalah penting yaitu aktivitas dakwah. Dakwah merupakan upaya menyampaikan kepada umat lebih memahami Islam. Di samping itu terdapat usaha mengingatkan agar terhindar dari perbuatan yang melanggar aturan. Hal itu merupakan sebuah kepedulian sebagai sesama umat Islam.

Dakwah itu sendiri menjadi denyut nadi bagi seluruh kaum muslim agar makin dekat dan taat kepada aturan syariat yang telah diperintahkan oleh Zat Yang Maha Kuat.

Perintah tersebut tercantum dalam firman Allah Swt. yang artinya:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (TQS. At-Taubah [9]: 71)

Perbaikan Hakiki

Aktivitas dakwah tidak hanya sekadar membentuk pribadi-pribadi yang lebih baik dan paham Islam. Namun, lebih dari itu harus ada usaha perbaikan dalam berpikir dan bertindak agar sesuai dengan apa yang telah menjadi perintah dan larangan dari Allah Swt. Upaya perbaikan inilah yang sedang diperjuangkan oleh orang-orang yang telah tercerahkan oleh Islam sebagai agama sekaligus pandangan hidupnya.

Perbaikan yang sedang diperjuangkan tersebut tidak hanya di level pribadi, tetapi sampai kepada masyarakat hingga institusi. Sebab ada aturan-aturan Islam yang hanya bisa diterapkan jika institusi ini telah berdiri. Institusi inilah yang disebut dengan Daulah Khilafah yang akan menerapkan sistem Islam. Apabila insitusi ini belum terwujud, maka harapan adanya sebuah keberkahan hanyalah sebuah impian.

Upaya perbaikan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah diraih, tetapi harus diperjuangkan dengan semangat baja dan tanpa pamrih. Tentunya hanya orang-orang tertentu yang mau berjuang dalam melakukan perbaikan secara keseluruhan di berbagai aspek kehidupan. Mereka menjadi orang-orang yang memilih untuk mengembalikan kondisi umat yang telah rusak oleh pemikiran yang menyesatkan.

Orang-orang tersebut akhirnya mendapat predikat sebagai sosok-sosok yang terasing. Sebab apa yang mereka bawa merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Mereka menyerukan Islam sebagai denyut nadi dalam kehidupan. Islam juga bukan sekadar identitas tetapi berisi amalan yang totalitas. Maka dari itu, seluruh aturannya tidak boleh saling terlepas. Dia menjadi satu kesatuan yang tidak boleh terpisah agar kehidupan umat manusia menjadi penuh berkah.

Balasan Istimewa

Keberadaan sosok-sosok terasing tersebut nantinya bisa membawa perbaikan dan perubahan bagi umat muslim karena mereka bagian dari hamba-hamba Allah Swt. yang tidak henti-hentinya menyampaikan kebaikan Islam di setiap aktivitas kehidupan. Mereka pun tak pernah bosan dalam mengedukasi umat muslim agar mampu menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang berat.

Jumlahnya yang sedikit tidak menyurutkan langkah mereka untuk terus berdakwah. Sebab mereka yakin dengan kedahsyatan aktivitas dakwah Rasulullah saw. Dakwah tersebut menjadikan mereka tidak kenal lelah dalam melawan kekufuran yang salah kaprah. Mereka juga tidak ragu untuk berkorban apa saja termasuk rela kehilangan nyawa. Mereka menjadikan rida Allah Swt. sebagai hal yang utama. Sosok-sosok terasing inilah yang mengikuti apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kesetiaan Bilal bin Rabbah, keluarga Yasir, Ibnu Mas'ud dan Abu Dzar Al-Ghifari menjadi inspirasi bagi mereka betapa para sahabat tersebut tidak mundur sedikit pun dari jalan dakwah meskipun harus menghadapi berbagai macam siksaan dan intimidasi dari orang-orang kafir Quraisy. Semua itu dilakukan untuk sebuah tujuan mulia agar umat tercerahkan oleh cahaya Ilahi.

Ketulusan, pengorbanan dan upaya perbaikan orang-orang ini memang tidak mungkin bisa disamakan dengan para sahabat di masa Rasulullah saw. Namun, rasa keimanan, keyakinan, dan keteguhan hati mereka kepada risalah yang dibawa oleh Rasul saw. menjadikan mereka istimewa. Untuk hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya:

"Akan datang suatu kaum pada hari Kiamat kelak. Cahaya mereka bagaikan cahaya matahari. Abu Bakar berkata, 'Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?' Rasulullah bersabda, 'Bukan, dan khusus untuk kalian ada kebaikan yang banyak. Mereka adalah orang-orang fakir dan orang-orang yang berhijrah yang berkumpul dari seluruh pelosok bumi."

Kemudian beliau bersabda,

"Kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing, kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing." Ditanyakan kepada beliau, 'Siapakah orang-orang yang terasing itu?' Beliau saw. bersabda, 'Mereka adalah orang-orang saleh di antara kebanyakan manusia yang buruk. Di mana orang yang menentang mereka lebih banyak daripada yang menaatinya." (HR. Ahmad dan Ath-Thabarani)

Itulah keistimewaan yang diberikan kepada orang-orang yang terasing tersebut. Pahala dari Allah Swt. pasti sesuatu yang juga istimewa. Pahala tersebut bukan hanya bersifat duniawi tetapi sampai kepada sesuatu yang menjadi harapan dan doa setiap muslim yaitu keselamatan hakiki di akhirat nanti. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk menjadi sosok -sosok terasing di antara orang-orang yang berpaling.

Wallahu a'lam bi ash-shawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Akal-akalan Sistem Zonasi, Masihkah Dipertahankan?
Next
Jemaah Haji Merindu Layanan Terjitu
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
None
None
9 months ago

Terap semangat

R. Bilhaq
R. Bilhaq
9 months ago

berharap, menjadi orang terasing seperti ini...

Sherly
Sherly
9 months ago

Semoga menjadi bagian dari orang terasing dan hamba pilihan Allah..
Walah pasti berat di sistem saat ini yang rusak.

Neni Nurlaelasari
Neni Nurlaelasari
9 months ago

Dunia memandang mereka yang berjuang total untuk menaati aturan Allah sebagai orang aneh, fanatik, dan label lainnya. Namun apa artinya pandangan manusia. Karena cukup ridho Allah saja yang di tuju. Maka benarlah jika memegang cahaya Islam seperti memegang bara api di tangan. Meski panas, harus tetap di pegang hingga akhir hayat.

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
10 months ago

Semoga kita termasuk ke dalam golongan yang terasing yang getol melakukan kebaikan dan dakwah di saat orang-orang melakukan kerusakan dan maksiat, Aamiin.

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
10 months ago

Bertahan dari nyinyiran orang-orang , ketika taat syariat dianggap berlebihan, dan bersungguh-sungguh dalam berIslam. Biarlah jadi terasing diri ini asal taat tanpa tapi, namun beruntung di hadapan Ilahi. Daripada baik dalam pandangan yang buruk (nafsu dan duniawi).

Sartinah
Sartinah
10 months ago

Masyaallah, beruntunglah orang-orang terasing, yang sibuk melakukan perbaikan di tengah umat, di saat sebagian orang justru melakukan kerusakan. Semoga Allah menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang yang terasing itu.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram