Pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik karena setiap detik yang kita lalui ini merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Oleh. Firman Fadilah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Waktu adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah Swt. kepada manusia. Setiap manusia dikaruniai dua puluh empat jam dalam sehari. Ada yang menggunakan waktu itu untuk bekerja, belajar, beribadah, bersantai, bahkan ada juga yang menggunakannya untuk maksiat. Manusia sering kali meremehkan nilai waktu dan malah membiarkannya terbuang sia-sia.
Dalam perspektif Islam, memanfaatkan waktu dengan baik merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Rasulullah saw. dan para sahabat telah memberikan contoh teladan dalam memanfaatkan waktu dengan penuh kebijaksanaan. Bagaimana kita harus menjaga keseimbangan kapan harus beribadah dan kapan harus bekerja.
Waktu tidak akan terulang lagi. Bahkan satu detik yang lalu disebut masa lalu. Waktu ibarat dua mata pisau yang tajam. Jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sungguh kerugian tengah menanti.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Asr ayat 1-3 sebagai berikut:
وَالۡعَصۡرِۙ ١
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ ٢
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ ٣
"Maka demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3)
Ayat di atas menegaskan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik karena setiap detik yang kita lalui ini merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., berbuat baik kepada sesama, bekerja, dan menggapai keberkahan dalam setiap aktivitas.
Manusia diberi masa untuk beribadah, bekerja, belajar, dan berbuat kebaikan. Namun, banyak dari kita yang terlena oleh kesibukan dunia sehingga melupakan tujuan utama hidup ini, yaitu mencari rida Allah Swt. Jangan sampai karena kesibukan kita mengejar dunia, menyebabkan terbengkalainya urusan akhirat. Kadang, kita pun tanpa sadar membuang-buang waktu untuk hal yang sia-sia, misalnya gibah, pacaran, scroll hp sampai lupa waktu salat, maksiat jalan terus, enggak pernah baca Al-Qur'an, dan lainnya. Padahal, Allah Swt. memberikan karunia-Nya berupa waktu untuk kita maksimalkan dengan baik.
Tidak ada yang pernah tahu kapan ajal menjemput. Sudah sepatutnya kita bersyukur masih diberikan kesempatan berupa usia karena tidak semua orang dikaruniai umur panjang yang sama. Jangan sampai kita meninggal dalam keadaan sedang melakukan perbuatan dosa. Jangan sampai pula kita tak memiliki bekal apa-apa ketika hari pembalasan tiba.
Hidup di dunia ini singkat seperti waktu sore. Ada istilah filosofi Jawa mengatakan 'Urip iku mung mampir ngombe' yang berarti hidup itu cuma sekadar berhenti sejenak untuk minum. Orang yang singgah sejenak untuk istirahat dari perjalanannya pasti akan segera mengumpulkan bekal. Sama halnya kita di dunia yang seharusnya memanfaatkan waktu untuk mencari bekal akhirat sebanyak-banyaknya.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati seseorang,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِككَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Artinya: "Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu." (HR. Al-Hakim)
Hadis di atas menerangkan bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan dengan baik sebelum terlambat. Ada lima perkara yang harus kita manfaatkan sebelum datang lima perkara lainnya.
Lima perkara tersebut adalah sebagai berikut:
- Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Masa muda adalah masa produktif di mana kita harus giat bekerja, meraih cita-cita, dan kesuksesan untuk bekal hari tua. Gunakanlah waktu luang di masa muda untuk kegiatan yang bermanfaat agar tiada penyesalan di kemudian hari.
- Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Setiap manusia pasti akan mengalami sakit. Ketika sakit, badan terbaring lemah tak berdaya. Sakit adalah suatu keadaan yang tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, sebelum datang sakit, entah sakit jasmani atau rohani, hendaknya kita selalu berjuang untuk selalu menyelimuti diri dengan kebaikan.
- Masa kayamu sebelum masa fakirmu. Kita dituntut untuk menggunakan harta sebaik-baiknya. Jangan sampai harta yang Allah titipkan digunakan untuk foya-foya karena kita tidak pernah tahu kapan harta itu akan diambil lagi oleh Sang Pemilik Sejati.
- Waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu. Waktu luang di sini berarti waktu yang bisa kita gunakan untuk menjalin hubungan dengan para tetangga, rekan, dan kerabat. Sebelum kita disibukkan lagi dengan pekerjaan, alangkah baiknya kita sambung lagi tali silaturahmi agar hubungan persaudaraan tetap terikat.
- Masa hidupmu sebelum kematianmu. Poin ke lima ini adalah poin inti dari empat poin di atas. Kesempatan kita hidup di dunia adalah karunia besar karena kehidupan dunia tidak akan datang dua kali. Kita diberikan waktu untuk beribadah, mencari karunia, dan amal saleh. Jika nyawa telah tercabut dari raga, maka hilanglah segala kesempatan itu. Masa muda, kesehatan, kekayaan, dan waktu luang, tidak akan kita ulang jika nyawa telah terpisah dari raga.
Kelima poin di atas adalah inti tujuan hidup manusia. Waktu yang Allah berikan tidak lain hanya untuk beribadah dan menghambakan diri pada-Nya.
https://narasipost.com/teenager/01/2021/salatmu-cerminan-hidupmu/
Sudahkah kita menyadari bahwa dunia sudah semakin tua? Sementara itu, amal ibadah kita masih sama seperti yang dahulu. Ibadah hanya ala kadarnya. Waktu banyak terbuang untuk hal yang tidak bermanfaat. Padahal, kita tak pernah tahu kapan ajal menjemput.
Sebagai seorang muslim, sebaiknya jangan menunda-nunda kebaikan. Teruslah berbuat baik meskipun balasannya sebaliknya. Bisa jadi dari satu hal baik yang kita lakukan akan tumbuh keberkahan.
Jika kita telah memanfaatkan waktu untuk beribadah, mencari ilmu, berbuat amal saleh, berzikir, maka insyaallah jalan hidup akan terarah. Marilah kita bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan setiap detik yang Allah berikan kepada kita sebelum terlambat.
Penyesalan akan selalu datang ketika kita merasa masih memiliki banyak waktu. Manusia sering kali menyesali waktu-waktu yang telah terlewat ketika mereka merasa tidak bisa lagi melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Oleh karena itu, bijaklah dalam menggunakan waktu sebelum terlambat.
Lampung, 06 April 2024. []
Ingat lima perkara sebelum lima perkara. Barakallah untuk penulis
Ketika sudah mengenal Islam kaffah, ada penyesalan mengapa baru belajar di usia sudah tua? Tetapi tetap bersyukur Allah memberi kesempatan belajar Islam kaffah sehingga mengerti bagaimana memaknai hidup.