Mindfulness dapat meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi serta efektif dalam mengurangi gejala depresi dan kecemasan
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Istilah mindfulness atau kesadaran penuh, asalnya merupakan bagian dari praktik meditasi. Yaitu dengan memusatkan perhatian pada kesadaran akan momen sekarang dengan cara yangnon-judgemental (tidak menghakimi). Praktik ini kemudian diadopsi secara luas dalam konteks sekuler di bidang psikologi dan kesehatan mental.
Menurut Jon Kabat-Zinn, seorang pelopor yang membawa konsep mindfulness ke dunia Barat, mengatakan bahwa mindfulness adalah "kesadaran yang muncul melalui perhatian pada tujuan, pada saat ini, dan tanpa penilaian terhadap pengalaman yang terjadi dari waktu ke waktu." Ini berarti bahwa mindfulness melibatkan perhatian yang sengaja diarahkan pada momen sekarang dan menerima apa yang terjadi tanpa menghakimi atau mencoba mengubahnya.
Fokus utama mindfulness adalah pada saat ini. Banyak dari kita menghabiskan waktu dengan merenungkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan, dan ini dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Mindfulness mengajarkan kita untuk memusatkan perhatian pada apa yang sedang terjadi sekarang, termasuk perasaan, pikiran, dan sensasi tubuh.
Dalam praktik mindfulness, penting untuk mengamati pengalaman tanpa penilaian. Ini berarti menerima pengalaman kita apa adanya, tanpa menilai apakah itu baik atau buruk. Pendekatan ini membantu dalam mengurangi stres karena kita tidak menambah lapisan penilaian atau interpretasi negatif pada apa yang sedang kita alami.
Mindfulness mengajak kita untuk terbuka terhadap semua pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Dengan menerima apa yang terjadi, kita dapat mengurangi resistensi dan meningkatkan kemampuan kita untuk menghadapi situasi sulit dengan tenang.
Manfaat Mindfulness
Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental dan fisik. Beberapa manfaat di antaranya, mindfulness membantu mengurangi stres dengan mengajarkan teknik untuk mengelola pikiran dan emosi. Praktik mindfulness dapat meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan hidup.
Dengan melatih pikiran untuk tetap berada pada momen sekarang, mindfulness dapat meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat efektif dalam mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
Mindfulness dapat dipraktikkan melalui berbagai cara, termasuk mindful eating, yaitu sensasi menikmati makanan. Makanan bukan sekadar mengisi perut dengan kebutuhan nutrisi, melainkan pada setiap gigitan makanan, harus bisa merasakan tekstur dan rasa sehingga memberikan kenikmatan.
Kemudian mindful walking, yaitu cara menikmati perjalanan. Mereka yang terbiasa berjalan kaki selain menyehatkan, nikmati pula setiap langkahnya, pergerakan otot, dan sensasi kaki yang menyentuh tanah.
Selanjutnya, mindful listening, yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa memikirkan respons atau penilaian terhadap apa yang didengar. Saat mendengar bunyi rintik hujan atau desiran ombak di pantai, nikmatilah bunyi alami tersebut sebagai harmoni yang Allah Swt. hadirkan dalam kehidupan alam semesta
Dengan demikian, mindfulness adalah praktik yang sederhana namun kuat untuk meningkatkan kesadaran dan penerimaan diri. Dengan fokus pada momen sekarang dan menerima pengalaman tanpa penilaian, mindfulness dapat membawa berbagai manfaat untuk kesehatan mental dan memperbaiki cara pandang kehidupan agar selalu bisa bersyukur. Praktik ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai teknik yang mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas harian.
Menikmati Dakwah
Bagi pengemban dakwah ideologis yang senantiasa dihadapkan pada situasi sulit dan banyak hambatan. Ada baiknya mencoba untuk memodifikasi konsep mindfulness agar setiap kenyataan mampu dihadapi dengan rasa optimisme tanpa keluh kesah.
Hadapi setiap hambatan dakwah dengan selalu berpegang teguh pada prinsip bahwa di balik setiap kesulitan diapit dua kemudahan. Allah Swt. telah menegaskan hal demikian di dalam QS. Al-Insyirah: 5-6, bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelahnya kesulitan itu ada kemudahan.
Dakwah sebagai proses untuk mengubah pemikiran umat sehingga terbentuknya kesadaran bukanlah perkara yang mudah, tentunya membutuhkan waktu yang lama. Di sinilah pentingnya dakwah berjemaah agar beban itu tidak terasa berat. Selain itu, jadikanlah salat dan sabar sebagai penolong agar tidak mudah futur dari jalan dakwah.
Ada makna yang mendalam ketika Allah Swt. menyebut salat dan sabar sebagai penolong di dalam QS. Al Baqarah: 45, tidak lain karena adanya sifat khusyu pada salat dan kesabaran yang pahalanya tanpa batas. Bunyi lengkap ayatnya, " Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan hal itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.
Khusyuk adalah keadaan khidmat, tenang, dan penuh konsentrasi saat melaksanakan salat. Ketika seorang muslim salat dengan khusyuk, dia berusaha untuk fokus pada setiap gerakan dan bacaan, serta menjaga kesadaran penuh akan kehadiran Allah. Ini sangat mirip dengan mindfulness, di mana seseorang berusaha hadir sepenuhnya dalam momen tersebut.
Sedangkan konsep mindfulness dalam konteks kesabaran tidak lain adalah selalu mampu mengendalikan emosi agar setiap tindakan terukur dan terstruktur. Islam mengajarkan pentingnya sabar dalam menghadapi kesulitan dan ujian hidup, termasuk aktivitas dakwah. Sabar mengajarkan untuk tetap tenang, menerima keadaan, dan berusaha dengan cara yang baik tanpa terburu-buru atau tergesa-gesa. Ini sejalan dengan mindfulness, di mana kita diajarkan untuk menerima momen saat ini tanpa penilaian dan dengan sikap yang tenang.
Mindfulness dalam konteks Islam adalah tentang mencapai tingkat kesadaran penuh terhadap Allah dan ciptaan-Nya, menjalankan ibadah dengan khusyuk, serta menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan syukur. Menikmati aktivitas dakwah adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah Swt. Dan bagi mereka yang bersyukur akan tambah segala nikmat-Nya. Wallahu'alam bishawwab.[]