Balasan pahala dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Khusus untuk manusia yang beriman, bertakwa dan beramal saleh karena-Nya.
Oleh: Fatimah Azzahra, S.Pd
NarasiPost.Com-"Mumpung masih hidup, yuk optimal beramal."
Itu yang terpikirkan oleh diri ketika hampir setiap hari mendapat kabar duka. Seperti meninggalnya para ulama.
Kehilangan Teladan Kebaikan
Ulama adalah pewaris para nabi. Dari merekalah umat meneguk jernihnya ilmu dan cahaya iman. Dari mereka pulalah umat mendapat keberanian menggenggam hidayah yang sudah Allah turunkan dalam Al-Qur'an dan Sunah. Merekalah teladan dalam kebaikan ketika dunia sibuk mempertontonkan kemaksiatan.
Ada yang begitu vokal menyuarakan kebenaran, memerangi kezaliman, menjelaskan perbedaan yang hak dan batil. Ada yang sangat bijak dalam memberi nasihat. Ada yang sangat dermawan dalam berinfak. Dan masih banyak teladan kebaikan yang dikenang dan semoga bisa diaplikasikan dalam kehidupan.
Duka mendalam kehilangan para pewaris nabi. Mereka yang kebaikannya akan selalu dikenang umat yang menyayangi. Menyaksikan satu per satu ulama kembali ke pangkuan ilahi, sungguh sangat membuat diri dipenuhi kekhawatiran. Khawatir siapa yang akan menggantikan mereka? Siapkah kita yang ditinggalkan melanjutkan estafet perjuangan?
Cukupkah dengan merasa diri tak pantas tanpa memantaskan diri? Tentu tidak. Live should go on. Hidup harus terus berlanjut, kita harus terus berubah menjadi lebih baik lagi. Semoga Allah pantaskan pengganti yang lebih baik dari para ulama yang telah dipanggil-Nya. Aamiin.
Mumpung Masih Hidup
"Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian."
Kita pun demikian. Hakikatnya diri ini hanya menunggu giliran. Giliran untuk didatangi malaikat pencabut nyawa, malaikat Izrail. Entah kapan waktu pastinya, tapi kita pasti akan menjumpainya. Hanya masalah waktu saja. Bisa jadi esok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, wallahua'lam. Maka, bijak bagi kita untuk optimal dalam beramal selama nyawa masih di badan. Jangan sampai menyesal saat napas sudah tersengal karena amal ternyata pas-pasan.
Mari beramal dengan optimal, berlomba dalam kebaikan. Tak perlu kita menunggu kaya untuk berinfak dan sedekah. Bersedekahlah dengan pikiran, tenaga, dan ilmu yang dimiliki. Sebagaimana yang Rasul contohkan dan para ulama ajarkan.
Insya Allah akan ada jalan kala kita berazzam untuk beramal di jalan Allah, beramal karena Allah.
Jangan Merasa Aman
Janganlah diri merasa aman dan nyaman karena sudah beramal. Padahal, amal masih pas-pasan. Sementara dosa dan maksiat masih dilakukan. Jangan-jangan impas antara amal dan dosa kita?
Jangan merasa cukup dalam beramal kebaikan. Apalagi Allah ciptakan kita di dunia bukan untuk bersenda gurau, tapi beribadah kepada-Nya semata, bukan berarti harus shalat seharian, puasa terus menerus, tilawah tanpa henti. Tapi, berbakti pada orang tua karena-Nya, berkhidmat pada suami karena-Nya, menyayangi dan membimbing buah hati juga karena-Nya, dan masih banyak lagi. Itu pun terhitung ibadah pada-Nya.
Jadilah rakus dalam amal kebaikan. Mumpung nyawa masih dikandung badan. Tak perlu pedulikan cibiran orang. Mereka tidak akan bisa membantu kita di akhirat sana. Lebih baik fokus pada tujuan, jannah-Nya yang mulia.
Maka, kala datang amal dan amanah menyapa, jangan dulu berikan seribu alasan menolaknya. Tapi, cobalah dulu secara optimal, tak lupa berdoa pada-Nya meminta pertolongan, minta dimampukan. Ingatlah yang Allah firmankan, " Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (TQS. Muhammad: 7)
Balasan Pasti
Bukan janji kosong, bukan harapan palsu, yang dijanjikan bagi manusia yang beramal saleh adalah pahala dan surga yang pasti. Jika manusia yang berkata, pasti ada lupa atau bahkan dilupakan secara sengaja. Kita boleh tak percaya pada ucapan manusia. Tapi, ini janji Sang Pemilik Alam Semesta.
Balasan pahala dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Khusus untuk manusia yang beriman, bertakwa dan beramal saleh karena-Nya.
Yuk, fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan. Jangan sampai kita menyesal kemudian.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (TQS. Ali Imran:133)
Wallahua'lam bish shawab.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]