Karena hidup ini sangatlah singkat, carilah sahabat yang tepat. Jangan sampai kita salah pilih, yang akhirnya membuat kita tersesat. Sungguh menyesal di akhirat itu tiadalah manfaat, maka carilah sebanyak-banyaknya sahabat taat, yang akan menunjukkan kepada kita jalan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh: Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Setiap manusia pasti tak ingin sendiri. Betapa introvertnya dia, ia pasti ingin punya teman. Sejatinya ia tak ingin menghabiskan waktu dan hari-harinya sendirian. Bahkan manusia ingin bersama dengan sahabatnya selama-lamanya. Setiap kita pun menginginkan persahabatan yang kita bangun bisa awet, kekal, dan bahkan sampai ke kehidupan berikutnya, yaitu akhirat.
Dan sungguh kelak akan banyak manusia yang masuk surga oleh sebab persahabatan. Akan tetapi, tidak sedikit pula manusia yang terperosok ke dalam jurang neraka karena persahabatan. Karena hal itulah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda bahwa seorang mukmin itu cerminan dari saudaranya. Begitu pentingnya kedudukan sahabat dalam kehidupan, sehingga surga dan neraka pun bisa ditentukan oleh sahabat.
Sahabat adalah orang yang kita percaya untuk berbagi segala apa yang kita punya. Biasanya ketika kita mempunyai sahabat yang kita percaya, kita akan dengan mudah berbagi. Mulai dari hobi, makanan, cerita suka duka, nasihat, ilmu, dan lain sebagainya. Kita akan banyak menghabiskan waktu bersamanya. Karena itulah sedikit demi sedikit, sadar atau tanpa disadari kita akan banyak memerhatikannya, melihat kebiasaannya, menyesuaikan dengan karakternya, sehingga sedikit demi sedikit kita akan terbawa dan mengikutinya. Sebuah pepatah Arab mengatakan:
الصاحب ساحب
"Sahabat itu laksana magnet yang menyeret."
Maka benarlah pepatah di atas, tidak hanya laksana magnet yang menyeret, namun, seorang sahabat pun ternyata sedikit demi sedikit akan mewarnai dan membentuk kepribadian kita. Kita akan berubah sesuai dengan apa yang sering kita lihat, rasakan, dengar, tatkala bersama mereka. Baik perilaku, gaya hidup, hingga pola pikir dan pola sikap kita pun akan mengikuti mereka. Ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa:
الإنسان يؤثر غيره ويتأثر بغيره
"Manusia itu adalah antara memengaruhi dan dipengaruhi."
Profesor Dr. Toha Abidin seorang guru besar universitas Ummul Quro, Makkah mengatakan:
"Barang siapa suka bergaul dengan para ulama maka ia akan mencintai ilmu. Barang siapa suka bergaul dengan para pejabat maka ia akan mencintai kekuasaan, dan barang siapa yang suka bergaul dengan para pengusaha maka ia akan mencintai harta." (Pada Daurah Dai SeAsia, Sentul Bogor)
Oleh sebab itu, sungguh kita telah diajarkan oleh teladan kita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dalam sabda beliau yang mulia,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan menyamai kebiasaan teman karibnya. Maka dari itu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi sahabat karib kalian”. (HR. Abu Daud:4833, Tirmidzi: 2378).
Wadi’ah al-Anshari berkata bahwa dia pernah mendengar khalifah Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu sedang menasihati seseorang,
“Janganlah kamu berbicara dalam urusan yang tidak kamu perlukan. Kenalilah siapa musuhmu. Waspadalah selalu dengan temanmu, kecuali yang bisa dipercaya. Tidak ada orang yang terpercaya, kecuali ia yang takut kepada Allah. Dan janganlah kamu berjalan bersama orang yang buruk karena dia akan mengajarimu sebagian dari keburukannya. Dan janganlah pula kamu buka rahasiamu padanya. Dan janganlah kamu bermusyawarah mengenai perkaramu kecuali dengan orang-orang yang takut kepada Allah azza wa jalla.” (Shifatu ash-Shafwah hlm. 109)
Karena dalam kehidupan kita sehari-hari, tak jarang kita jumpai banyak manusia yang kecewa dengan persahabatan. Rusaknya kepercayaan karena penghianatan. Juga banyak manusia yang lurus menjadi rusak karena bersahabat dengan orang yang buruk. Dikarenakan salah pilih teman akhirnya hidupnya hancur berantakan, keluarganya rusak, bahkan banyak manusia menjadi jauh dari jalan ketaatan hanya karena terbawa teman yang salah. Tentu ini sangat berbahaya.
Demikianlah, begitu luar biasanya kedudukan sahabat dalam kehidupan kita. Ia akan memengaruhi kita tidak hanya di dunia saja namun juga sampai kehidupan akhirat kelak. Karena hidup ini sangatlah singkat, carilah sahabat yang tepat. Jangan sampai kita salah pilih, yang akhirnya membuat kita tersesat. Sungguh menyesal di akhirat itu tiadalah manfaat, maka carilah sebanyak-banyaknya sahabat taat, yang akan menunjukkan kepada kita jalan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Wallahua'lam.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]
