Panjang Angan

“Janganlah kalian seperti mereka yang telah diberikan kitab (Ahlul Kitab) sebelum kalian, panjang angan mereka hingga rusak hati mereka. Sedang kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al Hadid: 16).


Oleh: Aya Ummu Najwa
(Kontributor Tetap NarasiPost.com)

NarasiPost.Com-Panjang angan disebut juga dengan thulul amal atau thulul amad, ia merupakan sifat terlalu banyak mendambakan dan berangn-angan terhadap urusan dunia dan sifat cinta dunia.

Makna thulul amal dijelaskan oleh para ulama sebagai berikut:

Al Munawi berkata: al amal maknanya adalah mengangankan terjadinya sesuatu. Akan tetapi, istilah ini lebih digunakan untuk sesuatu yang peluangnya kecil dapat diraih.

Adapun thulul amal berarti: sifat senantiasa bersemangat mencari dunia dan mencurahkan segala energi dan pikirannya untuk dunia, namun di lain sisi ia banyak berpaling dari urusan akhirat. (Nudhratun Na'im fi Makarimil Akhlaq, 10/4857).

Sifat dunia adalah fana. Ia akan rusak dan binasa. Bahkan ia diibaratkan hanya sebagai ladang mencari bekal menuju kampung akhirat. Begitu hinanya dunia, bahkan ia dianggap sebagai permainan semata. Maka itu Allah dan Rasul-Nya sangat mencela sifat panjang angan terhadap dunia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

“Janganlah kalian seperti mereka yang telah diberikan kitab (Ahlul Kitab) sebelum kalian, panjang angan mereka hingga rusak hati mereka. Sedang kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al Hadid: 16).

Namun, dunia adalah fitnah yang manusia banyak terjerat karenanya. padahal semakin dunia dikejar, semakin ia merasa dahaga. ia membuat manusia lupa akan hakikat penciptaan dirinya. Merasa akan hidup lama, padahal kematian di depan mata. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam hadis yang mulia:

“Hati seorang yang sudah tua akan selalu menyerupai anak muda dalam memandang dua perkara: cinta dunia dan juga panjang angan.”(HR. Al Bukhari no. 6420).

Begitulah, fitnah dunia membuat orang lupa diri. Apalagi di zaman kapitalis ini, semua seakan diukur dengan materi. Manusia berlomba-lomba dalam hal dunia. Bahkan tak jarang mereka melakukan segalanya dan menghalalkan segala cara untuk meraih dunia. Angan-angan mereka begitu besar terhadap dunia. Seakan-akan hidup selamanya, dunia ia kejar dan kumpulkan. Yang tak jarang menguras semua konsentrasinya untuk dunia dan melupakan urusan akhirat. Tak melihat ia satu demi satu menapaki jalan menuju ajal, namun bukannya banyak mengumpulkan bekal malah ia semakin terlena dengan godaan dunia.

Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu pernah berkata:

“Hal yang paling aku takutkan yaitu memperturutkan hawa nafsu dan panjang angan. Adapun menuruti hawa nafsu, ia akan menjauhkanku dari kebenaran. Sedang panjang angan, ia akan membuatku lupa akan kampung akhirat” (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliya', 1/76).

Sifat thulul amal ini sangatlah berbahaya jika terus dibiarkan dan dipelihara. Ia akan memalingkan manusia dari tujuan utamanya. Padahal sebagai seorang yang beriman, kita harusnya menyadari hakikat dunia ini dan apa kedudukan kita di dunia ini, yaitu sebagai orang yang sedang dalam perjalanan menuju kampung halamannya yang sebenarnya. Jika perjalanan itu membutuhkan istirahat maka waktu untuk istirahat pun haruslah sesingkat mungkin, agar kita bisa mengefektifkan waktu dan tenaga kita.

Oleh karena itu, yang harus dilakukan oleh seorang mukmin adalah meminimalisir angan akan urusan dunia, dan lebih memfokuskan energi dan perhatian kita pada perkara akhirat. Sebagaimana orang yang hanya mampir untuk singgah, sungguh sedikit sekali urusan kita dengan tempat singgah ini. Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk urusan yang sia-sia, bahkan dikatakan hanya memperbanyak bekal yang tak bermanfaat dan memberatkan, tentu ini adalah kerugian.

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ’anhuma, ia pernah berkata:

“Rasulullah Shallallahu’ alaihi Wasallam merangkul pundakku dan bersabda: Jadilah kau di dunia ini laksana orang asing atau orang yang hanya mampir di tengah perjalanan. Kemudian Ibnu Umar berkata: Jika kau berada di sore hari, maka janganlah kau menunggu pagi hari, jika kau berada pada di pagi hari, maka jangan kau menunggu hingga sore hari. Gunakan waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, gunakan waktu hidupmu sebelum matimu"(HR. Al Bukhari no. 6416).

Demikianlah, thulul amal adalah jeratan yang melenakan, yang sedikit demi sedikit membawa manusia kepada kebinasaan. Karena sedikitnya bekalnya untuk akhirat. Padahal akhirat adalah tempat kembali yang membutuhkan bekal yang banyak. Bagaimana ia akan mengumpulkan bekal jika ia sibuk berangan dan berharap akan dunia?

Wallahu a'lam.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Punya Bekal Apa untuk Pulang?
Next
Perempuan Teduh
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram