Agar Pertolongan Allah Datang

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad:7).


Oleh: Ana Nazahah
(Kontributor Tetap Narasipost.com)

NarasiPost.Com-Setiap Muslim pasti mengetahui bahwa sebaik-baiknya penolong dalam hidupnya adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun, hanya sedikit yang paham, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pertolongan dari-Nya. Banyak Muslim masih salah arah mewujudkan pinta agar diterima Rabb semesta. Melakukan sesuatu yang justru menjauhkannya dari pertolongan Allah Azza Wa Jalla.

Kita sadari bersama, pandemi Covid-19 yang semakin memakan korban hari ini adalah bala besar yang kini mengancam umat. Musibah ini tidak ada yang mampu menghilangkannya kecuali atas kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karenanya kita butuh Allah, memohon pertolongan dari-Nya. Agar Allah segera mengangkat musibah ini, sehingga kita bisa bebas beraktivitas seperti sebelumnya.

Namun, meminta pertolongan Allah tidaklah cukup hanya dengan memanjatkan doa. Sebagaimana saran dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, untuk menggelar doa bersama. Doa memang ibadah penting demi meraih pertolongan Allah. Namun, doa saja tidak cukup. Jika tidak dibarengi usaha nyata. Bersungguh-sungguh dalam ikhtiar, demi menjemput pertolongan-Nya.

Karenanya, kita harus pahami dulu sebab mengapa Allah turunkan musibah. Salah satunya sebagai bentuk peringatan atas banyaknya kemungkaran yang dilakukan oleh manusia. Kemungkaran karena menyalahi hidup sebagai hamba. Kemungkaran karena berpaling dari ayat-ayat Allah dan bersikap sombong dengan menentang perintah-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُوْنَ

"Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik." (Al- Maidah:49).

Pertolongan Allah akan sulit kita dapatkan, jika kita masih tetap hidup berkubang kemaksiatan. Melakukan apa-apa yang Allah larang. Berlaku mungkar dan hidup penuh kezaliman.

Jika kita zalim kepada Allah, zalim kepada diri sendiri, dan zalim kepada sesama, bagaimana mungkin doa diijabah Allah? Di saat kita melakukan hal-hal yang paling Allah benci. Sebagaimana yang telah Allah terangkan melalui sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam,

"Wahai hamba-hamba-Ku! Sungguh Aku telah mengharamkan kezaliman atas Diri-Ku. Aku pun telah mengharamkan kezaliman itu di antara kalian. Karena itu janganlah kalian saling menzalimi." (HR Muslim).

Kezaliman terbesar yang kita lakukan hari ini adalah berhukum dengan hukum jahiliyah dan mencampakkan hukum Allah tuntunan Rabbul Izzati. Pendapat "Jangan bawa-bawa agama dalam kehidupan," atau lazim dikenal dengan istilah sekularime, begitu mudah kita jadikan sebagai pondasi. Sehingga ayat-ayat konstitusi buatan tangan manusia yang lemah lebih kita agungkan walaupun harus menistakan hukum Ilahi.

Padahal Allah telah peringatkan kita agar jangan menjadikan hukum-hukum selain syariat Allah sebagai solusi. Allah memerintahkan kita berislam dengan kaffah atau menyeluruh dan tidak memilih-milih hukum Allah menurut hawa nafsu atau sesuka hati (Al-Baqarah : 208). Apalagi berani mengambil hukum lain dan menentang wahyu Allah yang qhat'i. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

"Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan, mereka itulah orang-orang zalim." (QS. al-Maidah:45).

Telah jelas, bagi kita bahwa musibah yang menimpa kita saat ini adalah akibat kezaliman yang kita perbuat. Allah menurunkan musibah sebagai peringatan agar kita kembali ke jalan kebenaran (Islam dan syariat-Nya).

Karena itu, tidak ada jalan lain bagi kita jika benar-benar menginginkan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala segera datang. Agar kita terbebas dari musibah akibat ulah tangan kita sendiri. Yakni memenuhi panggilan-Nya untuk kembali berhukum dengan syariat-Nya. Dibarengi dengan sikap penuh ketundukan. Menaati Allah dengan hati dipenuhi keimanan dan ketakwaan. Konsisten di jalan kebenaran.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad:7).

Ayat ini menjelaskan kepada kita syarat agar mendapat pertolongan dari-Nya. Tidak cukup hanya dengan doa bersama. Dibutuhkan sikap teguh dan konsisten berada dalam kebenaran. Membela agama Allah saat ada yang menzalimi. Salah satunya saat syariat-Nya dimusuhi dan dipersekusi. Kita hadir terdepan dalam menjaga maruah Islam. Begitulah cara menolong agama Allah, yang karenanya kita layak diberikan pertolongan dan kedudukan.

Jika kita benar-benar berpikir bahwa hanya Allah yang mampu mengangkat musibah. Kita percayai bahwa Allah satu-satunya tempat yang kita mintai pertolongan, di saat sudah tak ada tempat untuk mengadu lagi. Maka jangan tutup hati! Jujurlah pada diri, bahwa kita butuh Allah. Yang artinya kita juga butuh syariat Allah untuk kita jadikan solusi.

Karenanya mari kita melakukan taubatan nasuha bersama-sama. Mari kita intropeksi diri dan berhenti menzalimi Allah dan diri kita sendiri. Agar Allah mengampuni kita. Dan menjauhkan kita dari fitnah dan musibah yang menimpa di dunia maupun di akhirat-Nya nanti.

Terakhir, semoga peringatan Allah di surat Al- A'raf berikut, bisa kita jadikan renungan.

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (Al-A'raf : 96)

Wallahua'lam.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Sebuah Ironi: Putus Sekolah demi Sesuap Nasi
Next
Lenyapnya Pesona Seiko
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram