Piawai Memilih Teman

“Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”

Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Seorang guru yang bijaksana berpesan, “Satu teman yang paham arti air matamu, jauh lebih berharga jika dibandingkan dengan ribuan yang hanya tahu arti senyumanmu.”

Seperti itulah kerinduan kita akan hadirnya teman yang baik dalam hidup. Hidup akan terasa sepi dan hambar jika kita tidak memiliki teman, meskipun segala kemewahan berada di tangan, baik rumah megah, kendaraan mahal, dan harta berlimpah. Ya, manusia butuh bersua dan berinteraksi dengan orang lain baik di rumah, pasar, sekolah, dan di mana pun. Karenanya selain keluarga, seseorang juga butuh teman untuk mengarungi hitam putihnya kehidupan.

Macam-macam Teman

Di kehidupan sehari-hari, seseorang pasti memiliki teman atau sahabat. Mustahil rasanya jika ada orang yang mampu hidup sendiri tanpa kehadiran dan bantuan orang lain, sekaya apa pun dia. Sebab, secara fitrah manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dengan sesamanya. Tak dapat dimungkiri pula, saat ini banyak orang yang membangun hubungan pertemanannya berdasarkan kesamaan kondisi. Misalnya teman yang dikenal secara kebetulan, seperti bertemu di pasar, halte, rumah sakit, kapal, kafe, dan sebagainya. Ada pula orang yang berteman karena faktor sejarah, seperti teman satu kampung, satu angkatan, satu indekos, dan lainnya.

Di sudut tempat yang lain, ada juga hubungan pertemanan yang terjalin karena satu kepentingan, seperti teman bisnis, politik, dan sebagainya. Ada pula pertemanan yang terjalin karena memiliki kesamaan profesi seperti dokter, guru, perawat, dan lainnya. Terakhir adalah teman yang dipertemukan karena kesamaan visi dunia dan akhirat seperti teman satu akidah, satu pengajian, dan lain-lain. Dan masih banyak lagi hubungan pertemanan yang terjalin karena kesamaan kondisi.

Namun, di antara sekian banyak jenis pertemanan tersebut, yang terakhir merupakan tipe pertemanan yang tidak akan sirna. Dialah teman saleh/salihah yang senantiasa menginginkan kebaikan pada diri kita. Dia akan selalu ada saat kita terpuruk, mengingatkan akan hal-hal baik, dan tak akan menghujat saat kita berbuat salah. Teman seperti itu mungkin tak lagi banyak di dunia yang penuh tipu daya ini. Namun, tetap saja ada teman-teman yang ikhlas merajut hubungan karena Allah semata, bukan sebab kepentingan, materi, jabatan, dan lainnya.

Pengaruh Teman

Tak bisa dimungkiri, seorang teman memiliki pengaruh sangat besar dalam hidup kita. Apalagi di tengah kehidupan serba bebas seperti saat ini, yang mana tak ada sekat antara halal dan haram. Akhirnya menemukan teman yang saleh/salihah menjadi semakin sulit. Lihat saja betapa banyak orang yang terjerumus dalam lubang kemaksiatan karena bergaul dengan teman-teman yang buruk. Namun, kita juga melihat banyak orang yang memperoleh hidayah dan mendapatkan manfaat karena bergaul dengan teman yang saleh/salihah.

Misalnya saja seseorang yang bergaul dengan para pemabuk, penjudi, penikmat narkoba, ataupun pelaku seks bebas. Bergaul dengan teman-teman semacam itu membuat seseorang mudah tertular keburukannya. Kalaupun tak tertular, setidaknya akan memperoleh dampak buruk dari perilaku temannya tersebut. Pun sebaliknya, bergaul dengan teman yang rajin salat, pandai membaca Al-Qur’an, semangat mengkaji Islam, dan sebagainya, akan membuat kita tertular semangatnya. Inilah yang banyak dikatakan dalam agama, bahwa seseorang itu akan cenderung mencontoh teman dekatnya.

Karena itu Rasulullah saw. sampai menerangkan dalam sebuah hadisnya tentang peran dan dampak seorang teman, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Pemisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau dapat membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, boleh jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”

Keutamaan Bergaul dengan Teman Saleh

Hubungan persahabatan yang disandarkan pada kekuatan akidah sangat dianjurkan dalam Islam. Pasalnya, hubungan persahabatan semacam ini tidak hanya selesai di dunia saja, tetapi akan berlanjut sampai ke surga. Ya, teman yang saleh/salihah dapat menjadi wasilah bagi kita untuk masuk surganya Allah Swt. Seorang muslim, meskipun sekadar berteman dengan orang saleh sudah mendapatkan pahala. Apalagi jika mencintai dan meniru semua perbuatan baik yang mereka kerjakan. Hal ini pun pernah disabdakan oleh Rasulullah saw. Belasan abad yang lalu, bahwa seseorang itu akan bersama dengan siapa yang dicintainya.

