Luka dalam Karier

"Apakah setelah berhijab wanita menjadi sosok rumahan saja? Sekali lagi tidak. Karena wanita memiliki kewajiban lain yang mengharuskannya keluar rumah yakni berdakwah."

Oleh. Irsad Syamsul Ainun
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pegiat Literasi Suara Muslimah Cenderawasih)

NarasiPost.com-Menjadi wanita karier hampir semua orang menginginkannya. Meski karier yang dimaksudkan lebih banyak dilakukan di luar rumah, namun tidak menjadi penghalang berarti bagi kaum hawa ini. Apalagi bagi penggerak juga pendukung feminisme, wanita menjadi titik sentral yang harus digerakkan untuk terjun ke dunia kerja (pekerjaan).

Hukum bekerja bagi wanita adalah mubah. Terlebih ketika ia telah menyandang status sebagai istri. Yang mana penafkahan lahir batin menjadi tanggungan suami dan tugas wajib seorang istri adalah sebagai pengatur rumah tangga (ummu warobatul bait), pendidik bagi anak-anaknya (madrasatul ula) dan yang paling urgen adalah dia seorang pendakwah. Belajar sekaligus mengajarkannya. Apa pun profesi setiap orang baik itu wanita ataupun lelaki, dakwah adalah poros hidup mereka. Menyuarakan kebenaran di mana pun dan dalam situasi apa pun.

Mirisnya ada kemudian pihak yang menjadikan jilbab, kerudung, dan atribut muslimah lainnya sebagai penghalang untuk berkarier. Meski di sini ditegaskan kembali karier di luar rumah bukan menjadi kewajiban bagi wanita. Akan tetapi, di zaman yang serba liberal dan sekuler saat ini membuat wanita baik itu anak-anak, remaja, dewasa, tua bahkan bayi sekalipun dijadikan bahan untuk diperbudak.

Payung sekuler tadi mendorong satu dua pihak bahkan negara turut abai terhadap pelaksanaan hukum berjilbab dan berkerudung bagi wanita-wanita muslimah. Ending yang terkadang menyakitkan adalah wanita yang dipaksa dan terpaksa pula melepaskan identitas muslimahnya demi karier.

Ya, pagi ini, saat ini, bahkan detik ini turut mewarnai tawaran seseorang yang membuatku bertanya. Why? Apa yang salah dengan pakaian tertutup bagi wanita? Sedangkan ia masih bisa bersuara lantang, menyampaikan ilmu, keinginan, dan hajatnya.
https://narasipost.com/2021/02/07/mendidik-anak-mengenakan-hijab/

Apakah identitas ini menjadi tolak ukur yang menyakitkan untuk menggapai sukses bagi mereka yang berkarier? Sungguh miris, apabila kesuksesan dalam dunia pendidikan misalnya kenyamanan menjadi hal yang mengharuskan untuk melepas salah satu identitas yang telah melekat dalam tubuh seorang muslimah.

Sebuah ironi yang tidak dapat dihindari ketika kewajiban berhijab menjadi penghalang untuk berkarier. Jelaslah sudah tujuan yang ingin dicapai oleh kaum ini bukan hanya wanita yang bekerja di ranah perkantoran, perbankan, tapi lembaga pendidikan pun dirancang sedemikian rupa agar wanita tampil modis, menarik, dan tujuannya sih konon agar anak-anak tidak takut.

Betapa mirisnya negeri ini, generasi dibimbing untuk fobia terhadap aturan agamanya sejak dini. Jadi, wajar jika generasi hari ini menganggap agama adalah salah satu pengekang dalam kehidupan.

Luka-luka tersebut kemudian terus berkembang dan bertebaran dalam kehidupan muslimah. Lalu, generasi tidak ada lagi yang peduli dengan kehidupan abadinya. Pikirannya adalah mencapai kesuksesan dunia dengan berbagai kenikmatan semu.

Itulah potret miris hari ini. Banyak cara dilakukan demi karier dunia, tapi lupa dengan karier yang berkahnya sampai akhir hayat dan berlanjut hingga jannah.

Sejatinya, wanita dan hijab ibarat dua sisi dalam koin. Jika salah satunya dihilangkan, bisa dibayangkan apa yang terjadi? Ketidaksempurnaan. Meskipun kita ketahui bersama bahwa atribut muslimah tadi dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda. Posisi wanita apa pun rasnya, bentuknya, wanita mutlak wajib berhijab. Bukan hanya di depan rumah, tetapi di setiap sisi kehidupannya ia wajib berhijab kecuali di depan mahramnya.

Apa pun aktivitasnya, atribut tersebut juga wajib melekat pada dirinya. Tujuannya ialah selain sebagai kewajiban, ia juga menjadi pelindung sekaligus pengenal. Bisa dibaca sumber hukumnya dalam QS. Al-Ahzab: 59 dan An-Nur: 31.

Apakah setelah berhijab wanita menjadi sosok rumahan saja? Sekali lagi tidak. Karena wanita memiliki kewajiban lain yakni berdakwah. Aktivitas ini kemudian membuat wanita tidak sebatas berdiam diri di rumah tanpa adanya aktivitas.

Lagi-lagi semua itu membutuhkan hijab sebagai pelengkap hidupnya. Jadi, salah besar ketika sebagian orang memandang hijab adalah penghalang untuk menjadi yang terbaik. Justru, sebaliknya dengan berhijab, muslimah membuat dirinya mulia.
https://narasipost.com/2022/02/08/bangga-menjadi-sarjana-rumah-tangga/

Pikiran yang kalut akan hijab sebagai penghalang adalah bentuk tabiat buruk daripada peranakan feminisme. Karena kaum yang satu ini begitu memuja kebebasan dan menjadikan materi tolok ukur kesuksesannya. Ke mana-mana dengan balutan make up bukan grow up. Wanita dituntut menguasai ranah publik demi mengejar kesetaraan dengan laki-laki, lupa tabiatnya sebagai sosok mulia yang harus melahirkan generasi mulia.

Jadi, apa pun karier wanita, atribut muslimah adalah identitas mulia baginya. Hidup mati dengan atribut mulia sehingga masuk jannah dengan kemuliaan. Wallahu a'lam bishawab.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Irsad Syamsul Ainun Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sri Lanka Bangkrut, Refleksi untuk Indonesia?
Next
Es Napas Naga Pembawa Petaka?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram