”Usahlah risau. Dunia memang seperti itu. Semua pasti berlalu. Tenanglah bersama janji Rabbmu. Sepanjang napasmu berembus untuk-Nya, maka kau akan baik-baik saja.”
Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bila tulusmu tak bersambut, biarlah. Pasti ada tangan yang ringan terulur menerimamu. Ada hati yang tersentuh dengan bening niatmu. Mata yang menatapmu dengan rida.
Bila payahmu tak dianggap, tegarlah. Masih ada jiwa yang begitu hebat berterima kasih atas lelahmu. Lisannya yang mendoakanmu dengan segenap khusyuk. Memanjatkan harapan terbaik untuk hari-harimu. Dia yang tak pernah lupa akan setiap jengkal amalmu dalam kebajikan.
Bila kesungguhanmu tak dihiraukan, teguhlah. Tak satu tetes pun keringatmu yang sia-sia. Kerut-kerut di dahi yang melukiskan keseriusanmu dalam pemikiran. Tapak-tapak yang terpahat di ruang dan waktu menjadi saksi lakumu. Kalbu yang jernih akan memancarkan auramu.
Bila ikhtiarmu dirasa bagai angin lalu, yakinlah. Proses tak pernah mengkhianati hasil. Ada akhir terbaik setelah penatnya percobaan. Terbaik yang bukan menurut pandangan sempit manusia, tetapi pasti atas kehendak-Nya. Terbaik dari Sang Maha Baik. Dia tak akan luput memeriksa setiap detail yang kau curahkan dan membalasnya dengan setara.
Bila mendung menghampiri pagimu, percayalah. Adanya hanya sesaat. Matahari akan kembali bersinar meski awan begitu pekatnya merundung. Lambat laun, ia pasti menyingkir dan terang yang akan menggantikannya. Tak ada gulita yang mampu bertahan selamanya.
Bila penat merutuk jiwamu, kuatlah. Ketabahanmu akan menciutkan lara. Menyudutkannya hingga diam tak bersuara. Tekadmu yang akan mengambil alih dalam mewujudkan cita. Menyandarkan asa dalam sebaik doa pada Sang Kuasa.
Bila masygul menjamah relungmu, tenanglah. Tetes-tetes pilu yang luruh adalah bagaikan simfoni syahdu yang mengiringi munajatmu. Menemanimu dalam kepasrahan di hadapan-Nya. Terbitkan syukur atas segala rasa meski sepahit apa pun itu.
Bila duri-duri nestapa menusuk kalbumu, sabarlah. Ia tengah menjalankan titah untuk menempamu setegar karang di pantai. Agar tak surut meski gulungan ombak mendera. Membuatmu tetap berdiri kokoh di tengah badai. Sebab, keyakinan bulat telah bertakhta demi menjemput janji-Nya.
Bila dunia mengancammu, ingatlah. Tak ada satu pun di alam semesta ini yang kekal. Semuanya adalah fana. Ketakutan akan berubah menjadi ketenangan. Kesedihan akan ditemani kesenangan. Kesulitan tak akan dibiarkan tanpa kemudahan. Kebahagiaan sejati menanti dalam kesabaran. Semua sudah dipersiapkan untuk mereka yang menyerahkan segala urusannya pada Sang Maha Pencipta.
Pada semua yang menggundahkan hatimu, berilah ruang secukupnya saja. Tak perlu menaruh semua rasa agar ringan hatimu. Apa yang hilang darimu sesungguhnya memang telah cukup waktunya bersamamu. Apa yang tak kau miliki, sungguh bukanlah ditakdirkan untukmu. Apa yang ada di sisimu, benarlah ia diizinkan oleh-Nya. Semua telah digariskan dengan tepat. Tak ada kekeliruan satu pun. Kau hanya harus bisa belajar berbesar hati menerima setiap dari-Nya.
Jangan risaukan apa yang sudah ditetapkan. Raga tak akan musnah bila belum tiba masanya. Selama jantungmu masih berdetak, selama itu pula rezekimu tak akan dicabut. Ketakutan, kelaparan, kesedihan, kekhawatiran, dan segala kekurangan adalah ujian bagi setiap hamba. Siapa pun bisa mengalaminya. Namun, tak semua mampu melewatinya. Hanya yang bertawakal saja yang mendapat ketenangan. Sebab, ia telah menyerahkan segala urusannya kepada Sang Khalik sebagaimana yang disebutkan dalam surah Ath-Thalaq ayat 3: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan siapa saja yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan untuk setiap sesuatu itu ketentuannya.”
Bila Allah Sang Penguasa alam semesta ini telah melaksanakan urusan-Nya, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia akan memberi jalan keluar atas segala kesempitan, memudahkan setiap kesulitan, mencukupkan semua kesedihan dan menggantinya dengan ketenangan. Dia yang memberi batas untuk setiap perkara. Tidak ada yang melebihi takdir yang ditetapkan-Nya.
Jangan risaukan dunia yang hanyalah fana. Ia dan apa yang ada di dalamnya pasti lekang oleh waktu. Kemolekannya akan memudar seiring usia. Kemegahannya semu belaka. Kedigdayaannya pasti surut tanpa bisa dicegah. Semua akan berhenti dan mati jika telah menemui batasnya.
Sedihmu sementara. Bahagiamu pun sementara. Tawamu sementara. Tangismu pun sementara. Takutmu sementara. Tenangmu pun sementara. Miskinmu sementara. Kayamu pun sementara.
Semua memiliki batasannya. Sikapilah dengan bijaksana. Tak perlu merasa diri paling merana saat ujian menimpa hingga tinggalkan ikhtiar dan doa. Jangan biarkan putus asa membuat gelap mata hingga lupa pada rahmat-Nya. Sesungguhnya di balik semua ujian itu ada kasih sayang Allah yang luar biasa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan, penyakit, kekhawatiran, dan kesedihan, gangguan, dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari)
Usahlah risau. Dunia memang seperti itu. Semua pasti berlalu. Tenanglah bersama janji Rabbmu. Sepanjang napasmu berembus untuk-Nya, maka kau akan baik-baik saja.
Wallahu a’lam bi ash-shawwab.
Motivasinya Mak jleb banget. Barakallahu fiik untuk penulis.
MasyaAllah, begitu menyentuh qalbu untaikan kata2 mba Dena. Motivasinya dapet mudah bisa move on dari segala ujian. Butuh ilmu dan keikhlasan untuk bisa bertahan dalam ketaatan dan istoqomah.