Karena itu, setiap muslim hendaknya pandai memilih siapa teman karibnya. Dan sebaik-baik pilihan adalah teman yang saleh. Berteman dengan orang saleh memiliki banyak keuntungan, di antaranya:

Pertama, teman yang saleh/salihah akan selalu membenarkan ketika kita benar sekaligus menasihati kita ketika salah. Inilah hakikat teman sejati. Bukan teman yang hanya pandai membenarkan dan memuji karena basa-basi semata.

Kedua, teman yang saleh/salihah akan selalu mendoakan sahabatnya baik saat dekat maupun saat sahabatnya tersebut tak berada di dekatnya. Bukankah kita sering mendengar bahwa malaikat akan senantiasa mengaminkan doa seseorang yang mendoakan saudaranya saat mereka tidak ada di dekatnya?

Ketiga, teman yang saleh/salihah akan selalu mengingatkan kita untuk istikamah di jalan yang benar, menjadi pelipur ketika kita bersedih, memberi motivasi agar kita terus mengingat Allah, dan mengajak untuk taat pada Allah dalam segala keadaan.

Selain keuntungan-keuntungan tersebut, bergaul dengan teman yang saleh juga memiliki keutamaan. Salah satunya dapat memberikan syafaat kepada sahabatnya di akhirat kelak dan akan dikumpulkan di surga Allah. Karenanya selagi Allah masih memberikan kita kenikmatan sehat dan umur, maka perbanyaklah mencari teman-teman yang saleh. Salah satu ucapan Hasan Al-Basri di dalam Ma’alimut Tanzil atau dikenal sebagai Tafsir al-Baghawi, mungkin bisa dijadikan pegangan. Dalam tafsir tersebut dituliskan, “Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”

Demikianlah, berteman dengan orang baik akan mendatangkan banyak kebaikan, sebagaimana orang yang membawa minyak wangi yang menyebarkan aromanya pada orang lain. Sebaliknya berteman dengan orang yang buruk, maka berpotensi menjadi buruk pula atau setidaknya memperoleh keburukan dari temannya tersebut. Saking sayangnya Allah Swt. terhadap hamba-hambanya, sehingga kita diperintahkan untuk berhati-hati dalam memilih teman.

Semoga Allah Swt. mempertemukan kita dengan teman-teman yang saleh/salihah dan mengumpulkannya kelak di surga-Nya. Jika kamu tak menemukan sahabat taatmu di surga kelak, maka carilah dia di neraka!

Wallahu a’lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Rempaka literasiku
Sartinah Seorang penulis yang bergabung di Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan sering memenangkan berbagai challenge bergengi yang diselenggarakan oleh NarasiPost.Com. Penulis buku solo Rempaka Literasiku dan beberapa buku Antologi dari NarasiPost Media Publisher
Previous
Senandung Hajat
Next
Kekerasan Seksual pada Anak Kian Marak
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

9 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sherly
Sherly
1 year ago

Jika ingin tahu seseorang, lihat da berteman dengan siapa. Begitu kata pepatah. Harus pandai-pandai memilih teman.

Reva Lina
Reva Lina
1 year ago

Seperti pepatah mengatakan jika berteman dengan seorang pandai besi akan kecipratan bau karatnya namun jika berteman dengan penjual minyak wangi maka akan kecipratan harumnya. Itulah pentingnya memilih teman, pilihlah dia yang mengajak kebaikan yang selalu taat akan bimbingan untuk menuju akhirat yang kekal. Semoga kita senantiasa mendapatkan teman yang semacam itu yang selalu ada dijalan kebenaran. Aamiin ya rabbal Alamiin.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
1 year ago

Aamiin ...

Semoga kita bersua di janah-Nya Mbakkuh. Ya Allah, teman till janah.

IstyDa'iyah
IstyDa'iyah
1 year ago

MasyaAllah, bertan sampai ke surga. Saling mencari di surga. Cari aku di surga ya teman....

Mimi muthmainnah
Mimi muthmainnah
1 year ago

Aamiin Allahumma Aamiiin

Tolonh cari aku ya mb Firda dan mb Sartinah jika nnti di surga tak bertemu...so, hanya salihah yg bisa menolong.

Sartinah
Sartinah
Reply to  Mimi muthmainnah
1 year ago

Aamiin, sebaliknya juga mbak Mimi, cari aku kalau gak ada di surga ya

Neni Nurlaelasari
Neni Nurlaelasari
1 year ago

Masya Allah betapa luar biasanya keutamaan berteman dengan teman yang Shalehah. Karena di dasari persaudaraan karena Allah. Dan memang terasa nikmat mempunyai teman yang se visi dalam perjalanan hidup kita.

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Memilih teman memang harus selektif karena dia bisa membawa kita ke surga atau malah ke neraka Allah. Semoga kita senantiasa mendapatkan teman yang salehah dan menjadi teman yang salehah bagi teman kita. Aamiin

Sartinah
Sartinah
Reply to  Firda Umayah
1 year ago

Aamiin. Betul mbak Firda

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram