Hilangkan Parno pada Rabb

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).


Oleh: Fatimah Azzahra, S. Pd

NarasiPost.Com-"Aku tidak mau nikah ah. Bagaimana nanti kalau suamiku selingkuh? Tidak mau memberi nafkah? Tidak membantu menjaga anak?"

"Aku tidak mau punya anak ah. Bagaimana nanti kalau kena baby blues, depresi? Bagaimana nanti kalau sudah besar anaknya durhaka? Atau malah aku yang jadi toxic parent?"

Diakui atau tidak, pernyataan semisal di atas sudah menyebar di tengah masyarakat kita. Tanpa alasan yang syar'i, enggan menikah, menganut childfree, dll. Khawatir atas sesuatu yang belum terjadi. Sehingga membuat enggan untuk melakukan aktivitas tertentu.

Dilansir dari laman the Jakarta post, Indonesia memiliki sebuah kelompok yang bertema "Childfree and Happy" (14/4/2021).

Hidup yang Tak Pasti

Episode kehidupan kita memang dipenuhi ketidakpastian. Kita tak bisa memastikan apakah besok kita sehat atau tidak. Kita tak bisa memastikan apakah besok orangtua kita masih ada atau tidak. Kita tak bisa memastikan apakah besok kita masih hidup atau tidak. Tidak ada satupun yang bisa kita pastikan di dunia ini.

Begitulah kehidupan dengan segala dinamikanya. Siapa yang mengira dunia akan dihantui pandemi hingga kini? Sampai merubah pola hidup kita. Padahal dua tahun yang lalu semuanya masih baik-baik saja. Masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Tapi, tanpa aba-aba tiba-tiba semua berubah. Beberapa kali kita mengalami lockdown. Berbulan-bulan diam di rumah saja. Sampai sekolah dan kerja pun berubah via daring.

Adakah yang sukses memprediksikan ini terjadi? Tidak ada satu pun.

Kita ibarat berdiri dalam hutan belantara tropis dengan canopynya. Gelap. Tak tahu arah. Bingung melangkah. Salah langkah bisa-bisa jatuh ke lubang dalam.

Serahkan pada Rabb

Di tengah ketidakpastian kehidupan ini, kita hanya perlu berdoa, ikhtiar dan tawakal. Serahkan semua masalah kita pada Rabbul Izzati. Sebagai muslim, kita tahu bahwa Allahlah Pencipta kita. Namun, seringnya kita lupa bahwa Allah juga Al Mudabbir, Maha Pengatur. Allah yang mengatur jalannya hidup kita. Setiap detik, menit, jam, hari yang kita lalui ada dalam kuasa dan pengaturannya.

Tentang jodoh, berdoa pada Allah semoga diberikan pasangan yang saleh, yang bisa membimbing ke surga bersama, yang sayang pada keluarga, terikat pada hukum syara'. Diiringi dengan ikhtiar menjaga diri dari godaan lawan jenis, membekali diri dengan ilmu tentang rumah tangga, meminta doa pada keluarga, dll.

Tentang anak, berdoa pada Allah semoga dikuatkan dibimbing menjadi ibu yang sehat lahir batin, bisa membimbing anak yang Allah amanahkan. Diiringi dengan ikhtiar berdamai dengan luka pengasuhan juga trauma masa lalu, membekali diri dengan ilmu parenting yang sesuai dengan Islam, dll.

Begitu pun dengan hal lainnya. Iringi semuanya dengan berdoa, ikhtiar dan tawakal. Memasrahkan semuanya pada ketetapan Allah. Yakinkan dalam diri bahwa Allah selalu memberikan skenario kehidupan terbaik. Boleh jadi buruk menurut kita, tapi sebetulnya itu baik bagi kita.

Sebagaimana Firman Allah yang artinya, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).

Senantiasalah berprasangka baik pada Allah atas semua yang terjadi. Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitabnya Al Hikam mengatakan, "Jika engkau tidak berprasangka baik terhadap Allah Ta'ala karena sifat-sifat Allah yang baik, maka berprasangka baiklah kepada Allah karena karunia dan pemberian-Nya kepadamu. Bukankah Dia senantiasa memberimu segala kenikmatan?"

Belajar dari Ibrahim

Mari kita belajar dari bapaknya para nabi, Ibrahim As. Allah memerintahkan beliau untuk meninggalkan istrinya yang baru saja melahirkan bersama bayi merah di tengah padang pasir. Berdua saja. Ibrahim taat pada Allah walau beliau tak kuasa menatap wajah istrinya, dan menjawab pertanyaan istrinya saat istrinya bertanya, "Kita mau kemana? "

Sampai Sayyidah Hajar mengubah pertanyaannya, "Apakah ini perintah Allah?" barulah beliau menjawab.

Galau Ibrahim rasakan, tapi beliau dan istrinya percaya bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan mereka. Dan kepercayaan itu terbukti. Allah anugerahkan mata air zamzam. Allah jaga Sayyidah Hajar dan bayinya, Ismail.

Masyaallah. Inilah yang harusnya kita teladani. Percaya penuh pada Allah. Menyerahkan semuanya pada Allah saja. Semoga Allah senantiasa membimbing kita berprasangka baik dan yakin pada semua ketetapan-Nya.

Wallahua'lam bish shawab.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Uang Rakyat Raib di Kantong PNS Gaib
Next
Event ke-10 NarasiPost.Com: Unek-Unek Literasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram